Liturgia Verbi 2024-07-26 Jumat.

Liturgia Verbi (B-II)
Hari Biasa, Pekan Biasa XVI

Jumat, 26 Juli 2024

PW S. Yoakim dan Ana, Orangtua SP Maria



Bacaan Pertama
Sir 44:1.10-15

"Nama mereka hidup terus turun-temurun."

Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh:

Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita,
menurut urut-urutannya.
Mereka adalah orang-orang kesayangan,
yang kebajikannya tidak sampai terlupa;
semuanya tetap disimpan oleh keturunannya
sebagai warisan baik yang berasal dari mereka.
Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian,
dan anak-anak merekapun demikian pula keadaannya.
Keturunan mereka akan lestari untuk selama-lamanya,
dan kemuliaannya tidak akan dihapus.
Dengan tenteram jenazah mereka dimakamkan,
dan nama mereka hidup terus turun-temurun.
Kebijaksanaan mereka diceritakan oleh bangsa-bangsa,
dan para jemaah mewartakan pujian mereka.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 132:11.13-14.17-18,R:Luk 1:32a

Refren: Tuhan akan menjaga kita
seperti gembala menjaga kawanannya.

*Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud,
Ia tidak akan memungkirinya:
"Seorang anak kandungmu
akan Kududukkan di atas takhtamu."

*Sebab Tuhan telah memilih Sion,
dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya:
"Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya,
di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.

*Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud,
dan menyediakan pelita bagi orang yang Kuurapi.
Musuh-musuhnya akan Kutudungi pakaian keajaiban,
tetapi ia sendiri akan mengenakan mahkota yang semarak!"



Bait Pengantar Injil
Luk 2:25c

Mereka menantikan penghiburan bagi Israel
dan Roh Kudus ada di atas-Nya.



Bacaan Injil
Mat 13:16-17

"Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat."

Inilah Injil Suci menurut Matius:

Sekali peristiwa
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Berbahagialah matamu karena telah melihat,
berbahagialah telingamu karena telah mendengar.
Sebab, Aku berkata kepadamu:
Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat,
tetapi tidak melihatnya,
dan ingin mendengar apa yang kamu dengar,
tetapi tidak mendengarnya."

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Saya seach di Injil Perjanjian Baru, Perjanjian Lama dan juga Kitab Deuterokanonika, tetapi tidak menemukan kisah pasutri Yoakim - Anna yang kita peringati hari ini.
Apakah ini dapat diartikan bahwa pasutri itu tidak penting dan boleh diabaikan?
Nanti dulu.
Yoakim dan Anna adalah orangtua dari Bunda Maria, artinya mereka adalah kakek dan nenek dari Yesus Kristus.
Soal kisah hidupnya yang masih diragukan oleh sebagian pengikut Kristus, bukan menjadi alasan bagi kita untuk tidak menghormati Yoakim dan Anna.

Kalau kita melihat sosok Bunda Maria, semestinya kita bisa menyimpulkan bahwa Maria dilahirkan dari keluarga yang sangat saleh, yang setia dan taat kepada Tuhan, "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya."
Jika kita tidak lagi mau menempatkan Maria sebagai Bunda Kristus, tentulah kita juga akan menolak Yoakim dan Anna.

Beberapa hari yang lalu, pasangan calon pengantin bertengkar hebat, yang satu seorang Katolik dan pasangannya seorang pengikut Kristus tapi bukan Katolik.
Pemicu pertengkaran mereka adalah soal Bunda Maria.
Kalau saja keduanya memiliki iman yang tipis, pemahaman tentang Bunda Maria bisa jadi tidak akan sampai menimbulkan pertengkaran karena bisa jadi saja mereka cuek atau malah gak tahu.
Tetapi ketika keduanya memiliki iman yang tebal, maka permasalahan pun mencuat ke permukaan karena dasar iman yang berbeda.
Bisa jadi soal berdoa bersama akan menjadi masalah, mungkinkah mendarasakan Doa Rosario berdua?   Akankah patung Bunda Maria menghiasi rumah mereka?
Itu baru soal Bunda Maria, bagaimana soal Yoakim dan Anna?

Ada banyak pasutri yang beda gereja seperti ini, tetapi seringkali persoalan mendasar seperti ini seolah diabaikan, seolah tak penting, lalu ditutupi atau dihindari, padahal tindakan itu merupakan "api dalam sekam" yang sewaktu-waktu bisa membesar.
Oleh karenanya menjadi penting bagi orangtua Katolik yang anaknya hendak menikah beda gereja, mempersiapkan anaknya menghadapi perbedaan faham soal Bunda Maria itu.

Saya pernah ditanyai oleh seorang kristen yang bukan Katolik, "Mengapa orang Katolik kalau berdoa, Bapa Kami cuma satu kali sedangkan Salam Maria sampai tiga kali? Lalu mengapa tak ada doa untuk Yesus Kristus?"
Waduh, kalau hal-hal seperti ini diperbincangkan, bakalan runyam dan takkan selesai.

Yesus telah menyampaikan pada Bacaan Injil hari ini, "Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."
Berbahagialah kita yang melihat dan mendengar.



Peringatan Orang Kudus
Santa dan Santo Santa Anna dan Santo Yoakim, Orangtua Santa Perawan Maria
Anna dan Yoakim adalah orangtua kandung Santa Perawan Maria, Bunda Yesus, Putera Allah.
Keduanya dikenal sebagai keturunan raja Daud yang setia menjalankan kewajiban-kewajiban agamanya serta dengan ikhlas mengasihi dan mengabdi Allah dan sesamanya.
Oleh karena itu keduanya layak di hadapan Allah untuk turut serta dalam karya keselamatan Allah.

Dalam buku-buku umat Kristen abad ke-2, nama ibu Anna sangat harum.
Diceritakan bahwa sejak perkawinannya dengan Yoakim, Anna tak henti-hentinya mengharapkan karunia Tuhan berupa seorang anak.
Namun cukup lama ia menantikan tibanya karunia Allah itu. 
Sangat boleh jadi bahwa Anna sesekali menganggap keadaan dirinya yang tak dapat menghasilkan keturunan itu sebagai hukuman bahkan kutukan Allah atas dirinya, sebagaimana anggapan umum masyarakat Yahudi pada waktu itu.
Karena itu diceritakan bahwa ia tak henti-hentinya tanpa putus asa berdoa kepada Allah agar kiranya kenyataan pahit itu ditarik Allah dari padanya.
Setiap tahun, Anna bersama Yoakim suaminya berziarah ke Bait Allah Yerusalem untuk berdoa.
Ia berjanji, kalau Tuhan menganugerahkan anak kepadanya, maka anak itu akan dipersembahkan kembali kepada Tuhan.  
Syukurlah bahwa suatu hari malaekat Tuhan mengunjungi Anna yang sudah lanjut usia itu membawa warta gembira ini: "Tuhan berkenan mendengarkan doa ibu! Ibu akan melahirkan seorang anak perempuan, yang akan membawa suka cita besar bagi seluruh dunia!" Dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang besar, Anna menceritakan warta malaekat Tuhan itu kepada Yoakim.
Setelah genap waktunya, lahirlah seorang anak wanita yang manis.
Bayi itu diberi nama Maryam, yang kelak akan memperkandungkan Putera Allah, Yesus Kristus, Juru Selamat dunia.
Bagi Anna, Maryam lebih merupakan buah rahmat Allah daripada buah koderat manusia.
Kelahiran Maryam menyemarakkan bahkan menyucikan kehidupannya dan kehidupan keluarganya.

Kehidupan ibu Anna tidak diceritakan di dalam Injil-injil.
Kisah tentang hidupnya diperoleh dari sebuah cerita apokrif.
Cerita ini secara erat berkaitan dengan kisah Perjanjian Lama tentang Anna, ibu Samuel.
Ibu Anna dihormati sebagai pelindung kaum ibu, khususnya yang sedang hamil dan sibuk mengurus keluarganya.
Orang-orang Yunani mendirikan sebuah basilik khusus di Konstantinopel pada tahun 550 untuk menghormati ibu Anna.
Di kalangan Gereja Barat, Paus Gregorius XIII (1572-1585) menggalakkan penghormatan kepada Ibu Anna di seluruh Gereja pada tahun 1584.  

Nama Yoakim dan Anna sungguh sesuai dengan maksud pilihan Allah. Yoakim berarti "Persiapan bagi Tuhan", sedangkan Anna berarti "Rahmat atau Karunia".



https://liturgia-verbi.blogspot.co.id/