Liturgia Verbi 2016-07-01 Jumat.




Jumat Pekan Biasa XIII
01 Juli 2016



Bacaan Pertama
Am  8:4-6.9-12

"Aku akan mengirimkan kelaparan, bukan kelaparan akan makanan,
melainkan kelaparan akan sabda Tuhan"

Pembacaan dari Nubuat Amos:

Dengarkanlah ini, kalian yang menginjak-injak orang miskin,
dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini;
kalian yang berpikir,
"Kapan pesta bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum?
Kapan hari Sabat berlalu, supaya kita boleh berdagang terigu?
Kita akan memperkecil takaran,
menaikkan harga dan menipu dengan neraca palsu.
Kita akan membeli orang papa dengan uang
dan membeli orang miskin karena sepasang kasut.
Kita akan menjual terigu tua."

"Pada hari itu akan terjadi," demikianlah firman Tuhan Allah,
"Aku akan membuat matahari terbenam di siang hari
dan membuat bumi gelap pada hari cerah.
Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan,
dan segala nyanyianmu menjadi ratapan.
Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang
dan menjadikan gundul setiap kepala.
Kalian akan berkabung seperti atas kematian anak tunggal,
sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."

"Sesungguhnya, waktu akan datang,"
demikianlah firman Tuhan Allah,
"Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini,
bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air,
melainkan akan mendengarkan sabda Tuhan.
Mereka akan mengembara dari laut ke laut
dan menjelajah dari utara ke timur
untuk mencari sabda Tuhan,
tetapi tidak menemukannya."

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm  119:2.10.20.30.40.131,R:Mat 4:4

Refren: Manusia hidup bukan dari roti
tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

*Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela,
yang hidup menurut sabda Tuhan.

*Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau,
jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.

*Hancurlah jiwaku karena rindu
kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.

*Aku telah memilih jalan kebenaran,
dan telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.

*Sesungguhnya aku rindu kepada titah-titah-Mu,
hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!

*Mulutku kungangakan dan megap-megap,
sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.



Bait Pengantar Injil
Mat 11: 28

Datanglah pada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat,
maka Aku akan membuat kalian lega.



Bacaan Injil
Mat  9:9-13

"Bukan orang sehat yang memerlukan dokter;
Aku menginginkan kasih sayang, bukan persembahan."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai.
Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku."
Matius segera berdiri dan mengikut Yesus.

Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius,
datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa,
makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.
Melihat itu orang-orang Farisi berkata kepada murid-murid Yesus,
"Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"

Yesus mendengarnya dan berkata,
"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib,
tetapi orang sakit.
Maka pelajarilah arti sabda ini,
'Aku menginginkan belas kasihan, bukan persembahan.'
Aku datang bukannya untuk memanggil orang benar,
melainkan orang berdosa."

Demikianlah sabda Tuhan.



Renungan Injil
Menurut Amos, akan ada waktunya nanti, penghukuman Tuhan yang bersifat permanen, pertobatan tak lagi dapat mencegahnya.
Sekali pun mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari sabda Tuhan, tidak akan menemukannya.
Yang terhukum tidak lagi lapar dan haus akan makanan dan minuman jasmani, melainkan akan lapar dan haus akan sabda Tuhan, tetapi tak terpenuhi.
Barangkali inilah yang dimaksud dengan api neraka itu.
Jika kita sudah dijebloskan ke dalamnya, maka tak ada lagi kesempatan untuk keluar, "no way back", dan di sana sengsara kekal tinggal bersama kita.

Kita patut bersyukur sekali pun mesti melewati api penyucian, karena di sanalah kita akan disucikan, cepat atau lambat akan ada saatnya kita menjadi suci dan diperbolehkan melewati pintu kerajaan Surga.
Jauh lebih bersyukur lagi jika penyucian kita bayar "in advance" semasih kita hidup di dunia ini, sehingga pada saatnya nanti, kita tak perlu lagi mampir di api penyucian itu, bisa "bablas" ke surga tanpa perlu mampir sana mampir sini.
Se masih di dunia ini, pengampunan Tuhan akan datang kapan pun kita kehendaki, yakni melalui pertobatan.

Jangankan berbuat dosa berat, misalnya membunuh atau menganiaya orang lain, berbuat curang saja sudah menghasilkan tiket untuk masuk ke api neraka, misalnya memperkecil takaran dengan menggunakan timbangan palsu, menaikkan harga secara tidak wajar, termasuk menjual barang kadaluarsa, dan sebagainya.
Cara-cara curang demi keuntungan sendiri tetapi menyengsarakan orang lain, jelas tidak dibenarkan.

Menurut saya, jangan biarkan orang lain menjadi penyebab kita masuk neraka, melainkan jadikanlah orang lain sebagai penyebab kita dimuluskan menuju Surga.
Berbuat baiklah kepada orang lain, kepada siapa saja, sebab itulah jalannya menuju surga!



Peringatan Orang Kudus
Hari Raya Darah Yesus Yang Mahakudus
Hari Raya Darah Yesus Yang Mahakudus mau mengarahkan hati kita kepada makna peristiwa "Sengsara Kristus", yang diwarnai dengan pertumpahan DarahNya yang kudus demi keselamatan umat manusia. Seluruh umat diajak untuk merenungkan tentang mahalnya harga bayaran yang harus ditanggung oleh Kristus, sekaligus tentang rahasia cinta kasihNya demi penebusan dosa umat manusia. Akhirnya umat juga diajak bersyukur dan berterima kasih kepada Kristus atas kerelaanNya untuk menderita demi keselamatan umat manusia.
Dalam doa sesudah komuni, Gereja berdoa: "Kami menimba air dari Sumber Penyelamat kami dengan sukacita. Kami mohon, moga­moga darahMu menjadi bagi kami sumber air yang memancarkan kehidupan yang kekal".
Pesta ini diresmikan oleh Sri Paus Pius IX (1846-1878), sebagai tanda syukur atas peristiwa kembalinya Sri Paus ke Roma setelah pemberontakan dikalahkan. Ketika Paus Yohanes XXIII naik takhta, beliau tidak saja meningkatkan pesta ini menjadi satu hari raya Gereja, tetapi juga menunjukkan devosi yang besar kepada Darah Yesus yang Maha­kudus itu.
Harun, Imam Agung Israel
Harun atau Aaron dari suku Levi adalah kakak nabi Musa dan Imam Agung pertama bani Israel. Ia dikenal sebagai orang yang pandai bicara. la ditentukan Allah untuk membantu Musa dalam tugasnya membebaskan bangsa Israel dari cengkeraman penindasan Firaun di Mesir. Ia diangkat Allah menjadi Imam Agung ketika bangsa Israel masih berada di Mesir (Kel 4:14-16).
Tugasnya sebagai pendamping Musa adiknya dilaksanakannya dengan baik. la tampil sebagai juru bicara Musa setiap kali mereka menghadap Firaun untuk menuntut pembebasan bangsa Israel (Kel 7:1-2). Selanjutnya setelah bangsa Israel diizinkan meninggalkan Mesir, Harun tetap setia mendampingi Musa untuk membimbing bangsa itu dalam perjalanan menuju Sinai, tempat mereka mempersembahkan korban kepada Yahweh. Di Sinai, sesuai perintah Tuhan, Harun mendapat kesempatan istimewa untuk melihat Tuhan di atas gunung Sinai bersama Musa, Nadab dan Abihu serta tujuhpuluh orang dari tua-tua Israel (Kel 24:9-10).
Kemudian karena Musa sangat lama tinggal di atas gunung, bangsa Israel mendesak Harun untuk menciptakan bagi mereka allah lain dalam bentuk patung lembu emas untuk disembah (Kel 32:1-6; 21-24). Seperti Musa, Harun tidak diperkenankan memasuki Tanah Terjanji Kanaan karena ketidakpercayaannya kepada Tuhan di sumber air Meriba (Bil 20:7-13).
Beato Oliver Plunkett, Martir
Oliver Plunkett lahir di Loughcrew, County Meath, Irlandia pada tahun 1629. Pendidikan imamatnya berlangsung di Roma di bawah bimbingan pamannya yang telah menjadi imam. Pada tahun 1654, ia ditahbiskan menjadi imam. Karya imamatnya dimulai dengan mengajar teologi di Kolese Penyebaran Iman di Roma. Putra kelahiran Irlandia ini menjadi seorang imam yang pandai sekali dalam mengajar. Di Roma ia mewakili Uskup-uskup Irlandia di Takhta Suci. Pada tanggal 9 Juli 1669, Oliver diangkat menjadi Uskup Agung Armagh dan Primat Irlandia.
Dalam jabatannya itu Oliver terbukti menjadi seorang pemimpin Gereja yang patut diteladani. Dalam 4 tahun karyanya sebagai uskup, ia telah berhasil mempermandikan 48.000 orang menjadi Katolik. Jumlah ini menunjukkan suatu prestasi yang menakjubkan sekali dalam situasi penganiayaan terhadap umat Katolik Irlandia saat itu.
Selain giat dalam bidang pewartaan Injil dan Katekese, ia juga giat mengembangkan pendidikan Katolik, mengadakan sinode-sinode untuk mengatur hidup Gereja dan pengembangan iman umat, menahbiskan sejumlah imam dan mengawasi kegiatan imam-imamnya. Pimpinan Gereja Protestan mulai bersahabat dengan Gereja Katolik pada masa kepemimpinan Uskup Oliver Plunkett.
Disamping kegemilangan yang diraihnya, ada pula banyak tantangan terhadap karyanya. la terpaksa tinggal di suatu tempat persembunyian tatkala aksi perlawanan terhadap Gereja Katolik semakin menjadi­jadi. Pada bulan Desember 1678 Uskup Oliver ditangkap dan dipenjarakan karena tuduhan-tuduhan palsu dari Titus Oates. Titus menuduh Oliver mengorganisir para imam Yesuit untuk melancarkan perlawanan terhadap Raja Charles II. Karena tuduhan ini, Oliver dihadapkan ke pengadilan Irlandia pada tahun 1680. Pengadilan tidak berhasil menghukumnya karena tuduhan itu tidak benar. Oliver kemudian diadili lagi untuk kedua kalinya di hadapan pengadilan Inggris dengan tuduhan pengkhianatan. la dituduh membiayai suatu ekspedisi militer Prancis untuk menyerang Irlandia. Oliver yang merasa tidak melakukan hal itu dengan tegas menolak tuduhan itu. Tetapi pihak pengadilan menjatuhkan juga hukuman atas diri Oliver tanpa ampun.
Uskup Oliver Plunkett adalah tokoh Katolik terakhir yang mati digantung di Inggris karena imannya dan perjuangannya menyebarkan iman Katolik. Kematiannya pada tanggal 11 Juli 1681 menandai akhir suatu abad penganiayaan terhadap Umat Katolik di Inggris.
Santo Teodorikus, Abbas
Teodorikus lahir di Menancourt, dekat Rheims, Prancis Selatan pada pertengahan abad V. Ketika menanjak dewasa, ia dipaksa mengawini seorang gadis yang disenangi oleh keluarganya. Teodorikus, karena rasa hormatnya yang tinggi kepada orang-tuanya, mengikuti saja keinginan mereka.
Tetapi setelah baberapa lama hidup bersama wanita itu sebagai suami-istri, dengan izinan istrinya, Teodorikus meninggalkan keluarganya dan menjadi seorang calon imam di Rheims. Santo Remigius, uskup kota itu, menahbiskan dia menjadi imam dan mengangkatnya sebagai pemimpin komunitas biara Mont d'Or (= Gunung Emas) di Champagne.
Di bawah kepemimpinannya, biara Mont d'Or menjadi sebuah pusat kegiatan keagamaan yang terkenal. Banyak orang yang berkunjung ke biara itu diteguhkan imannya setelah mendengar kotbah-kotbah Teodorikus. Setelah kematiannya pada tahun 533, penghormatan kepada Teodorikus tersebar ke seluruh negeri Prancis. Santo Teodorikus disebut juga dengan nama Santo Thierry.
Santo Pambo, Pertapa
Semenjak masa mudanya Pambo mengasingkan diri ke sebuah tempat pertapaan di gurun pasir Mesir. Hidupnya keras, sederhana dan serba kekurangan. Karena dia tidak pandai membaca, ia berguru pada seorang pertapa lain dalam hal membaca dan menghafal ayat-ayat Mazmur. Selain tidak pandai membaca, Pambo pun dikenal sebagai pertapa yang tidak suka banyak bicara. Namun ia dikenal sebagai pembimbing rohani yang disenangi.
Apabila orang mamintai nasehat dan bimbingan mengenai sesuatu soal kerohanian, Pambo selalu meminta waktu lebih dahulu untuk merenung dan berdoa. Maksudnya agar dia bisa memberi jawaban yang benar dan memuaskan sesuai dengan kehendak Allah.  Santo Athanasius, Uskup Aleksandria, yang kagum akan kesalehan hidup Pambo, mengundang dia ke Aleksandria untuk memberi kesaksian tentang keallahan Kristus, berhadapan dengan ajaran sesat Arianisme yang merajalela di kalangran umat.
Kepada rekan-rekannya, Pambo mengatakan "Berpuasa dan memberi derma dari hasil keringat sendiri amatlah mulia, namun itu belumlah cukup untuk menjadi seorang rahib yang berkenan kepada Allah". Pambo meninggal dunia pada tahun 390.
Santo Simeon Salos, Pengaku Iman
Simeon dijuluki 'Si Gila' (= ho Salos; Yun.) sebab setelah bertapa selama 29 tahun di gurun dekat Laut Mati dan pulang ke Homs (Siria), ia bertingkah seperti orang gila. Maksudnya supaya ia dianggap hina dan dapat berkawan dengan orang-orang yang paling dikucilkan oleh masyarakat (gelandangan, orang lumpuh, pelacur, dll). Sikap seperti ini masih dihargai dan ditiru oleh sementara biarawan di Rusia.




Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info

 

Liturgia Verbi 2016-06-30 Kamis.




Kamis Pekan Biasa XIII
30 Juni 2016

PF Para Martir Pertama Umat di Roma



Bacaan Pertama
Am 7:10-17

"Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku"

Pembacaan dari Nubuat Amos:

Sekali peristiwa Amazia, imam di Betel,
menyuruh orang menghadap Yerobeam, raja Israel, dengan pesan,
"Amos telah mengadakan persepakatan melawan tuanku
di tengah-tengah kaum Israel.
Negeri ini tidak dapat menahan segala perkataannya.
Sebab beginilah kata Amos,
'Yerobeam akan mati terbunuh oleh pedang
dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan."

Lalu berkatalah Amazia kepada Amos,
"Hai Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda!
Carilah di sana makananmu! Dan bernubuatlah di sana!
Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel,
sebab inilah tempat kudus raja dan bait suci kerajaan."

Jawab Amos kepada Amazia,
"Aku ini bukan nabi, dan bukan termasuk golongan para nabi,
melainkan hanya seorang peternak dan pemungut buah ara hutan.
Tetapi Tuhanlah yang mengambil aku
dari pekerjaan menggiring kambing domba,
Tuhan bersabda kepadaku,
'Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.'

Maka sekarang dengarkanlah sabda Tuhan.
Engkau berkata, 'Janganlah bernubuat menentang Israel,
dan jangan ucapkan perkataan menentang keturunan Ishak.'
Sebab itu beginilah sabda Tuhan,
'Isterimu akan bersundal di kota,
dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang.
Tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur.
Engkau sendiri akan mati di tanah yang najis,
dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan."

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 19:8.9.10.11,R:10

Refren: Keputusan Tuhan itu benar, adil selalu.

*Taurat Tuhan itu sempurna,
menyegarkan jiwa;
peraturan Tuhan itu teguh,
memberikan hikmat kepada orang bersahaja.

*Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati;
perintah Tuhan itu murni, membuat mata berseri.

*Takut akan Tuhan itu suci,
tetap untuk selamanya;
hukum-hukum Tuhan itu benar,
adil selalu.

*lebih indah dari pada emas,
bahkan daripada emas tua;
dan lebih manis daripada madu,
bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.



Bait Pengantar Injil
2Kor 5:19

Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus
dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.



Bacaan Injil
Mat 9:1-8

"Mereka memuliakan Allah
karena Ia telah memberikan kuasa sedemikian besar kepada manusia."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang.
Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri.
Maka dibawalah kepadanya seorang lumpuh
yang terbaring di tempat tidurnya.
Ketika Yesus melihat iman mereka,
berkatalah Ia kepada orang lumpuh,
"Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni."

Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya,
"Ia menghujat Allah!"
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata,
"Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?
Manakah lebih mudah,
mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni'
atau mengatakan, 'Bangunlah dan berjalanlah?'
Tetapi supaya kalian tahu,
bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"
lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh,
"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu,
dan pulanglah ke rumahmu!"
Dan orang itu pun bangun, lalu pulang.

Maka orang banyak yang melihat hal itu takut,
lalu memuliakan Allah,
karena Ia telah memberikan kuasa sedemikian kepada manusia.

Demikianlah sabda Tuhan



Renungan Injil
Barangkali cukup banyak di antara kita yang seperti Amazia, terusik dan merasa tidak senang ketika mendengarkan sesuatu yang tidak ingin didengarkan.
Umumnya kita ingin mendengarkan orang mengatakan sesuatu yang memang ingin kita dengarkan, dan menjadi kecewa ketika yang dikatakan berlawanan dengan yang ingin kita dengarkan itu.

Amazia adalah seorang imam, yang terusik oleh perkataan Amos, lalu berbuat hal-hal yang bisa merugikan orang lain, yakni mengusir Amos dan bahkan mengadukannya kepada Yerobeam, raja Israel.
Nampaknya Amazia memandang Amos bukan siapa-siapa, Amos hanyalah seorang peternak dan pemungut buah ara di hutan, maka perkataannya tak perlu didengarkan, apalagi mengaku-ngaku yang dikatakannya itu berasal dari Tuhan. Apa lebihnya seorang peternak daripada seorang imam seperti dirinya?

Seringkali kita merespon perkataan orang berdasarkan siapa yang mengatakannya, bukan berdasarkan apa yang dikatakannya.
Terlebih lagi jika yang mengatakan itu adalah orang yang tidak kita sukai, maka apa saja yang dikatakannya selalu terdengar sumbang di telinga kita.
Tanpa disadari sebetulnya kita sedang sakit rohani karena memendam ketidak-sukaan terhadap seseorang, ketidak-sukaan yang kalau ditimbun akan menjadi kebencian.

Lalu, apa resikonya kalau kita berperilaku seperti itu?
Yang namanya berita, bisa baik bisa juga buruk, tak perduli siapa yang menyampaikannya.
Mana bisa berita buruk akan menjadi berita baik tergantung dari siapa yang menyampaikannya.
Sebaliknya, berita baik tidak akan menjadi buruk kalau disampaikan oleh orang yang tidak kita sukai.
Untuk berita baik, tak ada resiko apa-apa, tetapi untuk berita buruk, bukankah itu merupakan peringatan dini bagi kita, bukankah early warning itu sebetulnya mampu mencegah yang lebih buruk lagi?
Banjir di Jakarta dan di kota-kota besar lainnya terjadi setelah turunnya hujan lebat atau naiknya air laut.
Maka, hujan lebat itu sebetulnya merupakan peringatan dini akan terjadinya banjir. Semua orang tahu itu, tetapi baru bereaksi setelah banjir terjadi, bukan ketika hujan turun.

Oleh sebab itu, terimalah berita buruk yang disampaikan kepada kita sebagai peringatan dini, terimalah sama seperti kita menerima berita baik.
Ketika berita buruk datang, bersiap-siaplah dan cegahlah yang tambah buruk terjadi.
Yang baik, jagalah supaya tetap baik, dan yang buruk, jadikanlah baik.



Peringatan Orang Kudus
Santo Bertrandus, Uskup dan Pengaku Iman
Bertrandus adalah seorang imam abad keenam. Ia lahir pada tahun 553. Keluarganya tergolong kaya raya. la dikenal sebagai seorang imam yang pemurah: ia menghadiahkan beberapa bidang tanah warisannya kepada Gereja dan kepada orang-orang miskin.
Ia ditahbiskan imam di Paris dan kemudian dipilih menjadi pemimpin sebuah sekolah. Pada tanun 587, ia dipilih menjadi Uskup di Le Mans, sobuah kota kecil yang dihuni orang-orang Prancis.
Ketika pertentangan politik antara kaum Neustria (Prancis Barat) dan kaum Austrasia (Perancis Timur) terjadi, Bertrandus diusir dari takhta keuskupannya selama beberapa tahun. Kemudian Raja Clotaire II dari kelompok Neustria memanggilnya kembali untuk memimpin keuskupan.
Dari tuan-tuan tanah yang kaya, Bertrandus menerima sejumlah besar tanah untuk kepentingan Gereja. Tanah-tanah ini dimanfaatkannya untuk membangun gereja dan biara, dan sebuah rumah penginapan untuk para peziarah. Bertrandus meninggal dunia pada tahun 625, pada usia 70 tahun.
Santo Theobaldus, Pertapa
Theobaldus lahir pada tahun 1017 di Provins, Prancis, dari sebuah keluarga bangsawan. Semasa mudanya, ia banyak membaca buku-buku tentang kehidupan Santo Yohanes Pemandi dan riwayat hidup orang­orang kudus lainnya. Bacaan-bacaan ini menimbulkan dalam hatinya benih panggilan Allah untuk menjalani hdup seperti orang-orang kudus itu. la sungguh mengagumi cara hidup dan perjuangan para kudus untuk meraih kesempurnaan hidup Kristiani.
Terdorong hasrat besar untuk meniru cara hidup para kudus itu, ia meninggalkan rumah mereka pada tahun 1054 tanpa sepengetahuan orang-tuanya. Ia pergi ke Luxemburg. Di sana ia bekerja sepanjang hari di hutan Petingen sebagai pembakar arang bagi tetangga-tetangganya yang bekerja sebagai tukang besi. Sementara itu, ia terus menjalani hidup doa dan tapa secara diam-diam.
Ketika semua orang tahu akan kesucian hidup Theobaldus, banyak orang datang untuk menjadi muridnya. Ia lalu mengasingkan diri ke Salanigo untuk menjalani hidup tapa. Tetapi ia diikuti oleh orang-orang yang tertarik untuk mendapat bimbingannya. la kemudian ditahbiskan menjadi imam agar lebih pantas menjalankan tugas-tugas misioner.
Pada tanggal 30 Juni 1066, Theobaldus meninggal dunia karena terserang penyakit yang berbahaya. Ia digelari 'kudus' oleh Paus Aleksander II pada tahun 1073.
Santa Giacinta Marescotti, Pengaku Iman
Giacinta lahir di Vignarello, Italia pada tahun 1585 dari sebuah keluarga bangsawan. Ia dididik di biara suster-suster Fransiskan. Seorang kakaknya sudah menjadi suster di biara ini.  Semasa kecilnya Giacinta dikenal sebagai anak yang baik namun ia kemudian bertingkah laku jelek ketika adik bungsunya lebih dahulu menikah (dengan Marquis Cassizuchi). Dia tersinggung karena merasa dilangkahi oleh adiknya. Sifat baiknya merosot, sebaliknya ia menjadi seorang pendendam di dalam keluarganya. Ia memutuskan masuk biara sekedar iseng-iseng. la masuk Ordo Ketiga Santo Fransiskus di Viterbo dengan mengambil nama Giacinta. Sekalipun sudah menjadi seorang suster, namun ia tidak melepaskan cara hidup foyanya dengan harta keluarganya; selama 10 tahun ia benar-benar menjadi batu sandungan bagi rekan-rekannya yang lain.
Pada suatu hari ia jatuh sakit keras. Seorang imam Fransiskan datang mendengarkan pengakuannya dan memberikan peringatan keras tentang cara hidupnya yang tidak sesuai dengan semangat ordonya. Ia bertobat, namun jatuh lagi ke dalam cara hidup seperti sedia kala. Tuhan mencobainya lagi dengan sakit lebih berat. Semenjak itu ia mulai tekun berdoa, bermatiraga dan merobah tingkah laku hidupnya. Lama kelamaan ia berubah menjadi seorang suster yang saleh dan menjadi pembimbing rohani bagi rekan-rekannya. Nasehat-nasehatnya sangat praktis berdasarkan pengalaman rohaninya sendiri. Ia menekankan pentingnya menghayati kerendahan hati, menghilangkan sifat cinta diri, kesabaran memikul salib penderitaan sehari-hari. Cinta dan perhatian­nya sangat besar, bukan saja terhadap rekan-rekan susternya tetapi juga terhadap komunitas biara suster lainnya. Ia turut serta mendirikan dua biara di Viterbo yang mengabdikan diri pada bidang pelayanan orang­orang sakit, orang-orang jompo dan miskin di Viterbo. la sendiri mencari dana dengan minta-minta. Giacinta wafat pada tanggal 30 Januari 1640 pada usia 55 tahun. la dinyatakan sebagai 'santa' pada tahun 1807.




Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info

 

Liturgia Verbi 2016-06-29 Rabu.




Rabu Pekan Biasa XIII
29 Juni 2016

HR S. Petrus dan Paulus, Rasul



Bacaan Pertama
Kis 12:1-11

"Sekarang benar-benar tahulah aku
bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya
dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes."

Pembacaan dari Kisah Para Rasul:

Waktu terjadi penganiayaan terhadap jemaat,
Raja Herodes mulai bertindak dengan keras
terhadap beberapa orang dari jemaat.
Ia menyuruh membunuh Yakobus,
saudara Yohanes, dengan pedang.
Ketika ia melihat
bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi,
ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus.
Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.
Setelah Petrus ditangkap,
Herodes menyuruh memenjarakannya
di bawah penjagaan empat regu,
masing-masing terdiri dari empat prajurit.
Maksudnya ialah,
supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.
Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara.
Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.

Pada malam
sebelum Herodes menghadapkannya kepada orang banyak,
Petrus tidur di antara dua orang prajurit,
terbelenggu dengan dua rantai.
Selain itu
prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.
Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus,
dan cahaya bersinar dalam ruang itu.
Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya.
Kata malaikat itu kepadanya, "Bangunlah segera!"
Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.
Lalu kata malaikat itu kepadanya,
"Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!"
Petrus pun berbuat demikian.
Lalu malaikat itu berkata kepadanya,
"Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!"
Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar,
dan ia tidak tahu
bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi;
sangkanya ia melihat suatu penglihatan.
Setelah mereka melalui tempat kawal pertama
dan tempat kawal kedua,
sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota.
Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka.
Sesudah tiba di luar,
mereka berjalan sampai ke ujung jalan,
dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.
Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata,
"Sekarang benar-benar tahulah aku
bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya
dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes
dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi."

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9,R:5b

Refren: Tuhan melepaskan daku dari segala kegentaranku.

*Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu;
puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.
Karena Tuhan jiwaku bermegah;
biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya
dan bersukacita.

*Muliakanlah Tuhan bersama-sama dengan daku,
marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya.
Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku,
dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.

*Tujukkanlah pandanganmu kepada-Nya,
maka mukamu akan berseri-seri,
dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan;
Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

*Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa,
lalu meluputkan mereka.
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!



Bacaan Kedua
2Tim 4:6-8.17-18

"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."

Pembacaan dari Surat Kedua Raul Paulus
kepada Timotius:

Saudaraku terkasih,
darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan,
dan saat kematianku sudah dekat.
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik,
aku telah mencapai garis akhir,
dan aku telah memelihara iman.
Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran
yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil,
pada hari-Nya;
bukan hanya kepadaku,
tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku,
supaya dengan perantaraanku
Injil diberitakan dengan sepenuhnya
dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.
Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.
Tuhan akan melepaskan daku dari setiap usaha yang jahat.
Dia akan menyelamatkan aku,
sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga.
Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.

Demikianlah sabda Tuhan.



Bait Pengantar Injil
Mat 16:18

Engkau adalah Petrus,
di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku,
dan alam maut tidak akan menguasainya.



Bacaan Injil
Mat 16:13-19

"Engkau adalah Petrus,
dan di atas batu karang ini akan Kudirikan jemaat-Ku."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa
Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi.
Ia bertanya kepada murid-murid-Nya,
"Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
Jawab mereka, "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis,
ada juga yang mengatakan: Elia,
dan ada pula yang mengatakan: Yeremia
atau salah seorang dari para nabi."

Lalu Yesus bertanya kepada mereka,
"Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
Maka jawab Simon Petrus,
"Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Kata Yesus kepadanya,
"Berbahagialah engkau Simon bin Yunus,
sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu,
melainkan Bapa-Ku yang di surga.
Dan Aku pun berkata kepadamu:
Engkau adalah Petrus,
dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku,
dan alam maut tidak akan menguasainya.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga.
Apa yang kauikat di dunia ini
akan terikat di surga,
dan apa yang kaulepaskan di dunia ini
akan terlepas di sorga."

Demikianlah sabda Tuhan.



Renungan Injil
Saya merasa senang Santo Petrus dan Paulus dirayakan secara bersamaan, keduanya memang cocok untuk dipasangkan, saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Santo Petrus adalah rasul yang pertama-tama dipanggil Yesus, sedangkan Paulus dipanggil paling akhir, yakni setelah Yesus bangkit dari alam maut.
Petrus adalah juru masak di dapur sedangkan Paulus adalah juru jual yang bekerja di ruang tamu.
Petrus lebih banyak mengurusi bangsa Yahudi sedangkan Paulus mengurusi bangsa non-Yahudi.
Petrus mewarisi hirarki gereja, Paulus mewarisi tarekat.
Oleh karenanya, pantaslah kalau kedua rasul ini kita rayakan bersamaan.

Keduanya, Petrus dan Paulus, adalah rasul Yesus, dan juga martir, tetapi Paulus tidak termasuk dua belas rasul karena ia dipanggil belakangan.
Keduanya memiliki riwayat yang kontroversial sebelum dipanggil menjadi rasul.
Petrus sebelumnya adalah seorang nelayan, mungkinkah ia menjadi pemimpin umat?
Begitu juga Paulus, yang sebelumnya malah mengejar-ngejar dan menganiaya para pengikut Yesus.
Namun tak dapat dipungkiri, keduanya adalah pilar utama gereja awal.

Perjalanan hidup rohani saya lebih mirip Paulus ketimbang Petrus.
Sekali pun saya tidak mengalami seperti yang dialami Paulus, yakni Yesus datang kepadanya dan berkata, "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"
Tetapi saya meyakini Tuhan telah mengutus orang-orang di sekitar saya untuk membawa saya "pulang ke kandang Tuhan".
Yesus meminta saya untuk berhenti berbuat dosa, berhenti menganiaya Yesus.
Lalu diberi-Nya saya berbagai kemudahan dan pemahaman agar saya bisa turut ambil bagian dalam pewartaan Injil.
Maka terjadilah demikian.



Peringatan Orang Kudus
Santo Petrus dan Paulus, Rasul
Sejak semula Gereja menghormati kedua rasul, Petrus dan Paulus, secara bersama-sama. Kedua rasul ini dianggap sebagai sokoguru Gereja. Simon, anak Yunus dan saudara Andreas, lahir di Betsaida, Galilea, sebuah kampung di tepi danau Genesaret. Seperti ayahnya, Simon adalah seorang nelayan yang ulet, bertabiat jujur, dan rajin. la tidak berpendidikan tetapi cukup trampil dalam pekerjaannya sebagai seorang nelayan. Kepribadiannya sangat menarik perhatian Yesus; karena itu Yesus berkenan menjadikannya seorang muridNya, bahkan mengangkatnya menjadi pemimpin para rasul dan pemimpin Gereja yang pertama.
Pada mulanya, Simon bersama Andreas saudaranya, menjadi murid Yohanes Pemandi. Oleh Andreas, Simon diperkenalkan kepada Yesus, Sang Mesias yang dinanti-nantikan oleh seluruh bangsa Israel. "Kami telah menemukan Mesias, yaitu Kristus", kata Andreas kepada Simon. Pada saat itu, Yesus berkata kepada Simon, "Engkau Simon anak Yohanes, Engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)". (Yoh 1:41-42) Kefas berarti wadas atau batu karang. Sejak saat itu, dia lebih dikenal dengan nama Petrus.
Petrus secara resmi berkeputusan mengikuti Yesus, Sang Mesias dengan meninggalkan segala-galanya, ketika ia menyaksikan mujizat penangkapan ikan secara ajaib oleh Yesus. Kata Yesus kepada Petrus: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan". Petrus berkata kepada Yesus: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras, dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga". Dengan kepercayaan ini, Petrus menyaksikan kuasa Yesus, Sang Mesias. Dan di depan Yesus yang penuh kuasa ilahi itu Petrus bersujud: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa". Kepada Petrus yang rendah hati itu, Yesus berkata: "Jangan takut, mulai sekarang engkau akan menjala manusia". Setelah penyerahan diri ini, Petrus diperkenankan menyaksikan berbagai peristiwa dan akhirnya dipercayakan tugas menjadi pemimpin para rasul dan gembala kaum beriman.
Di samping kisah-kisah yang menampilkan pribadi Petrus sebagai orang kepercayaan Yesus, terdapat juga kisah Injil yang menampilkan pribadi Petrus sebagai seorang yang masih dangkal imannya dan belum memahami benar kehendak Allah atas diri Yesus. Dalam Mat 16:21-28 dikisahkan tentang pemberitahuan Yesus tentang penderitaanNya, dan Petrus serta-merta berkata: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu!  Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau". "Enyahlah iblis. Engkau suatu batu sandungan bagiKu, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia", demikian teguran Yesus kepada Petrus. Ia juga menyangkal Yesus ketika Yesus ditangkap dan diadili. (Mat 26:30-35; 69-75).
Sesudah kebangkitan Yesus, Petrus diangkat menjadi pemimpin keduabelas rasul dan gembala kaum beriman di Yerusalem. Petrus juga yang menerima orang kafir pertama ke dalam Gereja, dan memimpin Konsili pertama di Yerusalem.
Paulus (Saulus) lahir di Tarsus, Asia Kecil dari keluarga Yahudi yang berkewarganegaraan Romawi. Ia seorang terdidik dan belajar di Yerusalem pada Gamaliel, dari kelompok Farisi.
Sebagai seorang Farisi yang fanatik, Saulus tiada hentinya mengejar dan memenjarakan murid-murid Yesus.
Dalam perjalanannya ke Damsyik, Yesus menangkapnya dan menjadikan dia seorang rasul untuk bangsa-bangsa kafir. Ia dipermandikan oleh Ananias. la menjelajahi seluruh daerah Laut Tengah untuk mewartakan Injil kepada bangsa-bangsa kafir. Perjalanan misinya senantiasa diwarnai dengan berbagai kesulitan dan pertentangan dengan kaum kafir. Di Yerusalem ia ditangkap oleh orang Yahudi, lalu dipenjarakan dan dibawa ke Roma sebab ia naik banding kepada kaisar, Akhirnya ia dibebaskan. Tak lama kemudian, dia ditangkap lagi dan akhirnya menemui ajalnya sebagai martir di Roma pada tahun 67.




Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info

 

Liturgia Verbi 2016-06-28 Selasa.




Selasa Pekan Biasa XIII
28 Juni 2016

PW S. Ireneus, Uskup dan Martir



Bacaan Pertama
Am 3:1-8; 4:11-12

"Tuhan Allah telah bersabda, siapakah yang tidak bernubuat?"

Pembacaan dari Nubuat Amos:

Hai orang Israel,
Dengarkanlah sabda Tuhan tentang dirimu ini,
tentang segenap kaum
yang telah Kutuntun keluar dari tanah Mesir.
Beginilah sabda-Nya,
"Hanya kalian yang Kupilih dari segala kaum di muka bumi.
Sebab itu Aku akan menghukum kalian karena kesalahanmu.
Berjalankah dua orang bersama-sama jika mereka belum berjanji?
Mengaumkah seekor singa di hutan apabila tidak mendapat mangsa?
Bersuarakah singa muda dari sarangnya,
jika belum menangkap apa-apa?
Jatuhkah seekor burung ke dalam perangkap di tanah,
apabila tidak ada jerat di sana?
Membingkaskah perangkap, jika tidak ada yag ditangkap?
Adakah sangkakala ditiup di suatu kota,
dan orang-orang tidak gemetar?
Adakah terjadi malapetaka di suatu kota,
dan bukan Tuhan yang melakukannya?
Sungguh, Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu
tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut?
Tuhan Allah telah bersabda, siapakah yang tidak bernubuat?

Aku telah menjungkirbalikkan kota-kotamu seperti Allah
menjungkirbalikkan Sodom dan Gomora,
sehingga kalian menjadi seperti puntung
yang ditarik dari kebakaran.
Namun kalian tidak berbalik kepada-Ku.
Sebab itu demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai Israel.
Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu,
maka bersiap-siaplah untuk bertemu dengan Allah, hai Israel."

Demikianlah sabda Tuhan.

ATAU BACAAN LAIN:
2Tim 2:22b-26

Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus
kepada Timotius:

Saudaraku terkasih,
kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai
bersama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan,
yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
Hindarilah soal-soal yang dicari-cari,
yang bodoh dan tidak layak.
Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran.
Seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar.
Sebaliknya ia harus ramah terhadap semua orang.
Ia harus cakap mengajar,
ia harus sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun
orang yang suka melawan,
sebab mungkin
Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat
dan memimpin mereka,
sehingga mereka mengenal kebenaran.
Dengan demikian mereka menjadi sadar kembali,
karena terlepas dari jerat Iblis
yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 37:3-4.5-6.30-31,R:30a

Refren: Mulut orang benar menuturkan kebijaksanaan.

*Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik,
diamlah di negeri dan berlakulah setia;
bergembiralah karena Tuhan,
maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu.

*Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya,
maka Ia akan bertindak;
Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang,
dan menampilkan hakmu seperti siang.

*Mulut orang benar menuturkan kebijaksanaan,
dan lidahnya mengatakan kebenaran.
Taurat Allah ada di dalam hatinya,
langkah-langkahnya tidaklah goyah.



Bait Pengantar Injil
Mzm 129:5

Aku menanti-nantikan Tuhan,
Jiwaku mengharapkan sabda-Nya.



Bacaan Injil
Mat 8:23-27

"Yesus bangun, menghardik angin dan danau,
maka danau menjadi teduh sekali."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu,
dan murid-murid-Nya mengikuti Dia.
Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu,
sehingga perahu ditimbus gelombang.
Tetapi Yesus tidur.
Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya,
"Tuhan, tolonglah, kita binasa!"

Yesus berkata kepada mereka,
"Mengapa kalian takut, hai orang-orang yang kurang percaya!"
Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau.
Maka danau menjadi teduh sekali.
Dan heranlah orang-orang itu, katanya,
"Orang apakah Dia ini,
sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"

Demikianlah sabda Tuhan.



Renungan Injil
Tuhan tidak ujug-ujug dalam menjatuhkan hukuman bagi orang-orang berdosa, sama sekali tidak.
Tuhan selalu memberi kesempatan kepada mereka untuk bertobat, dan bahkan melalui perantaraan para nabi, Tuhan memberi "warning" sebelum menjatuhkan hukuman.
Di jaman sekarang, bisa jadi "warning" itu tidak disampaikan oleh nabi, tetapi bisa melalui siapa saja atau bisa melalui suatu peristiwa, Tuhan akan mengingatkan kita atas perbuatan dosa dan menginginkan agar kita bertobat.

Ketika penghukuman ditimpakan pun kesempatan bertobat masih terbuka lebar, karena penghukuman Tuhan bukanlah untuk membinasakan melainkan upaya yang sungguh-sungguh agar terjadi pertobatan, agar pendosa berkesempatan memperbaharui hidupnya.

Bukan karena belas-kasih Tuhan yang begitu besar ini lalu kita boleh berbuat dosa, toh selalu ada kesempatan untuk bertobat dan menerima pengampunan dari -Nya.
Berbuat dosa sama artinya dengan melukai Tuhan, atau bahkan mengkhianati Tuhan; ini jelas tidak boleh.
Apalagi kalau kita merasa keberatan kalau dikhianati, masak kita melakukan hal yang sama kepada Tuhan atau pun orang lain?

Maka, sudah seharusnya kita mencegah datangnya penghukuman Tuhan, yakni dengan mencegah sebisa-bisanya agar jangan berbuat dosa.
Jagalah agar diri kita selalu bersih dari noda dosa, agar tetap setia kepada Tuhan.



Peringatan Orang Kudus
Santo Ireneus dari Lyon, Uskup dan Martir
Ireneus lahir di Asia Kecil kira-kira pada tahun 140. Pendidikannya berlangsung di Smyrna. Pelajaran agama diperolehnya dari Santo Polykarpus, seorang murid Santo Yohanes Rasul. Riwayat hidupnya kurang diketahui, tetapi dari tulisan-tulisannya sendiri dapatlah diperoleh banyak informasi tentang dirinya. Pada masa tuanya, ia mengirimkan sepucuk surat kepada seorang temannya di Smyrna. Dari surat ini diketahui kesannya terhadap pengajaran Santo Polykarpus. Sebagian suratnya dapat dibaca dalam kutipan berikut: "Peristiwa-peristiwa pada masa itu masih kuingat baik daripada yang terjadi baru-baru ini. Karena yang kita pelajari pada masa muda tumbuh subur dan mengakar dalam batin kita. Saya masih mengingat di mana Polykarpus duduk ketika ia mengajak bagaimana caranya berjalan dan bagaimana sikapnya. Saya masih ingat akan khotbah-kotbahnya kepada umat, dan bagaimana ia mengisahkan pergaulannya dengan Yohanes serta orang-orang lain yang menjadi saksi hidup Tuhan. Polykarpus mengajarkan apa yang didengarnya dari saksi-saksi mata kehidupan Yesus dan mujizat-mujizatNya. Semua berkat kemurahan Allah itu telah kuterima dengan sepenuh hati dan kucatat bukannya di atas selembar kertas, melainkan di dalam hatiku, serta oleh rahmat Allah selalu kurenungkan dengan seksama".
Ireneus bekerja di Lyon sebagai seorang imam. Pada tahun 177, timbullah aksi penghambatan agama di Lyon. Uskup kota Lyon, Potinus, meninggal karena suatu penganiayaan yang kejam atas dirinya. Ireneus diangkat menjadi penggantinya. Sebagai uskup, ia menggembalakan umatnya dengan penuh perhatian dan cinta. Kepada umatnya ia selalu berkhotbah dalam bahasa setempat, meskipun ia sendiri dibesarkan dalam bahasa Yunani. Dalam kepemimpinannya, ia selalu berusaha membela ajaran iman yang benar. la juga memperjuangkan kesatuan Gereja dan menegakkan kewibawaan paus.
Namanya Ireneus, yang berarti pencinta damai, diusahakan menjadi kenyataan dalam seluruh hidupnya. Dalam perselisihan antara Gereja Latin dan Yunani tentang tanggal hari raya Paska, ia menjadi juru bicara Sri Paus. la meninggal pada tahun 202 selaku seorang martir Kristus.




Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info

 

Liturgia Verbi 2016-06-27 Senin.




Senin Pekan Biasa XIII
27 Juni 2016

PF S. Sirilus dari Aleksandaria, Uskup dan Pujangga Gereja



Bacaan Pertama
Am 2:6-10.13-16

"Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu."

Pembacaan dari Nubuat Amos:

Beginilah firman Tuhan,
"Karena tiga perbuatan jahat Israel, bahkan empat,
Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku.
Sebab mereka menjual orang benar untuk mendapatkan uang,
dan orang miskin karena sepasang kasut.
Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu
dan membelokkan jalan orang sengsara.
Anak dan ayah pergi menjamah seorang perempuan muda yang sama,
sehingga melanggar kekudusan nama-Ku.
Mereka merebahkan diri di samping setiap mezbah
di atas pakaian gadaian orang,
dan minum anggur orang-orang yang kena denda
di rumah Allah mereka.

Padahal Akulah yang memunahkan orang Amori,
dari depan mereka;
orang-orang Amori yang tingginya seperti tinggi pohon aras
dan kuat seperti pohon tarbantin.
Aku telah memunahkan buahnya dari atas dan akarnya dari bawah.
Akulah yang menuntun kalian keluar dari tanah Mesir,
dan memimpin kalian empat puluh tahun lamanya di padang gurun,
supaya kalian menduduki negeri orang Amori.

Sesungguhnya Aku akan mengguncangkan tempat kamu berpijak
seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum.
Orang cepat tidak mungkin lagi melarikan diri,
orang kuat tidak dapat menggunakan kekuatannya,
dan pahlawan tidak dapat melarikan diri.
Pemegang panah tidak dapat bertahan,
orang yang cepat kaki takkan terluput
dan penunggang kuda tak dapat meluputkan diri.
Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan
akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu."

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 50:16bc-17.18-19.20-21.22-23,R:22

Refren: Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah.

*Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku,
dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu,
padahal engkau membenci teguran,
dan mengesampingkan firman-Ku?

*Jika melihat pencuri, engkau berkawan dengan dia!
Engkau bergaul dengan orang berzinah.
Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat,
dan pada lidahmu melekat tipu daya.

*Engkau duduk, dan menjelek-jelekkan saudaramu.
Engkau memfitnah saudara kandungmu.
Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja?
Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu?
Aku Menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu.

Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah;
waspadalah, jangan sampai Aku menerkam,
dan tidak ada yang melepaskan.
Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban,
ia memuliakan Daku;
dan siapa yang jujur jalannya,
akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.



Bait Pengantar Injil
Mzm 95:8ab

Hari ini janganlah bertegar hati,
tetapi dengarkanlah suata Tuhan.



Bacaan Injil
Mat 8:18-22

"Ikutilah Aku."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus.
Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang.
Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya,
"Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi."

Yesus berkata kepadanya,
"Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang,
tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat
untuk meletakkan kepala-Nya."
Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya,
"Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku."
Tetapi Yesus berkata kepadanya,
"Ikutilah Aku,
dan biarlah orang-orang mati menguburkan
orang-orang mati mereka."

Demikianlah sabda Tuhan.



Renungan Injil
Minggu ini renungan diambil dari Nubuat Amos, nabi yang lahir di jaman Yesaya, Mikha, Yunus dan Hosea, yakni di abad ke-8 SM, kecuali hari Rabu karena Hari Raya Santo Petrus dan Paulus, Rasul.

Pada Bacaan Pertama hari ini, nabi Amos menuliskan tentang firman Tuhan, yakni tentang penghukuman yang akan dijatuhkan Tuhan atas perbuatan dosa Israel, dengan harapan agar orang mau bertobat dan kembali bersekutu dengan Tuhan.
Perbuatan dosa yang mereka lakukan adalah menyengsarakan dengan cara menindas orang lain demi keuntungan sendiri.
Mereka juga hidup dalam kemesuman, mencemari penyembahan Tuhan, dan ini mencemari kekudusan Tuhan.
Mereka tidak tahu berterimakasih padahal Tuhan telah berbuat banyak hal untuk menyelamatkan mereka.
Mereka melupakan pertolongan Tuhan itu.

Maka nabi Amos pun bernubuat, menyampaikan firman Tuhan, "Sesungguhnya Aku akan mengguncangkan tempat kamu berpijak."
Dan memang benar, terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat melanda hampir di seluruh negeri.

Kita pun pasti akan menerima ganjaran kalau kita menindas orang lain, yakni orang-orang benar atau pun orang-orang yang berkesusahan, apalagi kalau itu kita lakukan demi keuntungan diri sendiri.
Bukankah seharusnya kita menuruti perintah Yesus agar kita mengasihi orang lain seperti diri kita sendiri?



Peringatan Orang Kudus
Santo Cyrillus dari Alexandria, Uskup dan Pujangga Gereja
Cyrillus lahir di Alexandria, Mesir pada tahun 376. Pada tahun 412 ia dinobatkan menjadi Patriark Alexandria. Sebagai seorang ahli, ia telah memberikan banyak pandangan yang bermanfaat bagi masyarakat dengan ikut aktif di dalam kegiatan-kegiatan sosial.
Menghadapi berbagai pertentangan paham yang berkembang di antara umatnya, Cyrillus tetap tenang dan teguh di dalam pendirian dan imannya di atas landasan ajaran para rasul. Dengan tegas ia menentang ajaran Nestorius yang menggugat kepribadian Kristus dan kedudukan Bunda Maria sebagai bunda Allah.
Sekitar tahun 430, dalam sebuah surat kepada Paus Selestinus I (422-432), Cyrillus dengan tegas mengecam ajaran sesat Nestorius, Patriark Konstantinopel. Untuk memurnikan ajaran sesat itu, Cyrillus mengundang para uskup untuk mengadakan Konsili di Efesus pada tahun 431. Konsili ini mengutuk ajaran Nestorius yang menyesatkan itu. Terhadap hasil Konsili itu, Nestorius melancarkan serangan kepada Cyrillus dan kawan-kawannya. Cyrillus ditangkap dan dipenjarakan, kemudian dibuang. Meskipun diperlakukan dengan kejam, Cyrillus tetap gembira karena kesengsaraannya merupakan suatu pujian dan keikutsertaan dalam penderitaan Kristus. la juga menghasilkan tulisan-tulisan yang berisi pembelaan-pembelaan ajaran iman yang benar, beberapa buku komentar Kitab Suci dan juga tentang Trinitas.
Lama-kelamaan orang semakin menyadari adanya kebenaran di dalam diri Cyrillus. Kali ini Gereja sekali lagi mendapat kemenangan atas serangan musuh-musuhnya yang timbul dari dirinya sendiri.
Setelah lama mengabdikan dirinya terhadap kepentingan perkembangan iman, Cyrillus meninggal pada tahun 444. Pada tahun 1882 ia digelari sebagai Pujangga Gereja.
Santa Emma, Pengaku Iman
Emma, yang juga dipanggil Hemma, lahir pada tahun 980 dan me­ninggal pada tahun 1045. Wanita ningrat ini dikenal sebagai pendiri sebuah biara dan Gereja di desa Gurk, Austria Selatan.
Keputusannya untuk menjalani hidup bakti pada Tuhan ditempuhnya setelah suaminya meninggal dan kedua puteranya dibunuh. Dicetakan bahwa kedua puteranya dibunuh karena menggantung seorang karyawan yang bekarja di rumah mereka. Suaminya meninggal ketika dalam perjalanan ke Roma. Semenjak itu, Emma giat melakukan berbagai karya amal cinta kasih. Bukti yang paling mengagumkan dari niatnya yang suci ialah usahanya untuk mendirikan sebuah biara dan gereja di Gurk, Austria Selatan. Biara - yang kemudian dijadikan biara Benediktin di Admont - ini dimulai pembangunannya pada tahun 1072 sete­lah kematiannya. Diceritakan bahwa Emma sendiri menjadi biarawati setelah kematian suami dan anak-anaknya itu. Oleh Gereja, ia digelari sebagai 'Santa'.




Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info

 

Liturgia Verbi 2016-06-26 Minggu.




Minggu Biasa XIII 
26 Juni 2016



Bacaan Pertama
1Raj 19:16b.19-21

"Bersiaplah Elisa, lalu mengikuti Elia."

Pembacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja:

Sekali peristiwa
Tuhan berkata kepada Nabi Elia,
"Elisa bin Safat dari Abel-Mehola,
harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau."

Maka pergilah Elia menemui Elisa bin Safat.
Pada waktu itu
Elisa sedang membajak dengan dua belas pasang lembu,
dan ia sendiri mengendalikan yang kedua belas.
Elia lewat di dekatnya dan melemparkan jubahnya kepada Elisa.
Segera Elisa meninggalkan lembu-lembunya,
mengejar Elia dan berkata,
"Perkenankanlah aku mencium ayah dan ibuku dahulu,
lalu aku akan mengikuti engkau."
Jawab Elia kepadanya, "Baiklah!
Pulanglah dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu."

Elisa lalu meninggalkan Elia,
mengambil pasangan lembu itu dan menyembelihnya.
Lalu ia memasak dagingnya dengan kayu bajak itu sebagai kayu api,
dan memberikan daging itu kepada orang-orangnya,
dan mereka pun memakannya.
Sesudah itu bersiaplah Elisa,
lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11,R:5a

Refren: Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisanku.

*Jagalah aku, ya Allah,
sebab pada-Mu aku berlindung.
Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku,
Engkaulah bagian warisan dan pialaku,
Engkau sendirilah
yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.

*Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku,
pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku.
Aku senantiasa memandang kepada Tuhan;
karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

*Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai,
dan tubuhku akan diam dengan tenteram;
sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati,
dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.

*Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan;
di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah,
di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.



Bacaan Kedua
Gal 5:1.13-18

"Kamu dipanggil untuk merdeka."

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia:

Saudara-saudara,
Kristus telah memerdekakan kita,
supaya kita benar-benar merdeka.
Karena itu berdirilah teguh
dan jangan mau tunduk lagi di bawah kuk perhambaan.

Memang kamu telah dipanggil untuk merdeka.
Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu
sebagai kesempatan untuk hidup dalam dosa,
melainkan layanilah seorang akan yang lain karena kasih.
Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini,
"Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!"
Akan tetapi, kalau kamu saling menggigit dan saling menelan,
awaslah, jangan-jangan kamu saling membinasakan.

Maksudku ialah:
Hiduplah oleh Roh,
maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh,
dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging,
-- karena keduanya bertentangan --
sehingga setiap kali kamu tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Sebaliknya, kalau kamu membiarkan diri dibimbing oleh Roh,
maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.

Demikianlah sabda Tuhan.



Bait Pengantar Injil
1Sam 3:9; Yoh 6:68c

Bersabdalah, ya Tuhan, sebab hamba-Mu mendengarkan.
Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal.



Bacaan Injil
Luk 9:51-62

"Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem.
Aku akan mengikuti Engkau ke mana saja Engkau pergi."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Ketika hampir genap waktunya diangkat ke surga,
Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem.
Maka diutus-Nya beberapa utusan mendahului Dia.
Mereka itu pergi, lalu masuk ke sebuah desa orang Samaria
untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya.
Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia,
karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.

Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu,
mereka berkata,
"Tuhan, bolehkah kami menyuruh api turun dari langit
untuk membinasakan mereka?"
Tetapi Yesus berpaling dan menegur mereka,
"Kamu tidak tahu apa yang kamu inginkan.
Anak manusia datang bukan untk membinasakan orang,
melainkan untuk menyelamatkannya.
Lalu mereka pergi ke desa yang lain.

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan,
datanglah seorang di tengah jalan, berkata kepada Yesus,
"Aku akan mengikut Engkau ke mana pun Engkau pergi."
Yesus berkata kepadanya,
"Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang,
tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat
untuk meletakkan kepala-Nya."
Lalu kepada seorang lain Yesus berkata, "Ikutlah Aku!"
Tetapi orang itu berkata,
"Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
Tetapi Yesus menjawab,
"Biarlah orang mati menguburkan orang mati;
tetapi engkau, pergilah,
dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."

Dan seorang lain lagi berkata,
"Tuhan, aku akan mengikuti Engkau,
tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
Tetapi Yesus berkata,
"Setiap orang yang siap untuk membajak
tetapi menoleh ke belakang,
tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Demikianlah sabda Tuhan.



Renungan Injil
Nabi Elia mendatangi Elisa, sesuai dengan perintah Tuhan kepadanya agar ia mengurapi Elisa menjadi penggantinya.
Elisa nampaknya tak perlu pikir panjang ketika Elia melemparkan jubah kepadanya, ia langsung mengerti bahwa ia dipanggil untuk melayani Elia.
Elia adalah nabi terkenal, tentu saja senang dan merasa terhormat jika dipilih untuk menjadi pelayannya.
Sama seperti tukang cukur presiden, sekali pun profesinya sebagai tukang cukur tetapi yang dilayaninya adalah seorang yang terkenal dan berkuasa.

Elisa adalah nabi, bukan nama seorang wanita.
Dalam hal berbuat mujizat, Elisa itu mirip seperti Yesus.
Ia membangkitkan orang mati, memberi makan kepada banyak orang, menyembuhkan orang sakit, membelah sungai lalu menyeberangi dengan berjalan di bagian yang kering, dan seterusnya.
Elisa juga diurapi untuk menjadi nabi, menjadi abdi Allah.

Lalu apa bedanya dengan Yesus?
Setiap kali Yesus menyampaikan pengajarannya, Ia memulai dengan berkata, "Aku berkata kepadamu."
Tetapi Elisa mengawali percakapannya dengan "Beginilah firman Tuhan."
Yesus berbuat dengan kuasa-Nya, karena Yesus adalah Tuhan, sedangkan Elisa berbuat dengan kuasa Tuhan, bukan kuasanya sendiri.
Kita bisa seperti Elisa, berbuat atas perintah dan kuasa Tuhan, tetapi kita bukanlah Tuhan.

Elisa adalah abdi yang setia.
Berulang-kali Elia, gurunya itu, meminta Elisa agar tidak mengikuti Elia, tetapi Elisa menolaknya; ia tetap mengikuti kemana pun gurunya pergi.
Maka menjelang ajalnya, Elia mengenakan jubahnya kepada Elisa, makna simbolis penyerahan tugas, kuasa dan wewenang dari Elia kepada Elisa.
Elia melakukan itu karena Tuhanlah yang memerintahkannya.

Elisa, yang kurang lebih artinya "Allahlah sumber keselamatanku", patut kita teladani, sepenuhnya mengharapkan dan mengandalkan kuasa Tuhan.
Kita bukanlah orang hebat; yang hebat itu Tuhan; Oleh karena kehebatan-Nya itulah kita bisa dijadikan orang hebat oleh-Nya.



Peringatan Orang Kudus
Santo Yohanes dan Paulus, Martir
Kedua orang kudus kakak-beradik ini berasal dari keluarga istana Konstansia, puteri Kaisar Konstantinus Agung. Mereka berdua adalah pegawai tinggi negara yang setia. Konstansia menghadiahkan kepada mereka banyak harta. Namun selanjutnya kekayaan ini dibagi-bagikan kepada orang-orang miskin.
Ketika Yulianus Apostad menduduki takhta Kekaisaran Romawi, banyak orang dari keluarga istana Konstansia ditarik ke istananya. Yohanes dan Paulus pun dipanggil ke sana dan diberikan kedudukan yang terhormat. Tetapi keduanya menolak undangan itu, karena mereka tidak mau mengabdi kepada Yulianus yang murtad dari iman Kristen yang benar. Kaisar Yulianus naik darah dan mengeluarkan ancaman kepada Yohanes dan Paulus. Ia memberi waktu 10 hari kepada Yohanes dan Paulus untuk mempertimbangkan hal berikut: "Mempersembahkan kurban kepada Yupiter atau mati!"
Tanpa berpikir panjang, kedua kakak-beradik itu memutuskan untuk tidak mengkhianati imannya akan Kristus. Kesempatan 10 hari yang diberikan pada mereka untuk berpikir, dipergunakan untuk membagi-bagikan harta kekayaannya kepada para miskin. Mereka tahu pasti bahwa kaisar akan bertindak secara bengis atas diri mereka. Oleh karena itu, mereka membagikan hartanya dengan maksud membebaskan dinya dari keterikatan batin pada barang-barang duniawi sekaligus menyilih dosa-dosanya.
Ketika tiba hari yang terakhir, yakni hari ke sepuluh, datanglah kepada mereka Prefek Terensius sambil membawa serta patung Yupiter. Mereka dipaksa untuk menyembah patung Yupiter itu. Dengan tegas mereka serentak menolak menyembah patung itu, dan menyatakan keteguhannya untuk tetap menyembah Kristus yang diimaninya. Oleh karena itu, keduanya dipenggal kepalanya di rumah mereka sendiri. Peristiwa itu terjadi pada tahun 362.
Santa Maria Magdalena Fontaine, Martir
Maria Magdalena Fontaine dikenal sebagai pemimpin biara Suster-suster Karitas di Arras, Prancis. Bersama tiga orang kawannya, yakni Suster Frances Lanel (49 tahun), Teresa Fantou (47 tahun) dan Yoan Gerard (42 tahun), ia dipenggal kepalanya di Cambrai, Prancis.
Pada masa itu Revolusi Prancis sedang berkecamuk. Negara mengeluarkan suatu undang-undang yang ditujukan kepada rohaniwan-rohaniwati. Isi undang-undang ini dinilai sangat bertentangan dengan ajaran agama. Para biarawan-wati diharuskan menaatinya dan mengucapkan sumpah setia pada negara. Karena mereka menolaknya, maka banyak di antara mereka dibunuh.
Suster Maria Magdalena Fontaine bersama tiga orang kawannya dipanggil oleh para pejabat untuk mengucapkan janji setia pada negara sebagaimana diwajibkan undang-undang itu. Mereka bersedia pergi namun tidak bersedia mengucapkan sumpah setia itu, karena hal itu bertentangan dengan suara hati mereka. Karena itu mereka dituduh sebagai aktifis anti revolusi, ditangkap dan dipenjarakan pada tanggal 14 Februari 1794.
Tanpa banyak pertimbangan, keempat suster itu digiring ke tempat pembantaian. Mereka kelihatan tidak gentar sedikit pun terhadap bahaya maut yang segera tiba. Mereka bahkan menyambut gembira hukuman mati itu. Sepanjang jalan mereka menyanyikan lagu "Ave Maris Stella".
Di atas tempat pembantaian itu, kepala mereka satu per satu dipenggal dengan Guilotine. Suster Magdalena mendapat giliran terakhir. Ketika mendekati guilatine, ia berpaling kepada orang banyak yang berkumpul dan berkata: "Dengarkan hai umat Kristen! Kami adalah korban terakhir. Penganiayaan akan segera berakhir, tiang gantungan akan segera roboh dan altar-altar Tuhan Yesus akan muncul lagi dengan semarak", Ramalan ini ternyata benar-benar terjadi.




Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info

 

Liturgia Verbi 2016-06-25 Sabtu.




Sabtu Pekan Biasa XII
25 Juni 2016



Bacaan Pertama
Rat 2:2.10-14.18-19

"Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai puteri Sion!"

Pembacaan dari Kitab Ratapan:

Tanpa belas kasihan
Tuhan memusnahkan segala ladang Yakub.
Dalam amarah-Nya
Ia menghancurkan benteng-benteng puteri Yehuda.
Ia mencampakkan ke bumi,
dan mencemarkan kerajaan dan pemimpin-pemimpinnya.

Maka duduklah para tua-tua puteri Sion tertegun di tanah.
Mereka menabur abu di atas kepala, dan mengenakan kain kabung.
Dara-dara Yerusalem menundukkan kepalanya ke tanah.

Mataku kusam dengan air mata, hatiku remuk redam.
Hancur luluh hatiku karena keruntuhan puteri bangsaku,
sebab kanak-kanak dan bayi jatuh pingsan
di lapangan-lapangan kota.
Mereka bertanya kepada ibunya, "Mana roti dan anggur?",
Di lapangan-lapangan kota
mereka jatuh pingsan seperti orang yang gugur,
ketika menghembuskan nafas di pangkuan ibunya.

Apa yang dapat kunyatakan kepadamu?
Dengan apa aku dapat menyamakan engkau, ya puteri Yerusalem?
Dengan apa aku dapat membandingkan engkau untuk dihibur,
ya dara Sion?
Karena luas bagaikan laut reruntuhanmu.
Siapa yang akan memulihkan engkau?
Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta dan hampa.
Mereka tidak menyatakan kesalahanmu
guna memulihkan dikau kembali.
Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan
yang dusta dan menyesatkan.

Berteriaklah dengan nyaring kepada Tuhan, hai puteri Sion!
Cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam.
Janganlah kauberi dirimu istirahat
Janganlah matamu tenang!

Bangunlah, mengeranglah pada malam hari,
pada permulaan giliran jaga malam.
Curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan.
Angkatlah tanganmu kepada-Nya
demi hidup anak-anakmu,
yang jatuh pingsan di ujung-ujung jalan
karena lapar!

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 74:1-2.3-5a.5b-7.20-21,R:19b

Refren: Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan terus-menerus
umat-Mu yang tertindas.

*Mengapa, ya Allah, Kaubuang kami untuk seterusnya?
Mengapa menyala murka-Mu
terhadap kambing domba gembalaan-Mu?
Ingatlah akan umat-Mu
yang telah Kauperoleh pada zaman purbakala,
yang Kautebus menjadi bangsa milik-Mu sendiri!
Ingatlah akan gunung Sion yang Engkau diami.

*Ringankanlah langkah-Mu ke tempat yang rusak terus-menerus;
segala-galanya telah dimusnahkan musuh di tempat kudus.
Lawan-lawan-Mu mengaum di tempat pertemuan-Mu
dan telah mendirikan panji-panji mereka sebagai tanda.
Mereka kelihatan seperti orang mengayunkan kepalan
tinggi-tinggi.

*Mereka siap menebas kayu-kayuan yang lebat;
dan sekarang ukir-ukirannya
seluruhnya dipalu mereka dengan kapak dan beliung;
mereka menyulut tempat kudus-Mu dengan api,
mereka menajiskan tempat kediaman nama-Mu
sampai pada tanah;

*Pandanglah kepada perjanjian,
sebab tempat-tempat gelap di bumi penuh kekerasan.
Janganlah biarkan orang yang terinjak-injak
kembali dengan kena noda.
Biarlah orang sengsara dan orang miskin memuji-muji nama-Mu.



Bait Pengantar Injil
Mat 8:17

Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.



Bacaan Injil
Mat 8:5-17

"Banyak orang akan datang dari timur dan barat,
dan duduk makan bersama dengan Abraham, Iskak dan Yakub."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus masuk ke Kapernaum.
Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia
dan memohon kepada-Nya,
"Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh,
dan ia sangat menderita."
Yesus berkata kepadanya, "Aku akan datang menyembuhkannya."

Tetapi perwira itu berkata kepada-Nya,
"Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku.
Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Sebab aku sendiri seorang bawahan,
dan di bawahku ada pula prajurit.
Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit, 'Pergi!'
maka ia pergi;
dan kepada seorang lagi: 'Datang!', maka ia datang.
Ataupun kepada hambaku, 'Kerjakanlah ini!'
maka ia mengerjakannya."

Mendengar hal itu,
Yesus heran dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya,
"Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai
pada seorang pun di antara orang Israel.
Aku berkata kepadamu,
Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat
dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub
di dalam Kerajaan Surga,
sedangkan anak-anak Kerajaan itu sendiri
akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap.
Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Lalu Yesus berkata kepada perwira itu,
"Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya."
Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.

Setibanya di rumah Petrus,
Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.
Maka dipegang-Nya tangan wanita itu,
lalu lenyaplah demamnya.
Wanita itu lalu bangun dan melayani Yesus.

Menjelang malam
dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan,
dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu,
dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit.
Hal itu terjadi supaya genaplah sabda
yang disampaikan oleh nabi Yesaya,
"Dialah yang memikul kelemahan kita
dan menanggung penyakit kita."

Demikianlah sabda Tuhan.



Renungan Injil
Bacaan Pertama hari ini diambil dari Kitab Ratapan, yang diyakini sebagai ungkapan kesedihan nabi Yeremia atas kehancuran Yerusalem, sesuatu yang sangat memalukan bagi keturunan Daud.
Yeremia mengungkapkan ratapan kesedihannya melalui syair-syair duka yang sangat menggugah emosi dan empati para pembacanya.
Tetapi jangan salah, isi kitab ini bukan hanya keluhan kesedihan, melainkan berisikan jalan keselamatan dari Tuhan dan harapan pemulihan bagi orang-orang yang sedang mengalami muzibah.

Ajakan Yeremia bagi orang yang berkesusahan: berteriaklah dengan nyaring kepada Tuhan.
Iya, kita boleh meminta pertolongan Tuhan, bukan hanya boleh melainkan sebagai satu-satunya yang kita andalkan untuk mengatasi berbagai kesusahan kita.
Anak kecil yang sedang berkesusahan akan meneriakkan nama ibunya atau ayahnya, sambil menangis menyebut-nyebut ibu atau ayahnya.

Tetapi yang lebih menarik hati saya, barangkali karena lebih sesuai dengan suasana hati saya yang sangat mendambakan pengampunan Tuhan, adalah bagian penutup dari Kitab Ratapan ini, yakni di bagian akhir dari perikop "Doa untuk pemulihan":
"Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya Tuhan,
maka kami akan kembali,
perbaharuilah hari-hari kami."
Saya tidak dapat kembali kepada Tuhan kalau Tuhan tidak membawa saya datang kepada-Nya.
Penyesalan dan pertobatan telah terjadi dalam diri saya, tetapi saya masih meratap sambil menyeru-nyerukan Tuhan agar Tuhan berkenan memberi pengampunan serta membawa saya kembali bersekutu di kerajaan Surga.
Tuhan telah memperbaharui hidup saya, itulah anugerah yang sangat berharga bagi saya, sekaligus sebagai peneguhan kalau Tuhan tidak pernah sungguh-sungguh meninggalkan kita, seburuk apa pun perbuatan kita terhadap perintah-perintah-Nya, setiap penyesalan dan pertobatan yang sungguh-sungguh akan menghasilkan pengampunan dari-Nya.



Peringatan Orang Kudus
Santo Gulielmus, Abbas
Gulielmus lahir di Vercelli, Italia pada tahun 1805. Baru saja berumur 14 tahun, ia telah menampakkan sifat-sifat yang saleh, giat dan berani. Terdorong oleh semangat imannya, ia berziarah ke makam Santo Yakobus di Kompostella, Spanyol. Perjalanan yang sangat jauh itu ditempuhnya dengan kaki telanjang tanpa membawa bekal dan uang. Sekembalinya dari sana, ia merencanakan lagi untuk mengunjungi tempat-tempat suci di Palestina. Tetapi untuk rencana ini, selalu saja ia menemui berbagai hambatan. Hal ini dianggapnya sebagai petunjuk bahwa rencananya itu tidak dikehendaki oleh Tuhan.
Sebagai gantinya, ia pergi ke sebuah tempat sunyi untuk melaksanakan latihan askese. Di sana ia berusaha bermati raga, berpuasa, berdoa dan bertapa. Di sana ia merasakan eratnya hubungannya dengan Tuhan. Sesudah menjalani hidup asketis selama dua tahun, ia berhasil menyembuhkan seorang yang buta matanya secara ajaib. Mendengar itu, banyak orang berbondong-bondong menemui dia di pondoknya.
Sementara itu, cita-citanya untuk mengunjungi Tanah Suci terus saja mengganggunya. Tetapi kali ini pun Tuhan tidak menyetujuinya. la sendlri pun tetap sabar dan pasrah pada kehendak Tuhan. Ia lalu mencari sebuah tempat sunyi di puncak Monte Virgina. Banyak orang terutama dari kalangan pemuda berbondong-bondong datang menemui dia untuk meminta bimbingannya. Dari kunjungan orang banyak ini, timbullah keinginan hatinya untuk mendirikan sebuah rumah pertapaan. Di bawah pimpinannya, mereka bersama-sama mendirikan rumah pertapaan itu.
Kehidupan bersama mereka di dalam pertapaan itu dibimbing oleh berbagai peraturan hidup yang dibuat oleh Gulielmus. Kemasyuran namanya dan banyaknya mujizat yang dibuatnya menarik semakin banyak pemuda ke tempat pertapaannya. Setelah membimbing banyak pemuda untuk hidup bertapa, Gulielmus meninggal dunia pada tahun 1142.
Santa Febronia, Pengaku Iman
Konon pada abad ke-7 puteri cantik dari kota Nisibis, kawasan Mesopotamia, Irak ini akan dibebaskan dari penjara oleh kepala pengadilan Selenus, asal ia murtad dan mau menikah dengan Lisimakus keponakannya. Tetapi Febronia menolak dengan tegas. Akibatnya, ia disiksa dan dipukul dengan kayu sampai mati. Lalu Selenus menjadi gila dan bunuh diri, sedangkan keponakannya bertobat.




Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info

 

Liturgia Verbi 2016-06-24 Jumat.




Jumat Pekan Biasa XII
24 Juni 2016

HR Kelahiran S. Yohanes Pembaptis



Bacaan Pertama
Yes 49:1-6

"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa."

Pembacaan dari Kitab Yesaya:

Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau,
perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh!
Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan,
telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam
dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya.
Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing
dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
Ia berfirman kepadaku,
"Engkau adalah hamba-Ku, Israel,
dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."

Tetapi aku berkata,
"Aku telah bersusah-susah dengan percuma,
dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia.
Namun, hakku terjamin pada Tuhan,
dan upahku pada Allahku."

Tuhan telah membentuk aku sejak dari kandungan
untuk menjadi hamba-Nya,
untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya,
dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya.
Maka aku dipermuliakan di mata Tuhan,
dan Allah yang menjadi kekuatanku sekarang berfirman,
"Terlalu sedikit bagimu kalau hanya menjadi hamba-Ku,
untuk menegakkan suku-suku Yakub
dan untuk mengembalikan orang-orang Israel
yang masih terpelihara.
Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa
supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15,R:13b

Refren: Aku beryukur kepada-Mu
oleh karena misteri kejadianku.

*Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;
Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri,
Engkau mengerti pikiranku dari jauh.
Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring,
segala jalanku Kaumaklumi.

*Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku,
Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku.
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku;
ajaiblah apa yang Kaubuat.

*Jiwaku benar-benar menyadarinya.
Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu,
ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi,
dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah.



Bacaan Kedua
Kis 13:22-26

"Kedatangan Yesus disiapkan oleh Yohanes."

Pembacaan dari Kisah Para Rasul:

Pada suatu hari Sabat,
di rumah ibadat di Antiokhia Paulus berkata,
"Setelah Saul disingkirkan,
Allah mengangkat Daud menjadi raja umat-Nya.
Tentang Daud Allah telah menyatakan:
Aku telah mendapat Daud bin Isai,
seorang yang berkenan di hati-Ku
dan yang melakukan segala kehendak-Ku.

Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya,
Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel,
yaitu Yesus.
Menjelang kedatangan Yesus itu,
Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel
supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis.
Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya,
Yohanes berkata:
Aku bukanlah Dia yang kamu sangka,
tetapi Dia akan datang kemudian dari pada aku.
Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.

Hai saudara-saudara,
baik yang termasuk keturunan Abraham,
maupun yang takut akan Allah,
kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita."

Demikianlah sabda Tuhan.



Bait Pengantar Injil
Luk 1:76

Engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi;
karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan
untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya.



Bacaan Injil
Luk 1:57-66.80

"Namanya adalah Yohanes."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada waktu itu
genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin,
dan ia pun melahirkan seorang anak laki-laki.
Ketika para tetangga serta sanak saudaranya mendengar
bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepada Elisabet,
bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.
Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan
untuk menyunatkan anak itu,
dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya.
Tetapi Elisabet, ibunya, berkata,
"Jangan, ia harus dinamai Yohanes."
Kata mereka kepadanya,
"Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian."

Lalu mereka memberi isyarat kepada Zakharia
untuk bertanya nama apa yang hendak ia berikan kepada anaknya itu.
Zakharia meminta batu tulis,
lalu menuliskan kata-kata ini,
"Namanya adalah Yohanes."
Dan mereka pun heran semuanya.

Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia,
dan terlepaslah lidahnya,
lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.

Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya,
dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur
di seluruh pegunungan Yudea.
Semua yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata,
"Menjadi apakah anak ini nanti?"
Sebab tangan Tuhan menyertai dia.

Anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya.
Ia kemudian tinggal di padang gurun
sampai tiba harinya ia harus menampakkan diri kepada Israel.

Demikianlah sabda Tuhan.



Renungan Injil
Pada perayaan kelahiran Santo Yohanes Pembaptis ini, marilah kita merenungkan firman Allah yang ditulis dalam Kitab Yesaya pada Bacaan Pertama hari ini.
Saya kutip kembali: "Terlalu sedikit bagimu kalau hanya menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara.
Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa
supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."

Kalau hanya menjadi hamba Tuhan untuk membawa orang-orang supaya bertobat dan kembali kepada Tuhan, ternyata terlalu sedikit, artinya sangat kurang, sama sekali tidak cukup.
Iya juga ya, kalau hanya segelintir, lalu dibandingkan dengan penduduk dunia yang saat ini telah mencapai lebih dari 7 miliar jiwa, akan menjadi nol kalau dibulatkan, sangat sedikit sekali.
Bapa kita di Surga maunya seluruh manusia di bumi ini memperoleh keselamatan yang berasal dari-Nya.

Sementara itu, sebagian dari kita malah merasa telah berbuat banyak bagi gereja dan Bapa, padahal bisa jadi saja itu dilakukan demi kepentingan dirinya sendiri, tidak menjadi terang bagi orang lain.
Dan ada juga yang telah mendengar dan menerima panggilan Tuhan tetapi tidak menjalankannya.
Saya sendiri baru belakangan ini saja turut berbuat sesuatu padahal telah sejak lama dipanggil-panggil berulang kali tetapi saya menolaknya.

Mungkin sekali kita tidak seperti Yohanes Pembaptis, yang dipanggil Tuhan sejak masih di kandungan, yang telah direncanakan Tuhan jauh-jauh hari sebelumnya.
Mungkin sekali kita sulit meneladani Yohanes Pembaptis, yang dengan tulus menerima dirinya bukan sebagai orang nomer satu dan bahkan harus merendahkan dirinya di hadapan "orang nomer satu".

Sangat mungkin kita tidak mendapat kesempatan seperti Yohanes Pembaptis yang menjadi nabi peralihan, nabi terakhir dari Perjanjian Lama dan pertama dari Perjanjian Baru.
Tetapi melayani Tuhan merupakan kewajiban setiap orang, bukan terbatas hanya para nabi saja.

Masih banyak kemungkinan lainnya, tetapi yang jelas, semua orang diminta untuk terlibat dalam menghantarkan terang Kristus sampai ke ujung bumi.



Peringatan Orang Kudus
Santo Kelahiran Yohanes Pembaptis
Ayah Yohanes ialah Zakarias, seorang imam di Yerusalem. Ibunya Elisabeth adalah seorang puteri keturunan kaum Harun. Kedua orang tua ini saleh tetapi tidak mempunyai anak sampai hari tuanya, sebab Elisabeth mandul. Mereka sungguh mengharapkan seorang anak, namun usia yang sudah lanjut sungguh menipiskan harapan itu. Meski demikian mereka tetap berharap pada Tuhan dan berkanjang dalam doa.
Doa-doa mereka akhirnya dikabulkan Tuhan. Sekali peristiwa, ketika Zakarias mendapat giliran melayani Tuhan di Bait Allah, tampaklah kepadanya malaekat Gabriel. "Jangan takut Zakarias, karena Allah mengabulkan permohonanmu; Elisabeth isterimu akan mengandung dan melahirkan bagimu seorang anak laki-laki dan haruslah kau namai dia Yohanes .......... Ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagiNya", kata malaekat itu kepadanya (Luk 1:5-25). 
Zakarias menjadi bisu dan tidak dapat berbicara karena ia ragu dan tidak percaya kepada khabar malaekat Allah itu. la baru dapat sembuh dan dapat berbicara lagi ketika Yohanes lahir, terutama ketika nama Yohanes diberikan kepada sang bayi itu. Ketika Yohanes lahir, banyak orang berkata: "Akan menjadi apakah anak ini kelak? Sebab tangan Tuhan menyertai dia".  
Tugas Yohanes sebagaimana tertulis dalam Injil, ialah menjadi bentara Al Masih, Yesus Kristus, Sang Penebus. Kuasa roh dalam dirinya telah terasa semenjak ada dalam kandungan ibunya. Hal ini dapat terlihat dalam peristiwa pertemuan Maria dan Elisabeth (Luk 1:39-45). Hidup dan peranannya berkaitan erat dengan Pribadi Yesus, Al Masih.  la adalah utusan Allah yang mendahului kedatangan Al Masih. Yesus sendiri menyebut Yohanes 'sang nabi', bahkan lebih besar dari para nabi. Karena itu kelahirannya sungguh menggembirakan banyak orang. Sebagaimana nabi-nabi lainnya ditolak dan dianiaya oleh umat, kepada siapa mereka diutus Allah, kematian Yohanes Pemandi pun sangat tragis. Atas perintah Herodes, raja wilayah Yudea, Yohanes Pemandi ditangkap dan dipenjarakan karena ia berani mengecam Herodes yang mengambil Herodias - isteri saudaranya, Filipus - menjadi isterinya. Akhirnya, atas bujukan dan akal busuk Herodias, Herodes memerintahkan untuk memenggal kepala Yohanes Pemandi (Mat 14:1-12; Mrk 6:14-29; Luk 9:7-9).  
Setelah kematiannya, selesailah tugasnya dan mulailah Yesus tampil di hadapan umum untuk mewartakan datangnya Kerajaan Allah.




Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info