Liturgia Verbi 2021-03-01 Senin.

Liturgia Verbi (B-I)
Hari Biasa Pekan Prapaskah II

Senin, 1 Maret 2021

Ujud Evangelisasi - Sakramen rekonsiliasi.
Marilah kita berdoa agar melalui sakramen rekonsiliasi kita membarui diri lebih dalam, sehingga dapat merasakan belas kasih Allah yang tiada batasnya.

Ujud Gereja Indonesia - Perhatian pada yang pokok.
Semoga umat Katolik selalu belajar untuk lebih memperhatikan hal-hal yang pokok, baik jiwa maupun raga.



Bacaan Pertama
Dan 9:4b-10

"Kami telah berbuat dosa dan salah."

Pembacaan dari Nubuat Daniel:

Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat,
yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka
yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu,
kami telah berbuat dosa dan salah;
kami telah berlaku fasik dan telah memberontak;
kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu.
Kami pun tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi,
yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami,
kepada pemimpin-pemimpin kami,
kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri.
Ya Tuhan, Engkaulah yang benar!
Patutlah kami malu seperti pada hari ini,
kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem,
dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh,
di segala negeri kemana Engkau telah membuang mereka
oleh karena mereka berlaku murtad kepada Engkau.
Ya Tuhan,
kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami,
dan bapa-bapa kami
patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau.
Pada Tuhan, Allah kami, ada belas kasih dan pengampunan,
walaupun telah memberontak terhadap Dia,
dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami,
yang menyuruh kami hidup menurut hukum
yang telah diberikan-Nya kepada kami
dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 79:8.9.11.13,R:Mzm  103:10a

Refren: Tuhan tidak memperlakukan kita
setimpal dengan dosa kita.

*Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang kami!
Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami,
sebab sudah sangat lemahlah kami.

*Demi kemuliaan-Mu, tolonglah kami, ya Tuhan penyelamat!
Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami
oleh karena nama-Mu!

*Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan;
sesuai dengan kebesaran lengan-Mu,
biarkanlah hidup
orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh.

*Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu,
akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya,
dan akan memberitakan puji-pujian bagi-Mu turun-temurun.



Bait Pengantar Injil
Yoh 6:64b.69b

Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.
Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.



Bacaan Injil
Luk 6:36-38

"Ampunilah, dan kamu akan diampuni."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Hendaklah kamu murah hati,
sebagaimana Bapamu adalah murah hati.
Janganlah kamu menghakimi,
maka kamu pun tidak akan dihakimi.
Dan janganlah kamu menghukum,
maka kamu pun tidak akan dihukum;
ampunilah, dan kamu akan diampuni.
Berilah, dan kamu akan diberi:
suatu takaran yang baik dan dipadatkan,
yang digoncang dan yang tumpah ke luar
akan dicurahkan ke dalam ribaanmu.
Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur,
akan diukurkan kepadamu."

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Pada masa Prapaskah ini, doa Daniel pada Bacaan Pertama hari ini memang cocok untuk kita bangkit melawan dosa, yakni dengan mengakui kalau kita telah berbuat dosa, "Kami telah berbuat dosa dan salah; kami telah berlaku fasik dan telah memberontak; kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu."
Pengakuan dosa adalah langkah awal untuk mendapatkan pengampunan dari Tuhan.

Pengakuan bukan hanya terhadap dosa, tetapi juga terhadap iman kepada Allah, "Ya Tuhan, Engkaulah yang benar!"
Maka sudah sepatutnya kita menjadi malu karena telah berbuat dosa.
Sudah sepatutnya juga kita tidak lagi berdalih atau mencari-cari alasan atas perbuatan dosa kita.
Yang mesti kita lakukan adalah bertobat dan memohon pengampunan dari-Nya, karena Allah Bapa itu murah hati, sangat mudah mengampuni dan tidak lagi mengingat-ingat kesalahan dan dosa setelah pertobatan.

Yesus mau agar kita menyerupai Allah Bapa, murah hati.
Dengan mengampuni orang lain maka kita pun diampuni.
Dengan tidak menghakimi atau menghukum orang lain maka kita pun tidak akan dihakimi atau dihukum oleh-Nya.
Semakin banyak kita mengampuni orang, semakin banyak pula kita menerima pengampunan dari-Nya.
Gak fair dong, mengampuni satu kali tapi minta diampuni puluhan kali, "Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Makanya, jangan lagilah dipilah-pilah, mana yang mau kita ampuni dan mana yang tidak, karena yang tidak kita ampuni akan menjelma menjadi kebencian di dalam hati kita, yang kalau ditumpuk-tumpuk akan menjadi dendam-kesumat yang sulit dihapuskan dan akan mendorong kita malah untuk berbuat jahat kepadanya.

Jika masih sulit untuk mengampuni, karena banyaknya alasan untuk tidak mengampuni, tetaplah berusaha mengampuni karena itu kita lakukan demi Allah Bapa kita, yang kita kasihi melebihi siapa pun, dan yang telah meminta kita agar kita menjadi seperti-Nya, murah hati dalam hal pengampunan.



Peringatan Orang Kudus
Santo Felix III (II), Paus
Felix berasal dari sebuah keluarga berdarah Romawi. la menjadi paus menggantikan Paus Santo Simplisius pada tahun 483. la dinamakan Felix III (II) karena kira-kira pada tahun 365 ada seorang paus tandingan yang menamakan dirinya Felix lI.
Selama masa kepausannya, Felix menghadapi bidaah Monophysitisme yang menolak ajaran iman tentang kedwitunggalan kodrat Yesus Kristus: Ilahi sekaligus Manusiawi. Untuk memecahkan masalah itu, Kaisar Zeno mengeluarkan suatu rumusan kesatuan yang bermakna ganda, yang disebut Henotikon. Rumusan ini tidak disetujui baik oleh Sri Paus maupun oleh pengikut aliran bidaah Monophisitisme.
Demi pemecahan selanjutnya, Sri Paus Felix memanggil Acacius, Patriark Konstantinopel, penyusun rumusan itu. Acacius menolak datang ke Roma. Maka dia diekskomunikasikan oleh Felix III. Sejak berlakunya ekskomunikasi ini, skisma Acacian mulai tersebar dan terus berkembang hingga kematian Felix III pada tanggal 1 Maret 492.

Santo David, Pengaku Iman
David mungkin lahir di Cardigan, Wales, Inggris pada tahun 520 dari sebuah keluarga bangsawan. la terkenal sebagai seorang biarawan yang aktif mendirikan biara-biara: kurang lebih ada 12 biara yang didirikannya. Dari antara biara-biara itu, biara Menevia di bagian baratdaya Wales adalah biara pusat sekaligus menjadi tempat tinggalnya sebagai pimpinan tertinggi.
Dalam kedudukannya itu David memainkan peranan besar dalam perkembangan Gereja Keltik. Banyak perintis Gereja Irlandia dididik di Menevia; antara lain Santo Finnianus dari Clonard, yang dijuluki sebagai Bapa Monastik Irlandia. Ketenaran namanya pada zaman itu dapat dilihat dari begitu banyak gereja kuno - lebih dari 50 buah gereja - di bagian selatan Wales yang memilih dia sebagai pelindungnya. David meninggal dunia pada tahun 601 di Menevia. la digelari kudus pada tahun 1120 pada masa kepemimpinan Sri Paus Kalistus II (1119-1124), dan diangkat sebagai pelindung suci Wales.



http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/


Liturgia Verbi 2021-02-28 Minggu.

Liturgia Verbi (B-I)
Hari Minggu Prapaskah II

Minggu, 28 Februari 2021



Bacaan Pertama
Kej 22:1-2.9a.10-13.15-18

"Kurban Bapa Abraham, leluhur kita."

Pembacaan dari Kitab Kejadian:

Setelah Abraham mendapat anak, Ishak,
maka Allah mencobai Abraham.
Allah berfirman kepada Abraham,
"Abraham."
Abraham menyahut, "Ya, Tuhan."
Sabda Tuhan, "Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak,
pergilah ke tanah Moria,
dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran
pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Maka sampailah mereka ke tempat
yang dikatakan Allah kepada Abraham.
Abraham lalu mengulurkan tangannya,
dan mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit,
"Abraham, Abraham!"
Sahut Abraham, "Ya, Tuhan."
Lalu Tuhan bersabda, "Jangan bunuh anak itu,
dan jangan kauapa-apakan dia.
Kini Aku tahu bahwa engkau takut akan Allah,
dan engkau tidak segan-segan
menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

Lalu Abraham menoleh,
dan melihat seekor domba jantan di belakangnya,
yang tanduknya tersangkut dalam belukar.
Diambilnya domba itu,
dan dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya.

Untuk kedua kalinya
berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham,
kata-Nya,
"Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri
-- demikianlah firman Tuhan --
Karena engkau telah berbuat demikian,
dan engkau tidak segan-segan
menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah
dan membuat keturunanmu sangat banyak
seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut,
dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
Melalui keturunanmulah
segala bangsa di bumi akan mendapat berkat,
sebab engkau mentaati Sabda-Ku."

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 116:10.15.16-17.18-19,R:9

Refren: Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan,
di negeri orang-orang hidup.

*Aku tetap percaya, sekalipun aku berkata,
"Aku ini sangat tertindas!"
Sungguh berhargalah di mata Tuhan
kematian semua orang yang dikasihi-Nya.

*Ya Tuhan, aku hamba-Mu!
Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu!
Engkau telah melepaskan belengguku!
Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu,
dan akan menyerukan nama Tuhan.

*Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan
di depan seluruh umat-Nya,
di pelataran rumah Tuhan,
di tengah-tengahmu,
ya Yerusalem.



Bacaan Kedua
Rom 8:31b-34

"Allah tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri."

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus
kepada Jemaat di Roma:

Saudara-saudara,
Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
Allah bahkan tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri,
tetapi yang menyerahkan-Nya demi kita semua.
Bagaimana mungkin Ia tidak menganugerahkan segalanya
bersama Anak-Nya itu
kepada kita?

Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah?
Allah yang membenarkan mereka?
Siapakah yang akan menghukum mereka?
Kristus Yesus yang telah wafat?
Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit?
yang juga duduk di sebelah kanan Allah?
yang malah menjadi Pembela bagi kita?

Demikianlah sabda Tuhan.



Bait Pengantar Injil
Mrk 9:7

Dari dalam awan terdengarlah suara Allah Bapa,
"Inilah Anak yang terkasih; dengarkanlah Dia."



Bacaan Injil
Mrk 9:2-10

"Inilah anak-Ku terkasih."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Sekali peristiwa
Yesus berbicara tentang bagaimana Ia akan menderita sengsara.
Sesudah itu Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes,
dan bersama-sama mereka naik ke sebuah gunung yang tinggi.
Di situ mereka sendirian saja.
Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,
dan pakaian-Nya sangat putih berkilauan.
Tidak ada seorang penatu pun di dunia ini
yang dapat memutihkan pakaian seperti itu.

Lalu tampaklah kepada mereka Elia dan Musa,
keduanya sedang berbicara dengan Yesus.
Kata Petrus kepada Yesus,
"Rabi, alangkah baiknya kita berada di tempat ini!
Biarlah kami dirikan tiga kemah,
satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."

Petrus berkata demikian 
sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya,
karena mereka sangat ketakutan.
Lalu datanglah awan menaungi mereka
dan dari dalam awan itu terdengar suara,
"Inilah Putera-Ku yang terkasih, dengarkanlah Dia!"
Tiba-tiba sewaktu memandang sekeliling,
mereka tidak lagi melihat seorang pun bersama mereka,
kecuali Yesus seorang diri.

Pada waktu mereka turun dari gunung itu,
Yesus berpesan supaya mereka tidak menceritakan kepada siapa pun
apa yang telah mereka lihat itu,
sebelum Putera Manusia bangkit dari antara orang mati.
Mereka memegang pesan itu
sambil mempersoalkan di antara mereka
apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati."

Demikianlah Injil Tuhan.




Renungan Injil
Renungan hari ini saya ambilkan dari renungan Daily Fresh Juice beriut ini:

Para Pendengar dan Pewarta Daily Fresh Juice,
Gereja Katolik menggunakan Buku Bacaan Misa dalam Liturgi Sabda,
tetap bersumber dari Injil tetapi dengan terjemahan yang lebih mudah dimengerti maknanya.
Contohnya pada Bacaan Injil hari ini.
Setelah KWI menerbitkan Buku Bacaan Misa edisi revisi tahun 2015 yang lalu, bacaan Injil hari ini menjadi lebih mudah dicerna,
Misalnya, istilah "mengelantang pakaian" yang cukup asing di telinga kita, telah diganti menjadi "memutihkan pakaian".
"Pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat" diganti menjadi
"Pakaian-Nya sangat putih berkilauan".
Itulah alasannya mengapa saya lebih senang mendengarkan Injil Tuhan dari Buku Bacaan Misa, ketimbang membacanya langsung dari Kitab Suci.

Transfigurasi Yesus, yang berubah rupa di hadapan ketiga murid-Nya,
disertai penampakan Musa dan Elia, tentulah dimaksudkan untuk memuliakan Yesus yang tak lama lagi akan menderita sengsara-Nya.
Marilah kita mencermati pernyataan dari Allah Bapa pada peristiwa di atas gunung itu, "Inilah Putera-Ku yang terkasih, dengarkanlah Dia!"
Dan Injil Matius menambahkannya menjadi, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."
[Mat 17:5b]

Ada dua hal pokok yang disampaikan.
Yang pertama, pengakuan dari Allah Bapa bahwa Yesus adalah Putera Allah yang terkasih.
Kita sudah selesai dengan yang ini,
kita tidak lagi mempertanyakan, apalagi sampai memperdebatkan, apakah Yesus itu Tuhan atau hanya manusia yang memiliki kemampuan adikorati.
Kita sudah selesai dengan yang ini, Yesus adalah Tuhan kita.

Tetapi terhadap yang kedua, yakni tentang "Dengarkanlah Dia!",
rupanya masih merupakan PR bagi sebagian dari kita,
apakah kita sudah senantiasa mendengarkan sabda-Nya,
atau mendengarkan hanya sebagian-sebagian saja,
atau malah mendengarkan lalu melupakannya.

Ketika muncul keinginan saya yang menggebu-gebu,
ingin menjadi rajin membaca Injil, mendengarkan sabda Tuhan,
saya mesti menghadapi berbagai kendala.
Hari ini semangat, eh besok malah lupa.
Bagi saya Injil itu sulit difahami.
Saya tidak memahami budaya dan adat-istiadat Yahudi, sehingga muncul berbagai pertanyaan di benak saya, misalnya, "kenapa sih urusan mencuci tangan saja sampai mesti ditulis di dalam Injil?"
Saya nyaris berputus-asa, merasa percuma saja membaca sesuatu yang tidak saya mengerti.
Ada yang menyarankan, "Kamu berdoa dulu, kemudian buka Kitab Suci secara acak, nah itulah sabda Tuhan untuk kamu".
Tapi resep ini gak mempan, tetap saja sulit.
Lalu ada Romo menasehati saya, "Ikuti saja bacaan sesuai kalender liturgi maka dalam tiga tahun kamu telah membaca keseluruhan isi kitab suci."
Nasehat ini sangat membantu saya, karena bacaan liturgi disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan saya untuk memahaminya.
Tetapi masih belum menjawab keinginan-keinginan saya pada waktu itu.
Saya berharap malaikat Tuhan tiba-tiba muncul di hadapan saya.
Saya berharap ada mujizat terjadi, dan saya dapat menyaksikannya sendiri, bukan berdasarkan kesaksian orang.

Akhirnya, entah bagaimana asal-muasalnya, saya menjadi sadar, bahwa saya kekurangan iman, bahkan miskin iman.
Saya mengandalkan kemampuan saya untuk mendengarkan Injil,
padahal seharusnya saya mengandalkan iman saya, bukan kepandaian saya.
Iman memang tidak bisa tiba-tiba menjadi besar, diperlukan ketekunan dan kesabaran agar iman yang mula-mula hanya sebesar biji sesawi dapat menjadi pohon yang besar dan menghasilkan banyak buah.
Iman tidak dapat bertumbuh kalau tidak bersekutu dengan Tuhan,
kalau tidak tinggal di dalam Kasih-Nya.
Lalu saya memutuskan untuk membangun persekutuan itu,
setiap kali saya bangun di pagi hari, maka Tuhan lah yang pertama-tama saya sapa sebelum mengurusi hal-hal lainnya.
Ketika Erna, istri saya mengetahui rencana saya ini, maka Erna pun merubah posisi tempat tidur kami.
Sebelumnya, setiap kali saya terbangun maka yang pertama saya lihat adalah jam dinding, tetapi oleh Erna dirubah agar setiap kali saya bangun maka yang pertama saya lihat adalah Salib Yesus dan di sebelahnya ada Bunda Maria.

Sejak saat itu, saya merasakan perubahan dalam hidup kerohanian saya.
Setiap pagi, menyapa Tuhan, lalu mendengarkan sabda-Nya, merenungkannya, dan hari itu pun saya lalui dengan mengandalkan sabda-Nya itu.
Sebelumnya saya merasa itu sebagai suatu kewajiban,
tapi lambat laun berubah, saya merasa bukan sebagai kewajiban melainkan kebutuhan.
Kurang lebih sama seperti kebutuhan jasmani saya, seperti mandi dan makan, rohani saya juga membutuhkan siraman sabda agar iman bertumbuh dan menjadi besar.
Sungguh merupakan anugerah saya diberi kesempatan untuk setiap hari mendengarkan Dia dan menjalankan seperti yang dikehendaki-Nya.
Amin.



Peringatan Orang Kudus
Santa Antonia, Abbas
Antonia adalah seorang ibu rumah tangga yang saleh. Sepeninggal suaminya, ia memutuskan mengabdikan sisa hidupnya kepada Tuhan dengan menjalani kehidupan sebagai seorang biarawati.
Kemudian dengan bantuan Santo Yohanes Kapistrano, ia mendirikan sebuah biara Klaris yang lebih tegas aturannya di Firenze, ltalia. la sendiri menjadi pemimpin biara itu, hingga hari kematiannya pada tahun 1472.


Santo Hilarus, Paus
Hilarus berasal dari Sardinia. la terpilih sebagai paus menggantikan Paus Leo I (440-461) pada tangga119 November 461. Sebelum menjadi paus, Hilarus melayani umat sebagai diakon selama masa kepemimpinan Paus Leo I. Ketika diadakan konsili di Efesus pada tahun 449, untuk membicarakan tindakan ekskomunikasi atas diri Eutyches, se- orang penyebar ajaran sesat, Hilarus diutus sebagai wakil Paus Leo I.
Selama kepemimpinannya sebagai Paus, Hilarus mengawasi pembangunan beberapa gedung di Roma. Salah satunya ialah Oratorium yang dipersembahkan kepada Santo Yohanes Penginjil.  Selain itu, ia juga berusaha menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di dalam tubuh Gereja sendiri. Dalam kerangka itu, ia memimpin sebuah sinode di Roma pada tanggal 19 November 462 untuk membicarakan berbagai masalah yang ada di dalam Gereja di Gaul, Prancis. Selanjutnya pada tanggal 19 November 465, ia mengadakan lagi sebuah sinode untuk membicarakan hal pengangkatan dan kuasa yurisdiksi para Uskup Spanyol.
Hilarus meninggal dunia pada tanggal 29 Februari 468 dan dimakamkan di gereja Santo Laurensius di Roma.




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/


Liturgia Verbi 2021-02-27 Sabtu.

Liturgia Verbi (B-I)
Hari Biasa Pekan Prapaskah I

Sabtu, 27 Februari 2021



Bacaan Pertama
Ul 26:16-19

"Engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu."

Pembacaan dari Kitab Ulangan:

Di padang gurun seberang Sungai Yordan
Musa berbicara kepada bangsanya,
"Pada hari ini Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau
melakukan ketetapan dan peraturan;
lakukanlah semuanya itu dengan setia,
dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu.
Pada hari ini engkau telah menerima janji dari Tuhan:
Ia akan menjadi Allahmu,
dan engkau pun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya,
dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya,
dan mendengarkan suara-Nya.
Dan pada hari ini pula
Tuhan telah menerima janji dari padamu
bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya,
seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu,
dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya.
Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa
seperti yang telah dijanjikan-Nya,
untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat.
Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu,
seperti yang dijanjikan-Nya."

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 119:1-2.4-5.7-8,R:1

Refren: Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.

*Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela,
yang hidup menurut Taurat Tuhan.
Berbahagialah orang-orang yang memegang
peringatan-peringatan-Nya,
yang mencari Dia dengan segenap hati.

*Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu,
supaya dipegang dengan sungguh-sungguh.
Kiranya hidupku mantap
untuk berpegang pada ketetapan-Mu!

*Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur,
apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil.
Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu,
janganlah tinggalkan aku sama sekali.



Bait Pengantar Injil
2Kor 6:2b

Waktu ini adalah waktu perkenanan.
Hari ini adalah hari penyelamatan.



Bacaan Injil
Mat 5:43-48

"Haruslah kamu sempurna,
sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Kamu telah mendengar firman:
Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
Tetapi Aku berkata kepadamu:
Kasihilah musuh-musuhmu,
dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Karena dengan demikian
kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga.
Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit
bagi orang yang jahat dan bagi orang yang baik pula,
hujan pun diturunkan-Nya
bagi orang yang benar dan juga orang yang tidak benar.
Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu,
apakah upahmu?
Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja,
apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain?
Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?
Karena itu haruslah kamu sempurna,
sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya."

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Dari Kitab Ulangan pada Bacaan Pertama hari ini, melalui nabi Musa, Tuhan memerintahkan kita melakukan ketetapan dan peraturan Tuhan dengan setia, dengan segenap hati, dan dengan segenap jiwa.
Dengan demikian kita akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, menjadi umat kesayangan-Nya.

Tetapi oleh Yesus hal itu dipandang masih belum cukup.
Setia melakukan ketetapan dan peraturan Tuhan masih belum cukup.
Memang baik dan benar kalau kita tidak menyimpan kebencian, apalagi dendam.
Dan memang wajar kalau kita merasa kecewa atau bahkan sakit hati ketika ada orang yang berlaku buruk kepada kita, memusuhi kita, atau bahkan menganiaya kita.
Jika kita membalas perbuatan mereka itu, bukankah kita sama buruknya dengan mereka?
Dalam hukum kasih Kristus, kaidah "mata ganti mata, gigi ganti gigi" tidak berlaku, tidak dibenarkan saling berbalasan berbuat buruk atau keji.

Hari ini bahkan, Yesus meminta kita berbuat yang sebaliknya, "Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."
Ini tidak mudah, bahkan sangat sulit, terutama kalau kita berorientasi kepada orang yang berbuat.
Tetapi jika kita mengasihi Allah, semestinya kita mau memenuhi keinginan-Nya sekali pun kita kurang berkenan mengerjakannya.
Kasih kepada Allah akan membuat kita mampu mengerjakan pekerjaan-pekerjaan sulit seperti ini.

Yesus telah memerintahkan kita, "Haruslah kamu sempurna,
sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya."
Pada masa Prapaskah ini kita dianjurkan untuk bertobat, kembali kepada Allah Bapa, untuk memohon pengampunan dari-Nya.
Pantaskah kita memohon pengampunan sementara kita sendiri tidak mau mengampuni orang lain?
Kalau kita mempunyai niat untuk mengampuni kesalahan orang, maka perasaan dan pikiran negatif kepada orang lain akan dapat terkikis dengan sendirinya, tidak ada lagi kecewa, benci atau dendam.

Marilah kita berdoa bagi siapa saja yang berbuat buruk kepada kita, marilah kita mengasihi siapa saja termasuk musuh-musuh kita.



Peringatan Orang Kudus
Santo Gabriel Possenti, Pengaku Iman
Semasa kecilnya Gabriel dipanggil dengan nama Fransiskus, mengikuti nama Fransiskus Asisi, pelindung kotanya. la adalah anak bungsu seorang gubernur. Ibunya meninggal dunia ketika ia berumur 4 tahun. Teladan hidup ibunya sangat berpengaruh terutama dalam hal devosi kepada Bunda Maria. Sepeninggal ibunya yang terkasih itu, Bunda Maria menjadi tokoh pengganti yang sungguh dicintainya.
Pada umur 7 tahun, Fransiskus kecil telah diperkenankan untuk menerima Komuni Suci. Di sekolahnya ia dikenal sebagai seorang anak yang pintar, lucu dan suka berpakaian rapi. la juga menjadi seorang teman yang baik dan setia bagi kawan-kawannya. la selalu siap menolong kawan-kawannya, murah hati dan tidak biasa mengeluh apabila dihukum karena kesalahan teman-temannya. Sebagai siswa di Kolese Serikat Yesus, ia tetap unggul dan terus memegang sebutan "Sang Juara' dalam kelasnya. Karena pergaulannya yang ramah dan kelincahannya dalam olahraga, ia sangat disukai banyak orang.
Dalam mata pelajaran Kesusasteraan, ia sangat pandai, terutama dalam Sastera Latin. Ia sangat mahir bersyair dalam bahasa Latin. Sebagai seorang penggemar Sastera, ia terkenaI sebagai seorang pemain drama yang berbakat. Ketika duduk di kelas terakhir, ia diangkat sebagai Ketua Akademis para Siswa dan menjadi Prefek Kongregasi Maria. Sifatnya yang mengingini kesenangan-kesenangan duniawi masih tetap menonjol dalam praktek hidupnya. la suka membaca buku-buku roman, menonton sandiwara, berburu dan berdansa. Kehidupan rohani kurang diindahkannya.
Namun rencana Tuhan atas dirinya tampak jelas. Tuhan tetap membimbingnya. Pada saat Hari Raya Maria Diangkat ke Surga, 15 Agustus 1855, diadakan perarakan patung Bunda Maria mengelilingi kota Spoleta. Uskup Agung kota Spoleta sendiri membawa patung itu. Ketika itu Fransiskus mendengar suara panggilan Bunda Maria: "Fransiskus, engkau tidak diciptakan untuk dunia ini, tetapi untuk menjalani kehidupan bakti kepada Allah di dalam biara". Fransiskus mendengar suara itu dengan takut. la merenungkan kata-kata Bunda Maria itu dengan hati terharu. Semenjak saat itu tumbuhlah keinginannya untuk masuk biara. Dia tidak melamar masuk Serikat Yesus, tempat ia bersekolah, tetapi melamar masuk Kongregasi Imam-imam Passionis.
Di dalam Kongregasi Passionis inilah ia mengganti namanya dengan Gabriel. Pada tahun 1856 ia menerima jubah Kongregasl Passionis.  Namun kehidupannya di dalam biara ini tidak lama. Ia meninggal dunia pada tahun 1862 setelah berhasil menempa dirinya menjadi seorang biarawan Passionis sejati. Selama berada di biara, Gabriel sungguh menunjukkan kesungguhan dalam menata hidup rohaninya. la benar-benar mencintai Yesus Tersalib dan Bunda Maria yang berduka. Devosi kepada Bunda Maria yang telah dilakukannya semerijak kecil terus dilakukannya hingga menjadikan hidupnya suci. Kesuciannya ternyata dari banyak mujizat yang terjadi pada setiap orang yang berdoa dengan perantaraannya. Gabriel menjadi seorang tokoh panutan bagi para kaum muda.


Santo Leander, Uskup
Leander yang menjabat sebagai Uskup Sevilla, Spanyol ini adalah kakak Santo Isidorus. Adik-adiknya Santa Florentina dan Fulgentius dinyatakan kudus juga oleh Gereja. Dengan kesalehan hidupnya dan pengaruhnya yang besar, Uskup Leander berhasil menghantar kembali Raja Hermenegild dan Rekkared beserta seluruh bangsawan Wisigoth ke dalam pangkuan Gereja Katolik.
Leander yang lahir pada tahun 540 ini menghembuskan nafas penghabisan pada tahun 600 di Sevilla, Spanyol. Jabatannya sebagai uskup diambil alih oleh Isidorus adiknya.




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/


Liturgia Verbi 2021-02-26 Jumat.

Liturgia Verbi (B-I)
Hari Biasa Pekan Prapaskah I

Jumat, 26 Februari 2021



Bacaan Pertama
Yeh 18:21-28

"Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik?
Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan, supaya ia hidup?"

Pembacaan dari Nubuat Yehezkiel:

Beginilah Tuhan Allah berfirman,
"Jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya
dan berpegang pada segala ketetapan-Ku
serta melakukan keadilan dan kebenaran,
ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi,
ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya.
Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik?
Demikianlah firman Tuhan Allah.
Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan, supaya ia hidup?

Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya
dan melakukan kecurangan
seperti segala kekejian yang dilakukan orang fasik,
apakah ia akan hidup?
Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi.
Ia harus mati karena ia berubah setia,
dan karena dosa yang dilakukannya.

Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat!
Dengarlah dulu, hai kaum Israel!
Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat
ataukah tindakanmu yang tidak tepat?

Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya
dan melakukan kecurangan sehingga ia mati,
ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.
Sebaliknya,
kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya
dan ia melakukan keadilan dan kebenaran,
ia akan menyelamatkan nyawanya.
Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya,
maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati."

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8,R:3

Refren: Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan,
siapakah yang dapat tahan?

*Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan!
Tuhan, dengarkanlah suaraku!
Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian
kepada suara permohonanku.

*Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan,
siapakah yang dapat tahan?
Tetapi pada-Mu ada pengampunan,
maka orang-orang takwa kepada-Mu.

*Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti,
dan aku mengharapkan firman-Nya.
Jiwaku mengharapkan Tuhan
lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
Lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi,
berharaplah kepada Tuhan, hai Israel!

*Sebab pada Tuhan ada kasih setia,
dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.
Dialah yang akan membebaskan Israel
dari segala kesalahannya.



Bait Pengantar Injil
Yeh 18:31

Buangkanlah daripadamu,
segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, sabda Tuhan,
dan perbaharuilah hati serta rohmu.



Bacaan Injil
Mat 5:20-26

"Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya,
"Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar
daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,
kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Kalian telah mendengar
apa yang difirmankan kepada nenek moyang kita:
Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.
Tetapi Aku berkata kepadamu:
Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum;
barangsiapa berkata kepada saudaranya: Kafir!
harus dihadapkan ke Mahkamah Agama
dan siapa yang berkata: Jahil!
harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

Sebab itu,
jika engkau mempersembahkan persembahan di atas mezbah
dan engkau teringat akan sesuatu
yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
tinggalkanlah persembahan di depan mezbah itu,
dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu,
lalu kembali untuk mempersembahkan persembahan itu.

Segeralah berdamai dengan lawanmu
selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan,
supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim,
dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya,
dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana,
sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Menjalankan puasa dan pantang tentulah baik adanya.
Ada pantangan yang wajib dipatuhi sepanjang tahun, bukan hanya pada masa Prapaskah saja, yakni: pantang berbuat dosa.
Kala dijabarkan lebih jauh, rupanya banyak sekali perbuatan yang dapat dikatakan sebagai dosa.
Membunuh, mencuri, berbuat zinah, adalah contoh jelas dari dosa.
Tetapi ada perbuatan dosa yang seringkali tidak diakui sebagai dosa.
Menghina atau merendahkan orang lain itu jelas dosa, tak perlu dipungkiri dengan mencari-cari pembenaran.
Jika ada orang jahat, apa iya lalu kita dibenarkan untuk menghinanya?

Yehezkiel pada Bacaan Pertama menulis dengan sangat baik.
Orang yang tadinya jahat lalu bertobat, maka semua kejahatannya akan diampuni dan tak lagi diingat-ingat.
Sebaliknya, orang yang tadinya baik dan saleh lalu meninggalkan Tuhan dengan perbuatan dosa, maka semua perbuatan baiknya akan dilupakan, tak lagi diperhitungkan.
Jadi, pertobatan itu sesuatu banget.
Dan setelah bertobat, sungguh-sungguhlah dalam menjaga pertobatan itu, jangan sampai hal yang sama terulang kembali di kemudian hari.

Percuma saja kita datang ke gereja atau mengikuti Misa online kalau di hati kita masih menyimpan benci atau dendam.
Bahkan Yesus mengingatkan yang lebih lagi: kalau kita mengetahui ada orang yang merasa kecewa kepada kita atau merasa ada "ganjalan" dengan kita, sekali pun kita merasa kalau kita ini benar, maka Yesus meminta kita untuk menunda datang ke gereja, untuk mendatangi orang itu dan berdamai dengannya.
Itulah kasih Kristus, berdamai dengan semua orang tanpa pandang bulu.
Bukan kita yang diberi kewenangan untuk menghakimi orang lain.

Maka, marilah kita gunakan mata hati kita untuk memandang dan menilai orang lain, janganlah melecehkan orang yang kita anggap tidak baik, sebab Tuhan telah mengajarkan bahwa jauh lebih baik orang berdosa bertobat daripada orang benar terjatuh ke dalam dosa.



Peringatan Orang Kudus
Santo Alexandros, Pengaku Iman
Alexandros dikenal sebagai Patrik kota Alexandria, Mesir pada abad ke-4 yang gigih membela Gereja dan ajaran iman yang benar dari rongrongan bidaah Arianisme yang menyangkal ketuhanan Yesus.


Santo Didakus Carvalho, Martir
Didakus lahir di Koimbra, Portugal pada tahun 1578. Walaupun masih muda, ia senang sekali dengan kegiatan-kegiatan rohani Gereja, punya semangat merasul yang tinggi serta berhasrat menjadi misionaris di tanah misi agar bisa mengalami kejadian-kejadian "istimewa" sebagaimana dialami oleh misionaris-misionaris.
Cita-citanya ini tercapai pada tahun 1608, tatkala ia tiba di negeri Jepang sebagai seorang imam misionaris. Didakus dikenal sebagai seorang misionaris Yesuit yang unggul. la baik dan ramah kepada umatnya, tidak segan terhadap pekerjaan dan perjalanan yang sukar, dan tidak takut menderita. Semua tantangan yang menimpanya bukan alasan untuk mengabaikan tugas pelayanannya kepada umat demi keselamatan mereka dan demi kemuliaan Allah, sebagaimana terungkap di dalam semboyan serikatnya: "Ad Majorem Dei Gloriam" ("Demi Kemuliaan Allah Yang Lebih Besar").
Didakus terutama mewartakan Injil di propinsi-propinsi yang belum pernah mendengar tentang nama Yesus Kristus dan Injil-Nya, dan mendirikan gereja di wilayah-wilayah itu. Selain berkarya di Jepang, Didakus juga mewartakan Injil di negeri-negeri lain. Penangkapan dan hukuman mati atas dirinya pada tahun 1624 terjadi tatkala ia baru saja kembali dari suatu perjalanan misinya ke luar negeri.
Hukuman nlati atas dirinya berlangsung sangat keji. Ketika itu musim dingin. la dibenamkan dalam air sungai yang hampir beku. Setelah seluruh tubuhnya membeku, ia dikeluarkan lagi dari air untuk disesah hingga babak belur, lalu ditenggelamkan lagi ke dalam sungai. Namun Tuhan menyertainya. Martir suci ini, meski penderitaan hebat menimpa dirinya, ia toh tetap gembira dengan menyanyikan lagu-lagu Mazmur dan menghibur orang-orang serani yang datang menyaksikan pelaksanaan hukuman mati atas dirinya.
Setelah 12 jam lamanya mengalami penderitaan, Didakus menghembuskan nafasnya sebagai seorang martir Kristus yang gagah berani pada usianya 46 tahun.




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/


Liturgia Verbi 2021-02-25 Kamis.

Liturgia Verbi (B-I)
Hari Biasa Pekan Prapaskah I

Kamis, 25 Februari 2021



Bacaan Pertama
T.Est 4:10a.10c-12.17-19

"Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, ya Tuhan."

Pembacaan dari Kitab Ester:

Di kala bahaya maut menyerang,
Ratu Ester pun berlindung pada Tuhan.
Ia mohon kepada Tuhan, Allah Israel, katanya,
"Tuhanku, Raja kami, Engkaulah yang tunggal.
Tolonglah aku yang seorang diri ini.
Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau,
sebab bahaya maut mendekati diriku.
Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku,
bahwa Engkau, ya Tuhan,
telah memilih Israel dari antara sekalian bangsa,
dan nenek moyang kami telah Kaupilih dari antara sekalian
leluhurnya, supaya mereka menjadi milik abadi bagi-Mu;
dan telah Kaulaksanakan bagi mereka apa yang telah Kaujanjikan.
Ingatlah, ya Tuhan,
dan sudilah menampakkan diri-Mu di waktu kesesakan kami.
Berikanlah kepadaku keberanian,
ya Raja para allah dan Penguasa sekalian kuasa!
Taruhlah perkataan sedap di dalam mulutku terhadap singa itu,
dan ubahkanlah hatinya
sehingga menjadi benci kepada orang-orang yang memerangi kami,
supaya orang itu serta semua yang sehaluan dengannya
menemui ajalnya.
Tetapi selamatkanlah kami ini dengan tangan-Mu,
dan tolonglah aku yang seorang diri ini,
yang tidak mempunyai seorangpun selain dari Engkau, ya Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 138:1-2a.2bc-3.7c-8,R:3a

Refren: Pada hari aku berseru, Engkau menjawab aku, ya Tuhan.

*Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati,
di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu.
Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus.

*Aku memuji nama-Mu,
oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu,
sebab Kaubuat nama-Mu, dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku,
Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.

*Tuhan, tangan kanan-Mu menyelamatkan daku,
Engkau akan menyelesaikannya segalanya bagiku!
Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi,
janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!



Bait Pengantar Injil
Mzm 51:12a.14a

Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah,
berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.



Bacaan Injil
Mat 7:7-12

"Setiap orang yang meminta akan menerima."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Mintalah, maka kamu akan diberikan;
carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta akan menerima,
setiap orang yang mencari akan mendapat,
dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu akan dibukakan.

Adakah seorang dari padamu
yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
Jadi jika kamu yang jahat
tahu memberi yang baik kepada anak-anakmu,
apalagi Bapamu yang di sorga!
Ia akan memberikan yang baik
kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
perbuatlah demikian juga kepada mereka.
Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Tentulah ketiga poin yang disampaikan oleh Yesus dalam kotbah-Nya saling berkaitan satu sama lainnya: Minta-Cari-Ketok.
Sebagai orang beriman, yang percaya kepada Tuhan, tentulah menyadari kalau dirinya banyak kelemahan dan kekurangan, makanya ia mengandalkan kuasa Tuhan untuk menolong dia menutupi kelemahan dan kekurangannya, baik yang bersifat duniawi dan terutama yang bersifat surgawi.
Meminta saja masih belum cukup, kita mesti meminta-minta, mengemis untuk menempatkan diri kita se rendah-rendahnya, bukan meminta dalam arti memaksa apalagi menuntut.

Sebagaimana yang telah sering kita renungkan, kita juga mesti melalukan inisiasi sebagai modal awal, yakni dengan mencari atau melakukan sesuatu yang sedikit sebagai inisiasi maka Tuhan akan menggenapinya dan bahkan akan berlimpah.
Tentu masih ingat kisah mujizat penggandaan roti dan ikan, lima roti dan dua ikan itu adalah inisiasi yang disediakan oleh murid Yesus, lalu Yesus yang menggandakannya.

Mengetuk pintu rumah orang artinya berkunjung.
Kalau di jaman sekarang mungkin tak perlu sampai mengetuk pintu, bisa dengan memencet bel atau malah janjian dulu via sarana komunikasi.
Jika tuan rumah berkenan membukakan pintu, maka kita pun boleh masuk ke dalam rumahnya.
Tapi bisa jadi saja pintu tidak dibuka, mungkin memang tak ada orang di dalam rumah, atau mungkin tuan rumah enggan menerima kita, atau alasan lainnya.
Tidak demikian halnya dengan Kerajaan Surga.
Setiap orang yang mengetuk maka pintunya akan dibukakan, setiap orang yang mencari akan menemukan, dan setiap orang yang meminta akan menerima.
Maka, carilah terlebih dahulu Kerajaan Surga, karena pemilik kerajaan itu adalah Bapa kita, yang tak mungkin akan memberikan batu ketika kita meminta roti, atau memberi ular ketika kita meminta ikan.

Terhadap relasi dengan sesama, lebih sederhana lagi: Apa pun yang kita kehendaki supaya orang berbuat kepada kita, maka perbuatlah demikian juga kepada mereka.
Maka, marilah kita mulai mencari, setelah menemukan kita mengetuk pintunya, dan setelah dipersilahkan masuk kita boleh meminta, maka semua itu akan dikabulkan dan menjadi berkat bagi kita.



Peringatan Orang Kudus
Santa Walburga, Abbas
Walburga lahir pada tahun 710 di Devonshire, lnggris.  Saudari Santo Winebald dan Willibald ini masih mempunyai hubungan keluarga dengan Santo Bonifasius yang dikenal sebagai "Rasul bangsa Jerman".
Ketika berumur 11 tahun, Walburga dididik di biara Benediktin, Wimborne di Dorsetshire, lnggris. Kemudian dia diterima sebagai anggota dari biara itu. la tetap tinggal di biara Wimborne sampai tahun 748 sambil membantu Santo Bonifasius mendirikan biara-biara di beberapa daerah Jerman yang baru dikristenkan. Kemudian ia pergi ke Jerman dan menjadi abbas untuk para biarawati yang mendiami biara Benediktin di Heidenheim yang didirikan oleh saudaranya Santo Winebald. Sesudah Winebald meninggal dunia pada tahun 761. Walburga menjadi abbas untuk seluruh blara yang ada di Jerman. Ia melayani biara-biara ini hingga kematiannya pada tahun 779 di Heidenheim. Jerman.
Semenjak abad kesembilan, nama Walburga terkenal luas di kalangan umat Jerman karena semacam "minyak pengobat penyakit yang mengalir dari batu padas di bawah tempat duduknya di gereja Salib Suci Eichstatt, Jerman. Minyak ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit.




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/


Liturgia Verbi 2021-02-24 Rabu.

Liturgia Verbi (B-I)
Hari Biasa Pekan Prapaskah I

Rabu, 24 Februari 2021



Bacaan Pertama
Yun 3:1-10

"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."

Pembacaan dari Nubuat Yunus:

Tuhan berfirman kepada Yunus,
"Bangunlah, dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu.
Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."
Maka bersiaplah Yunus,
lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah.
Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya,
tiga hari perjalanan luasnya.
Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya,
lalu berseru,
"Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggang-balikkan."

Orang Niniwe percaya kepada Allah,
lalu mereka mengumumkan puasa;
baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.
Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe,
turunlah raja dari singgasananya;
ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung,
lalu duduklah ia di atas abu.
Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya
orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian,
"Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba
tidak boleh makan apa-apa,
tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.
Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung
dan berseru dengan keras kepada Allah;
serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat,
dan dari kekerasan yang dilakukannya.
Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal,
serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu,
sehingga kita tidak binasa."
Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu,
yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat,
maka menyesallah Allah karena malapetaka
yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka;
dan Ia pun tidak jadi melakukannya.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 51:3-4.12-13.18-19,R:19b

Refren: Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

*Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,
menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku.
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,
dan tahirkanlah aku dari dosaku!

*Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah,
dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku.
Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu,
dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

*Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan;
dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran,
Engkau tidak menyukainya.
Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur;
hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina,
ya Allah.



Bait Pengantar Injil
Yl 2:12-13

Sekarang juga, demikianlah firman Allah,
berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu,
sebab Aku ini pengasih dan penyayang.



Bacaan Injil
Luk 11:29-32

"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa
Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia,
"Angkatan ini adalah angkatan yang jahat.
Mereka menuntut suatu tanda,
tetapi mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.
Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe,
demikian pulalah
Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini.
Pada waktu penghakiman
ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini
dan akan menghukum mereka:
Sebab ratu ini datang dari ujung bumi
untuk mendengarkan hikmat Salomo,
dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!
Pada waktu penghakiman,
orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini
dan mereka akan menghukumnya.
Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat
waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus,
dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Orang-orang di Niniwe akhirnya meninggalkan tingkah laku yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Mereka berbalik kepada Tuhan, melakukan pertobatan masal setelah pewartaan oleh nabi Yunus.
Masal artinya menyeluruh, semuanya bertobat.
Yunus tidak membuat tanda atau mujizat, ia hanya mengatakan bahwa hukuman Tuhan akan segera tiba jika mereka tidak mau bertobat.
Mereka mendengarkan Yunus lalu bertobat.

Berbeda dengan yang terjadi di jaman Yesus, betapa sulitnya orang bertobat dan menjadi percaya, padahal yang diutus oleh Tuhan justru Putera Tunggal-Nya sendiri, dan Yesus pun banyak berbuat mujizat.
Mereka meminta "bukti" kalau Yesus benar berasal dari Surga.
Ada yang menuduh kalau Yesus mengusir roh jahat dengan kekuatan Belzebul, dan berbagai tuduhan lainnya.
Barangkali mereka sulit mempercayai Yesus karena berbagai issue yang dihembus-hembuskan oleh orang yang menolak Yesus: Yesus menghujat Allah, tidak mentaati aturan Sabat dan Puasa.

Berbeda pula di jaman sekarang ini.
Ada yang terang-terangan tidak percaya Tuhan, tidak beragama, tidak merasa bersalah ketika berbuat kesalahan, merasa benar padahal bertentangan dengan kehendak Allah, dan sebagainya.
Ada pula yang mengaku beragama dan percaya Tuhan, memuji-muji Tuhan tetapi kelakuannya sendiri tidak terpuji.
Ada pula yang sungguh-sungguh ingin melaksanakan kehendak Tuhan, tetapi iblis menebar godaan dan cobaan yang akhirnya membuat mereka meninggalkan Tuhan.
Ada juga yang merasa Tuhan tidak mendengarkan dia, lalu menjadi bosan atau putus asa, lalu mencari tuhan lain.

Gereja mengajak kita untuk bertobat, seperti orang-orang Niniwe yang bertobat secara masal.
Kita pun melakukan yang sama, bertobat masal di masa Prapaskah ini.
Inilah kesempatannya bagi kita untuk menunjukkan kalau kita ini umat Allah yang beriman.



Peringatan Orang Kudus
Santo Montanus dan Lucius dkk, Martir
Para martir suci: Montanus dan Lucius bersama kawan-kawannya, yaitu Flavianus, Yulianus, Viktorikus. Quartillosia, Viktor, Donatian, Primolus dan Renus, dipenjarakan di Kartago (Tunisia) karena berpegang teguh pada imannya akan Kristus. Selama mendekam di dalam penjara mereka kekurangan makanan dan minuman sehingga beberapa dari antara mereka mati. Sebagian yang lain kemudian diseret ke tempat penjagalan.




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/


Liturgia Verbi 2021-02-23 Selasa.

Liturgia Verbi (B-I)
Hari Biasa Pekan Prapaskah I

Selasa, 23 Februari 2021

PF S. Polikarpus, Uskup dan Martir



Bacaan Pertama
Yes 55:10-11

"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."

Pembacaan dari Kitab Yesaya:

Beginilah firman Tuhan,
"Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana,
melainkan mengairi bumi,
membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan,
memberikan benih kepada penabur
dan roti kepada orang yang mau makan,
demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku:
Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia,
tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki,
dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Demikianlah sabda Tuhan.

ATAU BACAAN LAIN:
Why 2:8-11

Pembacaan dari Kitab Wahyu:

Aku, Yohanes, mendengar suatu suara,
"Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna:
Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir,
yang telah mati dan hidup kembali:

Aku tahu kesusahan dan kemiskinanmu
-- namun sebenarnya engkau kaya! --
Aku tahu fitnah mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi,
tetapi yang sebenarnya tidak demikian;
sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
Jangan takut terhadap apa yang harus kauderita!
Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang
dari antaramu ke dalam penjara
supaya kamu dicobai
dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari.
Hendaklah engkau setia sampai mati,
dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan
apa yang dikatakan Roh kepada jemaat:
Barangsiapa menang,
ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 34:4-5.6-7.16-17.18-19,R:18b

Refren: Tuhan melepaskan orang benar dari segala kesesakannya.

*Muliakanlah Tuhan bersama-sama dengan daku,
marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!
Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku,
dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.

*Tunjukkanlah pandanganmu kepada-Nya,
maka mukamu akan berseri-seri,
dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan:
Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

*Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar,
dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong;
wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat
untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.

*Apabila orang-orang benar itu berseru-seru,
Tuhan mendengarkan:
dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati,
Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

ATAU MAZMUR LAIN:
Mzm 31:3cd-4.6.8ab.16bc.17

Refren: Ke dalam tangan-Mu, Tuhan,
kuserahkan nyawaku.

*Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung,
dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku!
Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku,
oleh karena nama-Mu
Engkau akan menuntun dan membimbing aku.

*Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku;
Engkau membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.
Aku akan bersorak-sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu,
sebab Engkau telah menilik sengsaraku.

*Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku
dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku!
Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu,
selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!



Bait Pengantar Injil
Mat 4:4b

Manusia hidup bukan dari roti saja,
tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.



Bacaan Injil
Mat 6:7-15

"Yesus mengajar murid-Nya berdoa."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Dalam doamu janganlah kamu bertele-tele
seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah.
Mereka menyangka bahwa
karena banyaknya kata-kata doa mereka dikabulkan.
Jadi janganlah kamu seperti mereka,
karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan,
sebelum kamu minta kepada-Nya.
Karena itu berdoalah begini:
"Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu.
Datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya,
dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam percobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Amin.

Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang,
Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang,
Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Hidup kerohanian kita mesti bertumpu kepada sabda yang telah difirmankan Allah.
Firman Tuhan itu seperti hujan dan salju yang turun dari langit, yang memberi kehidupan segala mahluk di bumi, dan firman itu tidak akan kembali ke langit dengan sia-sia.
Salah satu firman yang disampaikan oleh Yesus adalah tentang berdoa.
Sekali pun Allah Bapa telah mengetahui apa yang kita perlukan sebelum kita memintanya di dalam doa, tetapi tidak akan dipenuhi kalau kita tidak memohonkannya di dalam doa kita, atau setidaknya akan terpenuhi lebih segera setelah berdoa.
"Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" [Luk 18:7]
Yesus mau agar kita berdoa dengan tak jemu-jemunya.
Yakobus dalam suratnya juga menulis, "Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa!" [Yak 5:13]

Permohonan kepada Tuhan tidak semata-mata untuk menerima pertolongan atas penderitaan hidup kita, tetapi juga agar kita terhindar dari berbagai pencobaan hidup sebelum pencobaan itu menimpa kita, "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan." [Luk 22:40b]
"Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah." [Mrk 14:38]

Berdoa untuk memohon pengampunan Tuhan atas kesalahan dan dosa-dosa kita juga merupakan hal penting, agar kelak kita beroleh hidup kekal di Surga.
Terlebih di masa Prapaskah ini, selain berdoa, berpuasa, berpantang, dan bersedekah, kita juga diminta untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita, mengampuninya dengan tulus dan tanpa syarat karena dengan demikian kita pun akan menerima pengampunan dari Tuhan.

Marilah kita berdoa.



Peringatan Orang Kudus
Santo Polykarpus, Uskup dan Martir
Polykarpus adalah seorang Uskup Gereja perdana di Smyrna (Turki). Murid Santo Yohanes Penginjil ini memimpin Gereja di Smyrna sampai meletusnya kekacauan yang didalangi oleh para musuh Gereja pada tahun155. la sendiri pun ditangkap oleh orang-orang itu.
Ketika ditangkap, ia tidak memberikan perlawanan apa pun, bahkan ia tersenyum dan menjamu para penangkapnya dengan makanan yang lezat. Kepada mereka, ia berkata: "Jadilah kehendak Tuhan atas diriku". la memohon agar kepadanya diberikan waktu sedikit untuk berdoa. Setelah itu, ia dibelenggu dan diarak di tengah-tengah orang banyak menuju kediaman prokonsul untuk diadili.
Sewaktu diadili, prokonsul dengan keras memaksanya untuk menghojat Kristus dan mempersembahkan korban kepada dewa-dewa Romawi. la dengan tegas berkata: "Sudah delapanpuluh enam tahun saya mengabdi Kristus, dan tidak pernah saya alami bahwa Kristus berbuat salah kepadaku. Bagaimana mungkin saya menghojat Raja dan Penyelamatku? Tuhanku Yesus Kristus tidak saja berkata "bertahanlah dan teguhlah dalam imanmu; cintailah sesamamu; berbelaskasihlah kepada sesamamu, dan bersatulah di dalam kebenaran, melainkan juga Dirinya sendiri dijadikan contoh yang mencolok mata tentang semuanya itu" ".
Mendengar kata-kata Polykarpus itu, prokonsul berang dan segera menjatuhkan hukuman bakar atas diri Polykarpus. Hukuman ini tidak sedikitpun menggentarkan hati Polykarpus, karena ia tahu bahwa kebenaran ada di pihaknya. la bahkan mensyukuri peristiwa tragis ini.
Berita pembunuhan atas diri Polykarpus ini tersebar ke seluruh umat Smyrna. Seluruh umat memang menyesalkan tindakan brutal prokonsul itu tetapi mereka tidak patah semangat untuk tetap mengimani Kristus. Mereka saling meneguhkan dengan mengedarkan selebaran berikut: "Kristus kita sembah karena Dia adalah Putra Allah. Para martir kita sayangi sebagai murid Kristus karena imannya yang tak terperikan kepada Kristus, Raja dan Tuhan, hingga titik darah penghabisan. Semoga kita pun menjadi kawan dan rekan mereka dalam menanggung semua penderitaan yang ditimpakan kepada kita".
Di atas kubur Polykarpus, mereka menulis: "Dirimu kami cintai melebihi berlian, kami sayangi melebihi emas permata, dan kami baringkan tubuhmu yang suci di tempat yang layak bagimu. Di tempat ini ingin kami berkumpul dengan gembira untuk merayakan ulang tahun wafatmu sebagai martir Kristus yang jaya ".


Santo Willigis, Pengaku Iman
Willigis adalah seorang anak dari orang kebanyakan; namun ia berhasil menjadi kanselir tiga orang kaisar Jerman. Negarawan bijaksana ini berhasil menjaga keamanan seluruh negeri.  Sebagai Uskup Mainz dan wakil Paus, ia mengangkat uskup-uskup yang baik, mendirikan gereja- gereja dan membangun banyak jembatan. la membangun sekolah-sekolah untuk memajukan ilmu. Willigis menegakkan tata tertib dan memajukan kegiatan penghonnatan kepada Tuhan.




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/


Liturgia Verbi 2021-02-22 Senin.

Liturgia Verbi (B-I)
Pesta Takhta S. Petrus, Rasul

Senin, 22 Februari 2021



Bacaan Pertama
1Ptr 5:1-4

"Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu."

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus:

Saudara-saudara terkasih,
sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus,
yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan
yang akan dinyatakan kelak,
aku menasihati para penatua di antara kamu:
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu,
jangan dengan terpaksa,
tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah,
dan jangan karena mau mencari keuntungan,
tetapi dengan pengabdian diri.
Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah
atas mereka yang dipercayakan kepadamu,
tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
Maka, apabila Gembala Agung datang,
kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6,R:1

Refren: Tuhan gembalaku, aku takkan berkekurangan.

*Tuhan gembalaku, aku takkan berkekurangan.
Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau.
Ia membimbing aku ke air yang tenang,
dan menyegarkan daku.
Ia menuntun aku di jalan yang lurus,
demi nama-Nya yang kudus.

*Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam,
aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku.
Tongkat gembalaan-Mu,
itulah yang menghibur aku.

*Engkau menyediakan hidangan bagiku,
di hadapan segala lawanku.
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak,
pialaku penuh berlimpah.

*Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku
seumur hidupku.
Aku akan diam dalam rumah Tuhan
sepanjang masa.



Bait Pengantar Injil
Mat 16:18

Engkau adalah Petrus,
di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku,
dan alam maut tidak akan menguasainya.



Bacaan Injil
Mat 16:13-19

"Engkau adalah Petrus,
dan di atas batu karang ini akan Kudirikan jemaat-Ku."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa
Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi.
Ia bertanya kepada murid-murid-Nya,
"Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
Jawab mereka,
"Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis,
ada juga yang mengatakan: Elia,
dan ada pula yang mengatakan: Yeremia
atau salah seorang dari para nabi."

Lalu Yesus bertanya kepada mereka,
"Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
Maka jawab Simon Petrus,
"Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Kata Yesus kepadanya,
"Berbahagialah engkau Simon bin Yunus,
sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu,
melainkan Bapa-Ku yang di surga.
Dan Aku pun berkata kepadamu:
Engkau adalah Petrus,
dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku,
dan alam maut tidak akan menguasainya.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga.
Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga,
dan apa yang kaulepaskan di dunia ini
akan terlepas di surga."

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Pembangunan iman memang sangat tergantung dari gembala yang menggembalakan kita.
Gembala yang baik akan sangat membantu kita dalam meningkatkan iman.
Gembala yang baik berjalan di depan, bukan di belakang, untuk menuntun domba-dombanya menuju padang berumput hijau dan ke air yang tenang.
Yesus adalah Gembala Agung, yang tentu saja sangat baik, tanpa cacat, meski Yesus harus menjadi manusia.

Kita adalah domba-domba yang digembalakan-Nya.
Sebagai domba tentulah kita mesti mengenali suara Sang Gembala kita, dan dapat membedakan suara-Nya dari suara-suara lain yang belum tentu kebenarannya.
Setelah Yesus kembali ke Surga, maka perlu ditunjuk penerus-Nya, agar domba-domba tetap digembalakan.
Yesus telah menunjuk Simon Petrus untuk menjadi "wakil-Nya", untuk meneruskan apa yang telah diinisiasi oleh Yesus, "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku,
dan alam maut tidak akan menguasainya.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga.
Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga."
Kuasa yang diterima oleh Petrus, yang disebut sebagai Primat Petrus, yang selanjutnya diwariskan turun-temurun melalui para Paus hingga sekarang dan masih akan berlanjut kemudian.

Sesungguhnya kita tidak perlu lagi mencari-cari gembala lain.
Yang telah ditunjuk langsung oleh Yesus sendiri adalah yang terbaik.
Marilah kita tempat menempatkan diri kita di dalam kawanan domba Kristus.
Marilah kita tetap menjadi Katolik.



Peringatan Orang Kudus
Santo Petrus  (Pesta Takhta Suci Santo Petrus)
Menurut cerita lisan yang beredar di kalangan Gereja, Santo Petrus yang diberi kuasa oleh Yesus untuk memimpin Gereja mendirikan dua buah takhta keuskupan. Yang pertama didirikan di Antiokia, di tengah-tengah kaum Yahudi dan orang-orang kafir pada tahun 35. Di sana Petrus memimpin, jemaatnya selama tujuh tahun. Setelah dua kali me- ngunjungi Roma, maka pada tahun 65 ia menetap di sana sebagai Uskup pertama.
Maksud pesta Takhta Suci Santo Petrus ini ialah untuk menghormati Petrus sebagai Wakil Kristus dan Gembala tertinggi Gereja yang mempunyai kuasa rohani atas segenap anggota Gereja dan semua Gereja setempat. Kuasa Petrus ini - yang lazim disebut Primat Petrus - diberikan langsung oleh Yesus sebelum kenaikanNya ke surga (Yoh 21: 15-19).


Santa Margaretha dari Cortona, Pengaku iman
Margaretha tergolong gadis yang malang hidupnya terlebih-lebih setelah ibunya meninggal. Gaya hidupnya sembrono tanpa kendali. Nasehat-nasehat saleh dari ibunya tidak lagi dituruti. Demikian pula kewajiban-kewajiban agama. Gejolak remajanya tak kuasa dikendalikannya. la bergaul dan bersenang-senang dengan pemuda-pemuda tanggung yang buruk akhlaknya. Pada usia 16 tahun, ia mengikuti seorang pemuda bangsawan ke Montepulsiano. Di sana ia hidup bersama pemuda itu sebagai istri selir.
Pada suatu hari ia mengikuti anjing kesayangan tuannya, yang menunjukkan tanda-tanda aneh tentang suatu kejadian. Sampai di suatu tempat, anjing itu berhenti sambil menyalak-nyalak. Ternyata di situ tergeletaklah pemuda bangsawan itu dalam keadaan berlumuran darah dan tak bernyawa lagi. Pemuda itu dibunuh oleh orang yang tak dikenal. Karena peristiwa ini, Margaretha diusir dari istana bersama dengan anaknya. la pergi ke rumah ibu tirinya tetapi di sana ia tidak diterima. Setelah luntang-lantung beberapa hari, ia lalu pergi ke biara Suster-suster Santo Fransiskus untuk minta perlindungan. Di biara itu ia diterima.
Di biara inilah, Margaretha mulai menyadari kebejatan hidupnya. la bertobat dan berniat untuk meninggalkan perbuatan-perbuatannya yang bejat itu. Pada suatu hari minggu ia pergi ke kampung halamannya, Laviano, untuk berdoa di gereja dan mengakui dosa-dosanya.
Setelah mengalami banyak percobaan batin yang berat, akhirnya ia diterima sebagai anggota Ordo Ketiga Santo Fransiskus. Keanggotaannya di dalam ordo ini sungguh suatu anugerah Tuhan baginya. la mulai menata hidupnya secara baru dalam doa dan karya-karya amal. Akhirnya ia sendiri mendirikan sebuah rumah sakit untuk orang-orang miskin. Anaknya sendiri menjadi seorang imam dalam Ordo Santo Fransiskus. Margaretha meninggal dunia pada tahun 1297 di Cortona.




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/