Liturgia Verbi 2020-03-01 Minggu.

Liturgia Verbi (A-II)
Hari Minggu Prapaskah I

Minggu, 1 Maret 2020

Ujud Misi/Evangelisasi - Umat Katolik di China.
Semoga umat Katolik di China bertahan dalam keteguhaniman pada Injil dan bertumbuh dalam persatuan.

Ujud Gereja Indonesia - Pasar tradisional.
Semoga di tengah merebaknya mal-mal modern, pasar-pasar tradisional tetap bisa berfungsi dan memperoleh hak hidupnya, sehingga pedagang-pedagang kecil tetap bisa menjalankan aktivitas ekonominya.

Minggu Prapaskah I adalah permulaan Masa Suci terhormat 40 hari.  Perayaan ekaristi dapat diungkapkan misalnya dengan prosesi masuk yang diiringi nyanyian Litani para Kudus.



Bacaan Pertama
Kej 2:7-9;3:1-7

"Ciptaan pertama dan dosa asal."

Pembacaan dari Kitab Kejadian:

Ketika Tuhan Allah menjadikan langit dan bumi,
Ia membentuk manusia dari debu tanah
dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya.
Demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Selanjutnya Tuhan Allah membuat taman di Eden,
di sebelah timur;
disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai pohon dari bumi,
yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya;
di tengah-tengah taman itu Ia menumbuhkan pohon kehidupan,
serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Dari segala binatang di darat
yang dijadikan oleh Tuhan Allah
ular adalah binatang yang paling cerdik.
Ular itu berkata kepada perempuan yang telah diciptakan Tuhan,
"Tentulah Allah berfirman:
Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
Sahut perempuan itu kepada ular,
"Buah pohon-pohon dalam taman ini boleh kami makan.
Tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah taman,
Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun kamu raba buah itu, nanti kamu mati."

Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu,
"Sekali-kali kamu tidak akan mati!
Tetapi Allah mengetahui,
bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka,
dan kamu akan menjadi seperti Allah,
tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Perempuan itu melihat,
bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan,
dan sedap kelihatannya,
lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian.
Maka ia mengambil dari buahnya, lalu dimakan,
dan diberikannya juga kepada suaminya
yang bersama-sama dengan dia;
dan suaminya pun memakannya.
Maka terbukalah mata mereka berdua,
dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang;
lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14.17,R:3a

Refren: Kasihanilah kami, ya Tuhan,
sebab kami orang berdosa.

*Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,
menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku.
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,
dan tahirkanlah aku dari dosaku!

*Sebab aku sadar akan pelanggaranku,
dosaku selalu terbayang di hadapanku.
Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa,
yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.

*Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah,
dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku.
Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu,
dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

*Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu,
dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku.
Ya Tuhan, bukalah bibirku,
supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu.



Bacaan Kedua
Rom 5:12-19

"Di mana pelanggaran bertambah banyak,
di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah."

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:

Saudara-saudara,
dosa telah masuk ke dalam dunia lantaran satu orang,
dan karena dosa itu, masuklah juga maut.
Demikianlah maut telah menjalar kepada semua orang,
karena semua orang telah berbuat dosa.
Sebab sebelum hukum Taurat ada,
di dunia telah ada dosa.
Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan
kalau tidak ada hukum Taurat.
Sungguhpun demikian
dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa
maut telah berkuasa juga atas mereka
yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama
seperti yang telah dibuat oleh Adam,
yang adalah gambaran Dia yang akan datang.
Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam.
Sebab, jika karena pelanggaran satu orang itu
semua orang telah jatuh dalam kuasa maut,
jauh lebih besarlah kasih karunia dan anugerah Allah,
yang dilimpahkan-Nya atas semua orang lantaran satu orang,
yaitu Yesus Kristus.
Kasih karunia Allah jauh lebih besar daripada dosa satu orang.
Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu
telah mengakibatkan penghukuman,
sedangkan pemberian kasih karunia atas banyak pelanggaran
telah mengakibatkan pembenaran.

Jadi, jika oleh dosa satu orang maut telah berkuasa,
lebih benarlah yang terjadi atas mereka
yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran;
mereka akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu,
yaitu Yesus Kristus.

Sebab itu,
seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman,
demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran
semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.
Jadi seperti oleh ketidaktaatan satu orang
semua orang telah menjadi orang berdosa,
demikian pula oleh ketaatan satu orang
semua orang menjadi orang benar.

Demikianlah sabda Tuhan.


ATAU BACAAN SINGKAT
Rom 5:12.17-19

Saudara-saudara,
dosa telah masuk ke dalam dunia lantaran satu orang,
dan karena dosa itu, masuklah juga maut.
Demikianlah maut telah menjalar kepada semua orang,
karena semua orang telah berbuat dosa.
Tetapi,
jika oleh dosa satu orang maut telah berkuasa,
lebih benarlah yang terjadi atas mereka
yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran;
mereka akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu,
yaitu Yesus Kristus.

Sebab itu,
seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman,
demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran
semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.
Jadi seperti oleh ketidaktaatan satu orang
semua orang telah menjadi orang berdosa,
demikian pula oleh ketaatan satu orang
semua orang menjadi orang benar.

Demikianlah sabda Tuhan.



Bait Pengantar Injil
Mat 4:4b

Manusia hidup bukan dari roti saja,
tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.



Bacaan Injil
Mat 4:1-11

"Yesus berpuasa selama empat puluh hari, dan dicobai Iblis."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa
Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun
supaya dicobai Iblis.
Setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam,
akhirnya laparlah Yesus.
Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya,
"Jika Engkau Anak Allah,
perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
Tetapi Yesus menjawab,
"Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja,
tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Kemudian Iblis membawa Yesus ke Kota Suci
dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah.
Lalu Iblis berkata kepada-Nya,
"Jika Engkau Anak Allah,
jatuhkanlah diri-Mu ke bawah,
sebab ada tertulis:
Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya,
dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya,
supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
Yesus berkata kepadanya,
"Ada pula tertulis:
Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
Lalu Iblis membawa Yesus ke atas gunung yang sangat tinggi
dan memperlihatkan kepada-Nya
semua kerajaan dunia dengan kemegahannya.
Iblis berkata kepada-Nya,
"Semua itu akan kuberikan kepada-Mu,
jika Engkau sujud menyembah aku."
Maka berkatalah Yesus kepadanya,
"Enyahlah, Iblis!
Sebab ada tertulis:
Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu,
dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Lalu Iblis meninggalkan Yesus,
dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Dia.

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Pada Minggu Prapaskah I ini kita akan merenungkan perihal "Kesempurnaan di dalam iman".
Kitab Kejadian pada Bacaan Pertama ini telah menggugah saya untuk "melirik" seperti apa sih manusia yang diciptakan oleh Allah sesuai citra-Nya itu?
Semoga saya tidak gagal faham, manusia yang diciptakan Allah, yakni versi "ORI", bukan seperti manusia sekarang yang "KW", saya sebut saja sebagai "malaikat plus".
Yang membedakannya dari malaikat, manusia diberi-Nya tubuh jasmani yang dibentuk dari debu tanah, sedangkan malaikat tidak.
Sama seperti malaikat, manusia ORI itu tidak dapat mati, ia hidup kekal di taman Eden.
Tetapi mereka kemudian jatuh ke dalam dosa, lalu berubah menjadi manusia KW seperti kita-kita ini, manusia yang hidup jasmaninya tidak lagi kekal.
Lantaran satu orang, maut menjalar kepada semua orang (menurut Surat Rasul Paulus pada Bacaan Kedua hari ini).

Sesungguhnya kita tak perlu khawatir menjadi manusia KW, sebab lantaran satu orang maka semua orang diselamatkan.
Satu orang itu adalah Yesus Kristus.
Hidup kekal masih berpeluang untuk dicapai, untuk kelak menjadi manusia ORI sesuai citra Allah.
Yang diminta dari manusia KW hanyalah kesempurnaan di dalam iman, agar kita menjadi kuat menghadapi pencobaan iblis.

Menjadi sempurna dalam iman memang bukan perkara mudah.
Yesus sebagai manusia mesti mengalami beratnya berpuasa selama 40 hari 40 malam, dan merasakan yang namanya lapar.
Sebagai Tuhan, apa susahnya Yesus mengubah batu menjadi roti, kalau Yesus mau tentunya.
Tetapi manusia hidup bukan dari roti saja.
Badan jasmani yang KW ini memang butuh roti, tapi jiwa kita butuh asupan iman agar tetap hidup.
Setiap firman yang keluar dari mulut Allah adalah asupan untuk jiwa kita.
Dan inilah nasehat yang sangat baik untuk kita turuti:
"Usahakanlah dirimu supaya sempurna di dalam iman, kasih dan pengharapan!"
Kesempurnaan nampaknya hanya milik Allah, sangat sulit dicapai oleh manusia KW tanpa bantuan-Nya.
Tetapi mengusahakan untuk menjadi sempurna adalah harga mati, mau tak mau, suka tak suka, mesti diusahakan.



Peringatan Orang Kudus
Santo Felix III (II), Paus
Felix berasal dari sebuah keluarga berdarah Romawi. la menjadi paus menggantikan Paus Santo Simplisius pada tahun 483. la dinamakan Felix III (II) karena kira-kira pada tahun 365 ada seorang paus tandingan yang menamakan dirinya Felix lI.
Selama masa kepausannya, Felix menghadapi bidaah Monophysitisme yang menolak ajaran iman tentang kedwitunggalan kodrat Yesus Kristus: Ilahi sekaligus Manusiawi. Untuk memecahkan masalah itu, Kaisar Zeno mengeluarkan suatu rumusan kesatuan yang bermakna ganda, yang disebut Henotikon. Rumusan ini tidak disetujui baik oleh Sri Paus maupun oleh pengikut aliran bidaah Monophisitisme.
Demi pemecahan selanjutnya, Sri Paus Felix memanggil Acacius, Patriark Konstantinopel, penyusun rumusan itu. Acacius menolak datang ke Roma. Maka dia diekskomunikasikan oleh Felix III. Sejak berlakunya ekskomunikasi ini, skisma Acacian mulai tersebar dan terus berkembang hingga kematian Felix III pada tanggal 1 Maret 492.

Santo David, Pengaku Iman
David mungkin lahir di Cardigan, Wales, Inggris pada tahun 520 dari sebuah keluarga bangsawan. la terkenal sebagai seorang biarawan yang aktif mendirikan biara-biara: kurang lebih ada 12 biara yang didirikannya. Dari antara biara-biara itu, biara Menevia di bagian baratdaya Wales adalah biara pusat sekaligus menjadi tempat tinggalnya sebagai pimpinan tertinggi.
Dalam kedudukannya itu David memainkan peranan besar dalam perkembangan Gereja Keltik. Banyak perintis Gereja Irlandia dididik di Menevia; antara lain Santo Finnianus dari Clonard, yang dijuluki sebagai Bapa Monastik Irlandia. Ketenaran namanya pada zaman itu dapat dilihat dari begitu banyak gereja kuno - lebih dari 50 buah gereja - di bagian selatan Wales yang memilih dia sebagai pelindungnya. David meninggal dunia pada tahun 601 di Menevia. la digelari kudus pada tahun 1120 pada masa kepemimpinan Sri Paus Kalistus II (1119-1124), dan diangkat sebagai pelindung suci Wales.



http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi

Liturgia Verbi 2020-02-29 Sabtu.

Liturgia Verbi (A-II)
Hari Sabtu Sesudah Rabu Abu

Sabtu, 29 Februari 2020



Bacaan Pertama
Yes 58:9b-14

"Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar
apa yang kauinginkan sendiri,
maka terangmu akan terbit dalam gelap."

Pembacaan dari Kitab Yesaya:

Inilah firman Allah,
"Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu,
dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah;
apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar
apa yang kauinginkan sendiri
dan memuaskan hati orang yang tertindas,
maka terangmu akan terbit dalam gelap,
dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.
Tuhan akan menuntun engkau senantiasa
dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering,
dan akan membaharui kekuatanmu.
Engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik
dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.
Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad,
dan akan memperbaiki dasar
yang diletakkan oleh banyak keturunan.
Engkau akan disebutkan
"Yang memperbaiki tembok yang tembus"
"Yang membetulkan jalan"
supaya tempat itu dapat dihuni.
Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat
dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku;
apabila engkau menyebutkan hari Sabat "Hari Kenikmatan",
dan hari kudus Tuhan "Hari Yang Mulia;"
apabila engkau menghormatinya
dengan tidak menjalankan segala acaramu
dan dengan tidak mengurus urusanmu sendiri,
atau berkata omong kosong,
maka engkau akan bersenang-senang, karena Tuhan.
Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi
dengan kendaraan kemenangan;
Aku akan memberi makan engkau
dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu,
sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 86:1-2.3-4.5-6,R:11a

Refren: Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan,
supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu.

*Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku,
sebab sengsara dan miskin aku.
Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi,
selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.

*Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku,
sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari.
Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita,
sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.

*Sebab, ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni,
kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.
Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan,
dan perhatikanlah suara permohonanku.



Bait Pengantar Injil
Yeh 33:11

Aku tidak berkenan akan kematian orang fasik,
melainkan akan pertobatannya supaya ia hidup.



Bacaan Injil
Luk 5:27-32

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,
tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa
Yesus melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi,
sedang duduk di rumah cukai.
Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!"
Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu,
lalu mengikut Dia.
Lalu Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Yesus di rumahnya.
Sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia.
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut
kepada murid-murid Yesus,
"Mengapa kamu makan dan minum
bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
Lalu jawab Yesus kepada mereka,
"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib,
tetapi orang sakit!
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,
tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Kita sampai di penghujung renungan minggu ini, tentang kasih yang mendatangkan berkat.
Apa yang kita dapat jika kita mengasihi Tuhan dan sesama?
Sebelumnya telah kita renungkan, mengasihi itu memberi, bukan menerima.
Artinya, ada sesuatu yang tadinya menjadi milik kita lalu kita berikan kepada orang lain.
Pada masa Prapaskah ini, kita dihimbau untuk beramal-kasih, bersedekah kepada orang-orang yang berkekurangan.
Yang kita berikan disebut buah-kasih atau tanda-kasih.
Wujudnya bisa berupa materi badaniah, bisa juga materi rohaniah misalnya penghiburan.

Jika demikian, lalu berkat apa yang kita dapat dari mengasihi itu?
Saya menasehati anak-anak saya, "Jika kamu ingin mendapat harta kekayaan, jangan datang kepada Tuhan, tapi datanglah kepada Mamon, bisa dapet banyak dan berlimpah."
Lalu, percuma saja dong mengasihi Tuhan kalau tidak memperoleh apa-apa dari-Nya.
Jangan salah.
Allah Bapa kita telah lebih dahulu mengasihi kita, dengan cara-Nya sendiri.
Menurut Kitab Yesaya pada Bacaan Pertama hari ini, jika kamu tinggal di dalam Kasih-Nya, maka terangmu akan terbit dalam gelap, Tuhan akan menuntun kamu dan membaharui kekuatanmu.
Tuhan akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan.
Mencapai puncak bukit artinya meraih sukses dalam prestasi, materi atau bentuk lainnya.
Tuhan tidak serta-merta mengucurkan sukses itu kepada kita, melainkan menuntun kita untuk meraih sendiri sukses yang layak dicapai itu.
Mana bisa kita hanya berharap seperti mengharapkan durian runtuh, tinggal ambil saja.
Jika sukses telah dicapai, bukankah kebutuhan hidup duniawi kita juga akan terpenuhi?
Apalagi telah ditegaskan oleh Yesus, "Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu."  [Mat 6:32b]


Yang terakhir, layakkah kita mengasihi Tuhan sementara jiwa kita terkotori oleh noda-noda dosa?
Ya, mesti dibersihkan, melalui pertobatan.
Tapi kita tidak perlu menunggu sampai bersih baru datang kepada Tuhan untuk menunjukkan kasih kita.
Tak perlu, sebab Tuhan akan datang kepada kita, sekotor apa pun jiwa kita, seperti Tuhan datang kepada Lewi, si pemungut cukai itu, "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
Tuh, segera bukakan pintu, Yesus sudah berdiri di depan pintu dan mengetok-ngetok, bergegaslah menyambut-Nya.



Peringatan Orang Kudus
Santo Romanus, Rahib
Romanus adalah seorang rahib di sebuah biara pertapaan dekat Subiaco, Italia. la mendampingi Santo Benediktus (pendiri biara Benediktin) hingga menjadi seorang rahib yang terkenal dalam sejarah Gereja.
Pertemuannya dengan Benediktus terjadi di daerah pegunungan Subiaco. Kepadanya Benediktus mengetengahkan keinginannya untuk menjadi rahib. Memenuhi keinginan hati Benediktus, Romanus menunjukkan kepadanya sebuah gua terpencil yang sangat cocok untuk berdoa dan bermeditasi. Romanus membantu Benediktus dengan menghantarkan kepadanya makanan sehari-hari selama tiga tahun.
Menurut cerita, Romanus kemudian pergi ke Auxerre, Prancis agar bisa terhindar dari para pengacau yang telah menyebar di seluruh ltalia. Di Auxerre ia mendirikan biara Fontrouge dan di sana pula ia menghembuskan nafasnya pada tahun 550.


Beata Anna Line, Janda dan Martir
Masa muda Anna berlangsung pada masa penganiayaan dan pembunuhan terhadap umat Katolik di Inggris. Meskipun keadaan sangat berbahaya, narnun Anna serta adiknya mengarnbil keputusan berani untuk memeluk agarna Katolik. Akibat keputusan itu mereka diusir ayahnya dm rumah dan dicabut hak wmsannya. Kelak Anna menikah dengan Roger Line, seorang pemuda Katolik yang saleh. Roger kemudian meninggal dunia pada tahun 1594 di tempat pembuangan di luar negeri.
Sejak itu Anna memusatkan perhatiannya pada hal menolong imarn- imarn yang dikejar-kejar oleh agen-agen rahasia Inggris. Rumahnya yang berada di London selalu terbuka bagi imarn-imarn. la menolong mereka sedapat-dapatnya dengan makanan dan bantuan lain seperlunya. la rarnah dan sopan serta beIjiwa tenang. Keinginannya adalah mati bagi Kristus.
Sekali peristiwa ia menolong meloloskan seorang imarn Yesuit dari penjara "Tower" yang mengerikan itu. Karena hal itu diketahui penguasa, maka Anna ditangkap, ditahan, didakwa menyembunyikan imam- imam dan akhirnya dijatuhi hukuman mati. Dengan gagah berani ia berkata kepada hakim-hakim yang mengadilinya: "Saya hanya menyesal bahwa saya tidak dapat menolong imarn-imarn sebanyak seribu orang lagi".  Pada tangga1 27 Februarl 1601, Anna dibawa ke Tyburn, tempat penyiksaan yang sampai saat ini terkenal sebagai tempat pembunuhan yang mengerikan. Anna tetap sabar dan tenang sarnpai saat terakhir hidupnya. la mengucupi tiang gantungan yang disediakan baginya dan membuat tanda salib pada tiang itu lalu berdoa. Di atas tiang gantungan itulah ia menghembuskan nafasnya dan menyerahkan rohnya kepada Tuhan.




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi

Liturgia Verbi 2020-02-28 Jumat.

Liturgia Verbi (A-II)
Hari Jumat Sesudah Rabu Abu

Jumat, 28 Februari 2020



Bacaan Pertama
Yes 58:1-9a

"Berpuasa, yang kukehendaki, ialah
engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman."

Pembacaan dari Kitab Yesaya:

Beginilah firman Tuhan Allah,
'Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan!
Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala,
beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka,
dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
Memang setiap hari mereka mencari Aku
dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku.
Seperti bangsa yang berlaku yang benar
dan tidak meninggalkan hukum Allahnya
mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang benar.
Mereka suka mendekat menghadap Allah, dan bertanya,
"Kami berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga?
Kami merendahkan diri,
mengapa Engkau tidak mengindahkannya juga?"
Camkanlah!
Pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu,
dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.
Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi
serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena.
Dengan cara berpuasa seperti ini
suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.

Inikah puasa yang Kukehendaki:
mengadakan hari merendahkan diri?
menundukkan kepala seperti gelagah?
dan membentangkan kain karung serta abu sebagai lapik tidur?
Itukah yang kausebutkan berpuasa,
mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan?
Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah:
Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman
dan melepaskan tali-tali kuk;
membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar
dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah,
dan apabila engkau melihat orang telanjang,
supaya engkau memberi dia pakaian,
dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!

Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar
dan lukamu akan pulih dengan segera.
Kebenaran menjadi barisan depanmu
dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu.
Pada waktu itulah
engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab,
engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku!

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 51:3-4.5-6a.18-19,R:19a

Refren: Hati yang remuk redam
tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

*Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,
menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,
dan tahirkanlah aku dari dosaku!

*Sebab aku sadar akan pelanggaranku,
dosaku selalu terbayang di hadapanku
Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa,
yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.

*Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan;
kalaupun kupersembahkan kurban bakaran,
Engkau tidak menyukainya.
Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur.
Hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.



Bait Pengantar Injil
Am 5:14

Carilah yang baik dan jangan yang jahat,
supaya kamu hidup,
dan Allah akan menyertai kamu.



Bacaan Injil
Mat 9:14-15

"Mempelai itu akan diambil dari mereka,
dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata,
"Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa,
tetapi murid-murid-Mu tidak?"
Jawab Yesus kepada mereka,
"Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita
selama mempelai itu bersama mereka?
Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka,
dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Renungan hari ini saya ambil dari renungan Daily Fresh Juice:

Para Pendengar dan Pewarta Daily Fresh Juice,
Orang-orang mempertanyakan
kenapa para murid Yesus tidak berpuasa?
Spontan muncul pertanyaan di benak saya,
"Kenapa sih kita ini senang sekali mencari-cari kekurangan atau kesalahan orang?
Apa kita ini kepo, ingin tahu urusan orang saja?"

Ketika seseorang mempertanyakan tentang kekurangan atau kesalahan kita,
bisa jadi kita merasa malu, atau mungkin tersinggung, atau jangan-jangan malah marah-marah lalu membalas dengan mengungkapkan kesalahan dari orang itu.
Yesus tidak malu atau tersinggung.
Yesus tidak marah-marah ketika menanggapi pertanyaan soal tidak berpuasa itu.
Yesus melihat pertanyaan itu sebagai suatu kesempatan baik bagi-Nya
untuk menjelaskan duduk perkaranya.

Sikap Yesus ini tentu baik untuk kita teladani.
Ketika orang mempermalukan kita di depan umum,
apalagi kalau yang diungkapkan hanyalah fitnah, yang tidak benar,
maka itulah kesempatan bagi kita untuk mengklarifikasi,
menyatakan yang sebenarnya,
tentu dengan tetap mengacu kepada ajaran Yesus,
"Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak."
Janganlah kita melawan dusta dengan dusta.

Yesus memilih untuk tidak berdebat-kusir ketika menanggapi pertanyaan soal berpuasa itu.
Yang mempertanyakannya adalah para murid Yohanes,
yang tentunya tidak ada niatan buruk, tidak ada niatan untuk mempermalukan para murid Yesus.
Mungkin saja ada niatan untuk menegur murid-murid Yesus,
tapi mungkin juga mereka memang ingin tahu apa alasannya mengapa murid Yesus tidak berpuasa.

Kalau kemudian kita sendiri yang mempertanyakan, "Mengapa Yesus tidak berpuasa?"
Siapa bilang?
Ketika pencobaan oleh iblis di padang gurun, Yesus berpuasa selama empat puluh hari dan empat puluh malam.
Kalau saya yang melakukan seperti yang dilakukan oleh Yesus ini,
sudah pasti "Game-over".
Yesus tidak menentang perihal berpuasa.
Apa iya Yesus menentang sesuatu yang baik?
Enggak-lah.

Lalu, apa benar para murid Yesus tidak berpuasa?
Belum tentu.
Sebab sebelumnya Yesus telah mengajarkan kepada para murid-Nya itu,
"Apabila kamu berpuasa,
janganlah muram mukamu seperti orang munafik.
Mereka mengubah air mukanya,
supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa.
Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa,
melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.
Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Ketika berpuasa, Yesus melarang untuk pamer-pamer,
karena berpuasa bukan untuk orang-orang,
bukan agar kita terlihat baik di mata orang,
melainkan untuk Allah Bapa.

Nah, sekarang, yang menjadi pertanyaan:
mengapa Yesus tidak mengatakan yang sebenarnya?
Tidak mengatakan ya jika memang iya?
Saya rasa tidak demikian.
Tentu Yesus tidak ingin menentang ajaran-Nya sendiri.
Kalau murid-Nya berpuasa, janganlah sampai diketahui orang lain.
Se lain itu, Yesus memang menghindari berbantah-bantahan,
apalagi untuk hal-hal yang tak perlu.
Nabi Yesaya telah menyampaikan tentang hal ini,
"Ia tidak akan berbantahan dan tidak akan berteriak
dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya,
dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya,
sampai Ia menjadikan hukum itu menang."

Yesus justru melihat hal ini sebagai suatu kesempatan bagi-Nya
untuk meluruskan perihal berpuasa.
Saya melihatnya seperti ini:
Kedatangan Yesus ke dunia ini adalah sukacita besar,
Yesus adalah mempelai laki-laki dan para murid-Nya adalah sahabat-Nya.
Dalam suasana sukacita, tidaklah pas kita berdukacita.
Sukacita dan dukacita tidak dapat terjadi secara bersamaan,
satu dengan yang lainnya berlawanan.
Coba saja berdiri di depan cermin,
lalu peragakan wajah sukacita dan dukacita secara bersamaan, bisa?
Yang mungkin terjadi, sedang bersukacita tetapi berpura-pura dukacita,
atau sebaliknya, tetapi tidak bisa sekaligus kedua-duanya.

Para Pendengar dan Pewarta Daily Fresh Juice,
Kita mengetahui bahwa Yesus tidak menentang Hukum Taurat Musa,
termasuk dalam hal berpuasa.
Yesus telah menyampaikannya,
"Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini,
satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat,
sebelum semuanya terjadi."
Yang dikoreksi oleh Yesus adalah ajaran-ajaran agama yang sudah melenceng dari Hukum Taurat itu sendiri, termasuk dalam hal berpuasa,
yakni ajaran-ajaran yang diibaratkan oleh Yesus sebagai "baju tua" atau "kantong anggur yang sudah usang".
Hal-hal inilah yang mesti ditinggalkan, karena tidak sejalan dengan pembaharuan perjanjian manusia dengan Allah Bapa, dan bahkan dapat menghambat pembaharuan itu terjadi.
Pada waktu itu, orang menjalankan ibadah puasa dengan penuh kemunafikan.
Mereka berpuasa, tetapi tetap melakukan kejahatan atau hal-hal buruk lainnya.
Mereka membersihkan bagian luar dari cawan tetapi bagian dalamnya penuh rampasan dan kejahatan.

Pada awal mulanya, berpuasa itu hanya satu hari saja dalam se tahun,
sebagaimana yang ditulis dalam Kitab Imamat,
"Tanggal sepuluh bulan yang ketujuh adalah hari Pendamaian.
Pada hari itu kamu harus mengadakan pertemuan kudus
dan harus merendahkan diri dengan berpuasa."
Bulan ketujuh menurut kalender yang digunakan pada waktu itu
adalah tanda dimulainya musim gugur, di sekitar pertengahan September.
Pada waktu itu tetumbuhan mulai layu dan rontok, tak lama lagi datang musim dingin.
Tak banyak yang dapat dilakukan selama musim dingin.
Tak hanya pepohonan saja yang melepaskan daun-daunnya,
burung-burung bermigrasi ke daerah yang lebih hangat,
dan hewan-hewan mengumpulkan makanan untuk keperluan selama musim dingin.

Inilah alasannya mengapa saya mendukung kalau selama masa Prapaskah ini kita berpuasa dan berpantang sebagai salah satu aksi dalam pertobatan kita.
Pertobatan selama 40 hari ini ibarat musim dingin, yang sering disebut sebagai Retret Agung, sebagai persiapan yang sungguh-sungguh untuk menyambut dua peristiwa penting, yakni Wafat Kristus dan Kebangkitan-Nya.
Kita diundang untuk terlibat dalam peristiwa penting itu,
mempersiapkan diri sebaik-baiknya melalui pertobatan.
Kita diundang untuk berpuasa mendengarkan iming-iming dan bujuk rayu iblis,
berpantang untuk berbuat dosa.
Biarlah kita salibkan saja hidup kita sebelumnya,
karena memang telah terpapar oleh kotoran dosa.
Mari kita perbaharui hidup kita melalui pertobatan,
mari kita bersiap-siap untuk bangkit bersama Kristus.
Amin.



Peringatan Orang Kudus
Santa Antonia, Abbas
Antonia adalah seorang ibu rumah tangga yang saleh. Sepeninggal suaminya, ia memutuskan mengabdikan sisa hidupnya kepada Tuhan dengan menjalani kehidupan sebagai seorang biarawati.
Kemudian dengan bantuan Santo Yohanes Kapistrano, ia mendirikan sebuah biara Klaris yang lebih tegas aturannya di Firenze, ltalia. la sendiri menjadi pemimpin biara itu, hingga hari kematiannya pada tahun 1472.


Santo Hilarus, Paus
Hilarus berasal dari Sardinia. la terpilih sebagai paus menggantikan Paus Leo I (440-461) pada tangga119 November 461. Sebelum menjadi paus, Hilarus melayani umat sebagai diakon selama masa kepemimpinan Paus Leo I. Ketika diadakan konsili di Efesus pada tahun 449, untuk membicarakan tindakan ekskomunikasi atas diri Eutyches, se- orang penyebar ajaran sesat, Hilarus diutus sebagai wakil Paus Leo I.
Selama kepemimpinannya sebagai Paus, Hilarus mengawasi pembangunan beberapa gedung di Roma. Salah satunya ialah Oratorium yang dipersembahkan kepada Santo Yohanes Penginjil.  Selain itu, ia juga berusaha menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di dalam tubuh Gereja sendiri. Dalam kerangka itu, ia memimpin sebuah sinode di Roma pada tanggal 19 November 462 untuk membicarakan berbagai masalah yang ada di dalam Gereja di Gaul, Prancis. Selanjutnya pada tanggal 19 November 465, ia mengadakan lagi sebuah sinode untuk membicarakan hal pengangkatan dan kuasa yurisdiksi para Uskup Spanyol.
Hilarus meninggal dunia pada tanggal 29 Februari 468 dan dimakamkan di gereja Santo Laurensius di Roma.




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi

Liturgia Verbi 2020-02-27 Kamis.

Liturgia Verbi (A-II)
Hari Kamis Sesudah Rabu Abu

Kamis, 27 Februari 2020



Bacaan Pertama
UL 30:15-20

"Pada hari ini aku menghadapkan kepadamu: berkat dan kutuk."

Pembacaan dari Kitab Ulangan:

Di padang gurun di seberang Sungai Yordan
Musa berkata kepada bangsanya,
"Ingatlah, pada hari ini aku menghadapkan kepadamu
kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan.
Karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu
untuk mengasihi Tuhan, Allahmu,
dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya
dan berpegang pada perintah, ketetapan serta peraturan-Nya.
Dengan demikian engkau hidup dan bertambah banyak
dan diberkati oleh Tuhan, Allahmu,
di negeri yang engkau masuki untuk mendudukinya.

Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar,
apalagi jika engkau mau disesatkan
untuk sujud menyembah kepada allah lain
dan beribadah kepadanya,
maka pada hari ini aku memberitahukan kepadamu
bahwa pastilah kamu akan binasa,
dan tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi,
menyeberangi sungai Yordan, untuk mendudukinya.

Aku memanggil langit dan bumi
menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini:
Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian,
berkat dan kutuk.
Pilihlah kehidupan, supaya engkau tidak mati,
baik engkau maupun keturunanmu,
yaitu dengan mengasihi Tuhan, Allahmu,
mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya.
Sebab hal itu berarti hidup bagimu dan lanjut umurmu
untuk tinggal di tanah
yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu,
yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub,
untuk memberikannya kepada mereka."

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 1:1-2.3.4.6,R:40:5a

Refren: Berbahagialah orang,
yang menaruh kepercayaan pada Tuhan.

*Berbahagialah orang
yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh;
tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan,
dan siang malam merenungkannya.

*Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buah pada musimnya,
dan tak pernah layu;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.

*Bukan demikianlah orang-orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiup angin.
Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar,
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.



Bait Pengantar Injil
Mat 4:17

Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.



Bacaan Injil
Luk 9:22-25

"Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,
ia akan menyelamatkannya."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya
bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan,
dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat,
lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga.

Kata-Nya kepada mereka semua,
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, harus menyangkal dirinya,
memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya,
ia akan kehilangan nyawanya;
tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,
ia akan menyelamatkannya.
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia,
tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Pada hari Rabu Abu hari ini, kita lanjutkan renungan tentang mengasihi Tuhan.
Pada Bacaan Pertama, nabi Musa berkata, "Pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi Tuhan, Allahmu, hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, berpegang pada perintah, ketetapan serta peraturan-Nya."
Dengan menjalankan perintah Musa ini maka kita akan diberkati oleh Tuhan.
Sebaliknya, jika tidak mengasihi Tuhan, kita akan mendapat "kutuk", seperti yang dikatakan oleh Musa, "Pada hari ini aku memberitahukan kepadamu bahwa pastilah kamu akan binasa."

Jika disodorkan kepada kita "Berkat" atau "Kutuk", pastilah kita memilih berkat, mana ada yang mau dikutuk dan menjadi binasa.
Berkat yang dimaksudkan oleh Musa adalah berkat duniawi, entah itu berupa harta, kesehatan, rumah tinggal, atau yang lainnya, untuk melangsungkan hidup kita di dunia ini.
Allah Bapa kita adalah sumber berkat.
Burung-burung yang tidak menabur dan tidak menuai, tetap dapat melangsungkan hidupnya oleh berkat Tuhan.
Atau bunga bakung yang tumbuh tanpa memintal juga mendapat berkat berupa bunga yang indah.
Apalagi kita, yang dengan tulus mengasihi-Nya, bukankah berkat yang kita terima akan bertambah-tambah lagi?
Yesus telah mengatakannya, "Bapamu yang di Surga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu."
Jadi, untuk urusan berkat duniawi sebagaimana yang dimaksud oleh Musa, hendaknya tidak menjadi kekhawatiran kita.
Adalah lebih penting kita khawatir justru bukan berkat duniawi melainkan berkat surgawi karena berkat surgawi inilah yang menyelamatkan nyawa.

Kita memang membutuhkan keduanya, berkat jasmaniah dan juga rohaniah.
Tetapi perlu untuk tetap diingat, bahwa yang menyelamatkan kita di kehidupan kekal nanti adalah berkat rohaniah.
Berkat jasmaniah memang perlu untuk menyelamatkan hidup kita di dunia ini, tetapi Yesus telah mengingatkan kita, "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?"
Lebih lanjut, inilah pesan Yesus kepada kita, "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri."



Peringatan Orang Kudus
Santo Gabriel Possenti, Pengaku Iman
Semasa kecilnya Gabriel dipanggil dengan nama Fransiskus, mengikuti nama Fransiskus Asisi, pelindung kotanya. la adalah anak bungsu seorang gubernur. Ibunya meninggal dunia ketika ia berumur 4 tahun. Teladan hidup ibunya sangat berpengaruh terutama dalam hal devosi kepada Bunda Maria. Sepeninggal ibunya yang terkasih itu, Bunda Maria menjadi tokoh pengganti yang sungguh dicintainya.
Pada umur 7 tahun, Fransiskus kecil telah diperkenankan untuk menerima Komuni Suci. Di sekolahnya ia dikenal sebagai seorang anak yang pintar, lucu dan suka berpakaian rapi. la juga menjadi seorang teman yang baik dan setia bagi kawan-kawannya. la selalu siap menolong kawan-kawannya, murah hati dan tidak biasa mengeluh apabila dihukum karena kesalahan teman-temannya. Sebagai siswa di Kolese Serikat Yesus, ia tetap unggul dan terus memegang sebutan "Sang Juara' dalam kelasnya. Karena pergaulannya yang ramah dan kelincahannya dalam olahraga, ia sangat disukai banyak orang.
Dalam mata pelajaran Kesusasteraan, ia sangat pandai, terutama dalam Sastera Latin. Ia sangat mahir bersyair dalam bahasa Latin. Sebagai seorang penggemar Sastera, ia terkenaI sebagai seorang pemain drama yang berbakat. Ketika duduk di kelas terakhir, ia diangkat sebagai Ketua Akademis para Siswa dan menjadi Prefek Kongregasi Maria. Sifatnya yang mengingini kesenangan-kesenangan duniawi masih tetap menonjol dalam praktek hidupnya. la suka membaca buku-buku roman, menonton sandiwara, berburu dan berdansa. Kehidupan rohani kurang diindahkannya.
Namun rencana Tuhan atas dirinya tampak jelas. Tuhan tetap membimbingnya. Pada saat Hari Raya Maria Diangkat ke Surga, 15 Agustus 1855, diadakan perarakan patung Bunda Maria mengelilingi kota Spoleta. Uskup Agung kota Spoleta sendiri membawa patung itu. Ketika itu Fransiskus mendengar suara panggilan Bunda Maria: "Fransiskus, engkau tidak diciptakan untuk dunia ini, tetapi untuk menjalani kehidupan bakti kepada Allah di dalam biara". Fransiskus mendengar suara itu dengan takut. la merenungkan kata-kata Bunda Maria itu dengan hati terharu. Semenjak saat itu tumbuhlah keinginannya untuk masuk biara. Dia tidak melamar masuk Serikat Yesus, tempat ia bersekolah, tetapi melamar masuk Kongregasi Imam-imam Passionis.
Di dalam Kongregasi Passionis inilah ia mengganti namanya dengan Gabriel. Pada tahun 1856 ia menerima jubah Kongregasl Passionis.  Namun kehidupannya di dalam biara ini tidak lama. Ia meninggal dunia pada tahun 1862 setelah berhasil menempa dirinya menjadi seorang biarawan Passionis sejati. Selama berada di biara, Gabriel sungguh menunjukkan kesungguhan dalam menata hidup rohaninya. la benar-benar mencintai Yesus Tersalib dan Bunda Maria yang berduka. Devosi kepada Bunda Maria yang telah dilakukannya semerijak kecil terus dilakukannya hingga menjadikan hidupnya suci. Kesuciannya ternyata dari banyak mujizat yang terjadi pada setiap orang yang berdoa dengan perantaraannya. Gabriel menjadi seorang tokoh panutan bagi para kaum muda.


Santo Leander, Uskup
Leander yang menjabat sebagai Uskup Sevilla, Spanyol ini adalah kakak Santo Isidorus. Adik-adiknya Santa Florentina dan Fulgentius dinyatakan kudus juga oleh Gereja. Dengan kesalehan hidupnya dan pengaruhnya yang besar, Uskup Leander berhasil menghantar kembali Raja Hermenegild dan Rekkared beserta seluruh bangsawan Wisigoth ke dalam pangkuan Gereja Katolik.
Leander yang lahir pada tahun 540 ini menghembuskan nafas penghabisan pada tahun 600 di Sevilla, Spanyol. Jabatannya sebagai uskup diambil alih oleh Isidorus adiknya.




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi

Liturgia Verbi 2020-02-26 Rabu.

Liturgia Verbi (A-II)
Hari Rabu Abu

Rabu, 26 Februari 2020

Hari ini dimulainya Masa Prapaskah, "Retret Agung"untuk mengenang atau mempersiapkan pembaptisan dan membina tobat.  Kegiatan pendalaman iman, puasa dan amal sangat dianjurkan.
Mari kita mempersiapkan diri untuk merayakan misteri paskah secara sempurna.



Bacaan Pertama
Yl 2:12-18

"Koyakkanlah hatimu, dan janganlah pakaianmu."

Pembacaan dari Nubuat Yoel:

"Sekarang," beginilah firman Tuhan,
"berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu,
dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh."
Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu,
berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu,
sebab Ia pengasih dan penyayang,
panjang sabar dan berlimpah kasih setia,
dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.
Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal,
lalu meninggalkan berkat
menjadi korban sajian dan korban curahan bagi Tuhan, Allahmu.

Tiuplah sangkakala di Sion,
adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya;
kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah,
himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia,
kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu;
baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya,
dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya.
Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan,
menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata,
"Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu,
dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela,
sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka.
Mengapa orang berkata di antara -bangsa-bangsa:
Di mana Allah mereka?"
Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya,
dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14.17,R:3a

Refren: Kasihanilah kami, ya Allah,
karena kami orang berdosa.

*Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,
menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku.
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,
dan tahirkanlah aku dari dosaku!

*Sebab aku sadar akan pelanggaranku,
dosaku selalu terbayang di hadapanku.
Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa,
yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.

*Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah,
dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku.
Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu,
dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

*Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu,
dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku.
Ya Tuhan, bukalah bibirku,
supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu.



Bacaan Kedua
2Kor 5:20-6:2

"Berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
Sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan."

Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus
kepada Jemaat di Korintus:

Saudara-saudara,
kami ini adalah utusan-utusan Kristus;
seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami.
Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu:
Berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
Kristus yang tidak mengenal dosa
telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita,
supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihati kamu,
supaya kamu jangan membuat sia-sia
kasih karunia Allah yang telah kamu terima.
Sebab Allah berfirman, 
"Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, 
dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." 
Camkanlah, saat inilah saat perkenanan itu;
hari inilah hari penyelamatan itu.

Demikianlah sabda Tuhan.



Bait Pengantar Injil
Mzm 95:8ab

Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan,
janganlah bergetar hati.



Bacaan Injil
Mat 6:1-6.16-18

"Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan mengganjar engkau."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,
"Hati-hatilah,
jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang
supaya dilihat.
Karena jika demikian,
kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
Jadi, apabila engkau memberi sedekah,
janganlah engkau mencanangkan hal itu,
seperti yang dilakukan orang munafik
di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong,
supaya mereka dipuji orang.
Aku berkata kepadamu: 'Mereka sudah mendapat upahnya.'
Tetapi jika engkau memberi sedekah,
janganlah diketahui tangan kirimu
apa yang diperbuat tangan kananmu.
Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi.
Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi
akan membalasnya kepadamu.
Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik.
Mereka suka mengucapkan doanya
dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat
dan pada tikungan-tikungan jalan raya,
supaya mereka dilihat orang.
Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.'
Tetapi jika engkau berdoa,
masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu,
dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.
Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi
akan membalasnya kepadamu.

Dan apabila kamu berpuasa,
janganlah muram mukamu seperti orang munafik.
Mereka mengubah air mukanya,
supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa.
Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya.'
Tetapi apabila engkau berpuasa,
minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa,
melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.
Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi
akan membalasnya kepadamu."

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Nubuat Yoel pada Bacaan Pertama ditulis, "Berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang."
Hari ini, hari Rabu Abu, terasa pas untuk mengawali masa Prapaskah dengan pertanyaan instrospeksi, "Sudahkah kita berbalik kepada Tuhan?"
Sudahkah kita kembali ke dalam Kasih-Nya?
Sudahkah kita melaksanakan permintaan Rasul Paulus, "Berilah dirimu didamaikan dengan Allah"?

Yesus telah membukakan jalan, yakni jalan untuk kembali kepada Tuhan, jalan untuk berdamai dengan-Nya, dan kita telah mengetahuinya, bahwa berdamai dengan Tuhan dapat ditempuh melalui pertobatan untuk memperoleh pengampunan dari-Nya.
Waktu 40 hari sampai Jumat Agung nanti, sudah lebih dari cukup bagi kita untuk menggali dan mengumpulkan dosa-dosa yang telah kita perbuat, menyesalinya dan bertobat.

Bertobat mesti disertai dengan perasaan kapok atau jera, artinya tidak mau lagi melakukan yang sama.
Untuk itu, kita perlu menyangkal diri, menyatakan menolak terhadap dosa-dosa yang telah kita perbuat.
Berpuasa dan bertobat merupakan langkah yang cocok untuk menyatakan penyangkalan diri dan menunjukkan tekad untuk tetap setia di dalam Kasih-Nya.

Kita juga diminta untuk lebih banyak berdoa, agar perdamaian dengan Tuhan lebih segera terwujud.
Orang yang berdamai adalah orang yang lebih sering "berbicara".
Berbicara dengan Tuhan melalui doa.

Salib yang mesti kita pikul itu tidak seberapa dibandingkan dengan yang dipikul oleh Yesus.
Walau tak sebanding, salib yang kita pikul tetap sangat berarti, terutama untuk mencegah kita jatuh lagi ke dalam nikmat dunia.
Untuk itu kita diajak untuk mengenang sengsara Kristus, dengan mengikuti prosesi Jalan Salib setiap hari Jumat.
Percayalah, jalan salib kita itu menuju kepada kemenangan atas kuasa iblis.
Iblis tak lagi dapat memerintah kita, ia tak lagi dapat membujuk atau pun pengiming-iming kita dengan nikmat dunia.
Ingatlah, Tuhan kita Yesus Kristus telah menanti-nantikan kedatangan kita di dalam Kasih dan Damai Sejahtera-Nya.



Peringatan Orang Kudus
Santo Alexandros, Pengaku Iman
Alexandros dikenal sebagai Patrik kota Alexandria, Mesir pada abad ke-4 yang gigih membela Gereja dan ajaran iman yang benar dari rongrongan bidaah Arianisme yang menyangkal ketuhanan Yesus.


Santo Didakus Carvalho, Martir
Didakus lahir di Koimbra, Portugal pada tahun 1578. Walaupun masih muda, ia senang sekali dengan kegiatan-kegiatan rohani Gereja, punya semangat merasul yang tinggi serta berhasrat menjadi misionaris di tanah misi agar bisa mengalami kejadian-kejadian "istimewa" sebagaimana dialami oleh misionaris-misionaris.
Cita-citanya ini tercapai pada tahun 1608, tatkala ia tiba di negeri Jepang sebagai seorang imam misionaris. Didakus dikenal sebagai seorang misionaris Yesuit yang unggul. la baik dan ramah kepada umatnya, tidak segan terhadap pekerjaan dan perjalanan yang sukar, dan tidak takut menderita. Semua tantangan yang menimpanya bukan alasan untuk mengabaikan tugas pelayanannya kepada umat demi keselamatan mereka dan demi kemuliaan Allah, sebagaimana terungkap di dalam semboyan serikatnya: "Ad Majorem Dei Gloriam" ("Demi Kemuliaan Allah Yang Lebih Besar").
Didakus terutama mewartakan Injil di propinsi-propinsi yang belum pernah mendengar tentang nama Yesus Kristus dan Injil-Nya, dan mendirikan gereja di wilayah-wilayah itu. Selain berkarya di Jepang, Didakus juga mewartakan Injil di negeri-negeri lain. Penangkapan dan hukuman mati atas dirinya pada tahun 1624 terjadi tatkala ia baru saja kembali dari suatu perjalanan misinya ke luar negeri.
Hukuman nlati atas dirinya berlangsung sangat keji. Ketika itu musim dingin. la dibenamkan dalam air sungai yang hampir beku. Setelah seluruh tubuhnya membeku, ia dikeluarkan lagi dari air untuk disesah hingga babak belur, lalu ditenggelamkan lagi ke dalam sungai. Namun Tuhan menyertainya. Martir suci ini, meski penderitaan hebat menimpa dirinya, ia toh tetap gembira dengan menyanyikan lagu-lagu Mazmur dan menghibur orang-orang serani yang datang menyaksikan pelaksanaan hukuman mati atas dirinya.
Setelah 12 jam lamanya mengalami penderitaan, Didakus menghembuskan nafasnya sebagai seorang martir Kristus yang gagah berani pada usianya 46 tahun.




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi

Liturgia Verbi 2020-02-25 Selasa.

Liturgia Verbi (A-II)
Hari Biasa, Pekan Biasa VII

Selasa, 25 Februari 2020



Bacaan Pertama
Yak 4:1-10

"Kalian berdoa, tetapi tidak menerima apa-apa,
karena kalian salah berdoa."

Pembacaan dari Surat Rasul Yakobus:

Saudara-saudara terkasih,
dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran
di antara kalian?
Bukankah dari hawa nafsumu yang saling bergulat dalam dirimu?
Kalian menginginkan sesuatu tetapi tidak memperolehnya,
lalu kalian membunuh.
Kalian iri hati tetapi Kalian tidak sampai ke tujuan,
lalu kalian bertengkar dan berkelahi.
Kalian tidak memperoleh apa-apa karena kamu tidak berdoa.
Atau kalian berdoa juga,
tetapi tidak menerima apa-apa,
karena kalian salah berdoa,
sebab yang kalian minta
akan kalian gunakan untuk memuaskan hawa nafsu.

Hai kamu, orang-orang yang tidak setia!
Tidakkah kalian tahu,
bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah?
Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini,
ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Janganlah kalian menyangka,
bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata,
"Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita,
diingini-Nya dengan cemburu!"
Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan Allah kepada kita,
lebih besar dari pada itu.
Sebab itu Ia berkata,
"Allah menentang orang yang congkak,
tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

Maka dari itu tunduklah kepada Allah!
Lawanlah Iblis, maka ia akan lari daripadamu.
Dekatilah Allah, maka Allah akan mendekati kalian.
Tahirkanlah tanganmu, hai kalian orang-orang berdosa!
Sucikanlah hatimu, hai kalian yang mendua hati!
Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah!
Hendaklah tertawamu kalian ganti dengan ratap,
dan sukacitamu dengan dukacita.
Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan,
dan Ia akan meninggikan kalian.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 55:7-8.9-10a.10b-11a.23,R:23a

Refren: Serahkanlah bebanmu kepada Tuhan,
maka Ia menopang engkau.

*Pikirku, "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati,
aku akan terbang dan mencari tempat tenang;
aku akan lari jauh-jauh
dan bermalam di padang gurun.

*Aku akan segera mencari tempat perlindungan
terhadap angin ribut dan badai."
Bingungkanlah mereka, ya Tuhan,
kacaukanlah percakapan mereka.

*Sebab aku melihat kekerasan dan perbantahan di dalam kota!
Siang malam mereka mengelilingi kota itu
berjalan di atas tembok-temboknya.

*Serahkanlah bebanmu kepada Tuhan,
maka Ia akan menopang engkau!
Tidak untuk selama-lamanya
dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.



Bait Pengantar Injil
Gal 6:14

Tiada yang kubanggakan, selain salib Tuhan.
Karenanya dunia tersalib bagiku dan aku bagi dunia.



Bacaan Injil
Mrk 9:30-37

"Barangsiapa ingin menjadi yang pertama,
hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya melintasi Galilea.
Yesus tidak mau hal itu diketahui orang,
sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya.
Ia berkata kepada mereka,
"Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia,
dan mereka akan membunuh Dia.
Tetapi tiga hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit."
Mereka tidak mengerti perkataan itu,
namun segan menanyakannya kepada Yesus.
Kemudian Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum.
Ketika sudah berada di rumah
Yesus bertanya kepada para murid itu,
"Apa yang kalian perbincangkan tadi di jalan?"
Tetapi mereka diam saja,
sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan
siapa yang terbesar di antara mereka.
Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu.
Kata-Nya kepada mereka,
"Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu,
hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya
dan menjadi pelayan semuanya."

Yesus lalu mengambil seorang anak kecil ke tengah-tengah mereka.
Kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka,
"Barangsiapa menerima seorang anak seperti ini demi nama-Ku,
ia menerima Aku.
Dan barangsiapa menerima Aku,
sebenarnya bukan Aku yang mereka terima,
melainkan Dia yang mengutus Aku."

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Hari ini kita perbincangkan perihal mengasihi Tuhan.
Pertama-tama, dari mana sesungguhnya kasih itu berasal?
Adakah seseorang yang menciptakannya lalu ditiru oleh yang lain?
Tidak, kasih itu bukan ciptaan manusia, kasih berasal dari Tuhan yang dianugerahkan kepada manusia.
Selanjutnya terserah kita, sebagai manusia yang memiliki kehendak bebas, mau kita apakan anugerah Tuhan itu.

Ada beberapa pilihan:
Mau kita biarkan saja, tidak kita apa-apakan, bisa saja.
Mau kita gunakan untuk mengasihi orang yang mengasihi kita, juga bisa.
Mau kita sebarkan kepada siapa saja, termasuk yang berbuat tidak baik kepada kita, juga bisa.
Atau mau kita gunakan sebagai alat penyesatan demi memperoleh keuntungan diri sendiri, bisa.

Tuhan menganugerahkan kasih agar kita dimampukan untuk mengasihi Tuhan.
Mengasihi Tuhan artinya mematuhi semua perintah-perintah-Nya, dan selalu berkomunikasi dengan-Nya melalui doa.
Lalu apa yang kita bawa di dalam doa?
Puji-pujian sebagai ungkapan syukur tentu baik kita bawa di dalam doa.
Di dalam doa, kita juga boleh memohon sesuatu dari-Nya.
Rasul Yakobus mengungkapkan dengan baik, "Kalian tidak memperoleh apa-apa karena kamu tidak berdoa."
Kita tidak berdoa barangkali karena kita tidak mempunyai harapan bahwa doa akan dikabulkan, barangkali kita meragukannya, atau jangan-jangan kita malah tidak mempercayai Tuhan.
Atau barangkali kita telah berulang kali berdoa tetapi tidak dikabulkan sehingga menjadi putus-asa.
Yakobus menuliskan mengenai hal ini, "Atau kalian berdoa juga, tetapi tidak menerima apa-apa, karena kalian salah berdoa, sebab yang kalian minta
akan kalian gunakan untuk memuaskan hawa nafsu."
Tuhan pasti tidak akan mengabulkan permintaan kita jika hal itu akan merugikan kita atau orang lain.
Tuhan tidak akan pernah merestui siapa saja yang punya niatan tidak benar, termasuk jika itu akan mencelakai yang meminta atau orang lain.

Mengasihi Tuhan menjadi penting jika kita tidak ingin membuat permusuhan dengan Tuhan.
Menurut saya, tak ada satu pun alasan yang dapat kita gunakan untuk memusuhi Tuhan.
Seandainya pun kita memusuhi-Nya, Tuhan tidak memusuhi kita, kasih-Nya tetap tidak berubah kepada kita.
Kasih yang seperti itulah yang dikehendaki Tuhan ada di dalam diri kita, agar kita tidak mementingkan diri sendiri seperti yang dilakukan oleh para murid Yesus, mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.
Mereka memikirkan kepentingan diri sendiri saja.

Oleh sebab itu, marilah kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, dan dengan segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatan, dan dengan segenap akal budi yang ada pada kita.
Seluruhnya kita serahkan untuk mengasihi Tuhan yang Mahapengasih itu.



Peringatan Orang Kudus
Santa Walburga, Abbas
Walburga lahir pada tahun 710 di Devonshire, lnggris.  Saudari Santo Winebald dan Willibald ini masih mempunyai hubungan keluarga dengan Santo Bonifasius yang dikenal sebagai "Rasul bangsa Jerman".
Ketika berumur 11 tahun, Walburga dididik di biara Benediktin, Wimborne di Dorsetshire, lnggris. Kemudian dia diterima sebagai anggota dari biara itu. la tetap tinggal di biara Wimborne sampai tahun 748 sambil membantu Santo Bonifasius mendirikan biara-biara di beberapa daerah Jerman yang baru dikristenkan. Kemudian ia pergi ke Jerman dan menjadi abbas untuk para biarawati yang mendiami biara Benediktin di Heidenheim yang didirikan oleh saudaranya Santo Winebald. Sesudah Winebald meninggal dunia pada tahun 761. Walburga menjadi abbas untuk seluruh blara yang ada di Jerman. Ia melayani biara-biara ini hingga kematiannya pada tahun 779 di Heidenheim. Jerman.
Semenjak abad kesembilan, nama Walburga terkenal luas di kalangan umat Jerman karena semacam "minyak pengobat penyakit yang mengalir dari batu padas di bawah tempat duduknya di gereja Salib Suci Eichstatt, Jerman. Minyak ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit.




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi

Liturgia Verbi 2020-02-24 Senin.

Liturgia Verbi (A-II)
Hari Biasa, Pekan Biasa VII

Senin, 24 Februari 2020



Bacaan Pertama
Yak 3:13-18

"Jika kalian puas dalam hati, janganlah membanggakan diri."

Pembacaan dari Surat Rasul Yakobus:

Saudara-saudara terkasih,
Siapakah di antara kalian yang bijak dan berbudi?
Baiklah ia dengan menyatakan perbuatannya dengan cara hidup yang baik.
Dan lewat hikmat yang lahir dari kelemah-lembutan.

Jika kamu menaruh perasaan iri hati
dan kamu mementingkan diri sendiri,
janganlah kamu memegahkan diri
dan janganlah berdusta melawan kebenaran!
Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas,
tetapi dari dunia,
dari nafsu manusia, dan dari setan-setan.
Sebab di mana ada iri hati
dan mementingkan diri sendiri
di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Tetapi hikmat yang dari atas itu pertama-tama murni,
selanjutnya pendamai, peramah, penurut,
penuh belas kasihan dan buah-buahan yang baik;
tidak memihak dan tidak munafik.
Dan buah yang terdiri dari kebenaran itu ditaburkan dalam damai
untuk mereka yang mengadakan damai.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 19:8.9.10.15,R:9a

Refren: Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati.

*Taurat Tuhan itu sempurna,
menyegarkan jiwa;
peraturan Tuhan itu teguh,
memberikan hikmat kepada orang bersahaja.

*Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati;
perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.

*Takut akan Tuhan itu suci,
tetap ada untuk selamanya;
hukum-hukum Tuhan itu benar,
adil selalu.

*Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku,
dan berkenan akan renungan hatiku,
ya Tuhan, Gunung Batu dan Penebusku!



Bait Pengantar Injil
2Tim 1:10b

Yesus Kristus, Penebus kita, telah membinasakan maut,
dan menerangi hidup dengan Injil.



Bacaan Injil
Mrk 9:14-29

"Aku percaya, ya Tuhan! 
Tolonglah aku yang kurang percaya ini."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Pada suatu hari Yesus bersama Petrus, Yakobus dan Yohanes,
turun dari gunung,
lalu kembali pada murid-murid lain.
Mereka melihat orang banyak mengerumuni para murid itu,
dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan  sesuatu
dengan mereka.
Ketika melihat Yesus,
orang banyak itu tercengang-cengang semua
dan bergegas menyambut Dia.
Yesus lalu bertanya kepada mereka,
"Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?"
Kata seorang dari orang banyak itu,
"Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu
karena ia kerasukan roh yang membisukan dia.
Setiap kali roh itu menyerang, anakku dibantingnya ke tanah.
Lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan,
dan tubuhnya menjadi kejang.
Aku sudah minta kepada murid-murid-Mu,
supaya mereka mengusir roh itu,
tetapi mereka tidak dapat."

Maka kata Yesus kepada mereka,
"Hai kamu angkatan yang tidak percaya,
berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu?
Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu?
Bawalah anak itu ke mari!"
Lalu mereka membawanya kepada Yesus.
Dan ketika roh itu melihat Yesus,
anak itu segera digoncang-goncangnya,
dan anak itu terpelanting di tanah dan terguling-guling,
sedang mulutnya berbusa.

Kemudian Yesus bertanya kepada ayah anak itu,
"Sudah berapa lama ia mengalami ini?"
Jawabnya, "Sejak masa kecilnya!
Seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api atau ke dalam air
untuk membinasakannya.
Sebab itu, jika Engkau dapat berbuat sesuatu,
tolonglah kami dan kasihanilah kami."
Jawab Yesus, "Katamu, 'jika Engkau dapat?'
Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
Segera ayah anak itu berteriak.
"Aku percaya! Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
Ketika Yesus melihat makin banyak orang yang datang berkerumun,
Yesus menegur roh jahat itu dengan keras, kata-Nya,
"Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli,
Aku memerintahkan engkau:
Keluarlah dari anak ini, dan jangan memasukinya lagi!"
Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak
dan menggoncang-goncangkan anak itu dengan hebatnya.
Anak itu kelihatannya  seperti orang mati,
sehingga banyak orang mengatakan, "Ia sudah mati."
Tetapi Yesus memegang tangannya dan membangunkannya,
lalu ia bangkit sendiri.

Ketika Yesus sudah di rumah,
dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia,
bertanyalah mereka,
"Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?"
Jawab Yesus,
"Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa."

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Kasih yang berasal dari Kristus adalah kasih yang memberi tanpa syarat.
Memberi artinya dari kita untuk orang lain.
Orang lain yang dimaksud adalah orang-orang yang kita kasihi, dan juga yang tidak kita kasihi, termasuk yang membenci kita.
Itulah yang dimaksud tanpa syarat, tidak mengharapkan balasan.

Rasul Yakobus pada Bacaan Pertama mengingatkan kita agar janganlah kita mementingkan diri sendiri saja, karena itu akan menyulitkan kita untuk memberi, kita maunya meminta dari orang lain.
Mementingkan diri sendiri adalah sumber kekacauan, dan berpeluang terjadinya berbagai macam perbuatan jahat.
Mengasihi artinya mendahulukan orang lain, bukan mementingkan diri sendiri.

Mari kita lihat seseorang yang membawa anaknya datang kepada Yesus, dari Bacaan Injil hari ini.
Anak yang kerasukan roh jahat itu adalah anaknya, maka dia berusaha untuk menolongnya, karena tentu ia mengasihi anaknya.
Apakah ia juga akan melakukan yang sama kalau yang kerasukan itu adalah orang lain, orang yang tak dikenalnya misalnya?
Jika iya, artinya ia telah menjalankan Kasih Kristus.
Jika tidak, kasihnya adalah kasih dunia.

Para murid Yesus tentu tidak mengenal orang yang datang membawa anaknya itu, tetapi mereka berusaha menolongnya.
Walau akhirnya gagal, bukanlah berarti mereka tidak menjalankan Kasih Kristus, karena mengasihi itu tidak berorientasi kepada hasil.
Soal hasil, biarlah terjadi sebagaimana mestinya, karena hasil atau buah dari kasih itu sepatutnya diterima oleh yang menerima kasih, bukan kita yang memberi kasih.
Jika yang dimaksudkan agar kita menerima hasilnya, itu namanya pamrih, alias mementingkan diri sendiri.

Memang, pemberian tidak diukur dari seberapa besar yang kita berikan, melainkan seberapa besar manfaatnya bagi yang menerima.
Ini tentu baik untuk dipertimbangkan, bukan asal memberi saja.
Berilah apa yang dibutuhkan oleh orang itu.
Contoh:  Kita mempunyai makanan lebih, daripada mubazir tak termakan, maka kita berikan kepada siapa saja yang kita jumpai.
Ini artinya kita memberi dari kelebihan kita.
Jika diukur menurut ukuran surgawi, nilainya tidak penuh.
Yang mendapat nilai penuh jika kita memberi dari kekurangan kita.
Tentu kita masih ingat ketika Yesus mengamati orang-orang yang memberi persembahan di Bait Allah.
Ketika melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti persembahan, Yesus berkata, "Sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu.
Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."



Peringatan Orang Kudus
Santo Montanus dan Lucius dkk, Martir
Para martir suci: Montanus dan Lucius bersama kawan-kawannya, yaitu Flavianus, Yulianus, Viktorikus. Quartillosia, Viktor, Donatian, Primolus dan Renus, dipenjarakan di Kartago (Tunisia) karena berpegang teguh pada imannya akan Kristus. Selama mendekam di dalam penjara mereka kekurangan makanan dan minuman sehingga beberapa dari antara mereka mati. Sebagian yang lain kemudian diseret ke tempat penjagalan.




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi