Liturgia Verbi 2019-04-01 Senin.

Liturgia Verbi (C-I)
Hari Biasa Pekan Prapaskah IV

Senin, 1 April 2019

Ujud Umum/Universal - Para dokter dan rekan-rekannya di wilayah perang.
Semoga para dokter dan rekan-rekannya yang bekerja di wilayah perang dan merisikokan hidup mereka sendiri demi keselamatan orang lain dikuatkan dan dilindungi.

Ujud Gereja Indonesia - Kelestarian usaha kecil menengah.
Semoga berbagai usaha kecil dan menengah mampu tekun serta tabah dalam bertahan dan kreatif melihat potensi dan peluang pengembangan usahanya.



Bacaan Pertama
Yes 65:17-21

"Tidak akan terdengar lagi bunyi tangisan dan bunyi erang."

Pembacaan dari Kitab Yesaya:

Beginilah firman Allah,
"Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru!
Hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi,
dan tidak akan timbul lagi dalam hati.

Bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya
atas apa yang Kuciptakan.
Sebab sesungguhnya,
Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorai,
dan penduduknya penuh kegirangan.
Aku akan bersorak-sorai karena Yerusalem,
dan bergirang karena umat-Ku;
di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan,
dan bunyi erang pun tidak.

Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hidup beberapa hari
atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk.
Sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun
masih akan dianggap muda,
dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun
akan dianggap kena kutuk.
Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga;
mereka akan menanami kebun-kebun anggur
dan memakan buahnya juga.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b,R:2a

Refren: Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan,
sebab Engkau telah menarik aku ke atas.

*Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan,
sebab Engkau telah menarik aku ke atas,
dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku.
Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati,
Engkau menghidupkan aku di antara mereka
yang turun ke liang kubur.

*Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan,
hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya,
dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!
Sebab sesaat saja Ia murka,
tetapi seumur hidup Ia murah hati;
sepanjang malam ada tangisan
menjelang pagi terdengar sorak-sorai.

*Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku!
Tuhan, jadilah penolongku!
Aku yang meratap
telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari.
Tuhan, Allahku,
untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.



Bait Pengantar Injil
Am 5:14

Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup;
dengan demikian Allah akan menyertai kamu.



Bacaan Injil
Yoh 4:43-54

"Lihat anakmu hidup."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Sekali peristiwa
Yesus berangkat dari Samaria dan pergi ke Galilea.
Sebab Ia sendiri telah bersaksi,
bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri.
Setelah Yesus tiba di Galilea,
orang-orang Galilea pun menyambut Dia,
karena mereka telah melihat segala sesuatu
yang dikerjakan Yesus di Yerusalem pada pesta itu,
sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu.

Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea,
di mana Ia membuat air menjadi anggur.
Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana,
yang anaknya sedang sakit.
Ketika pegawai itu mendengar,
bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea,
pergilah ia kepada-Nya,
lalu meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya,
sebab anaknya itu hampir mati.

Maka kata Yesus kepadanya,
"Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat,
kamu tidak percaya."
Pegawai istana itu berkata kepada-Nya,
"Tuhan, datanglah sebelum anakku mati."
Kata Yesus kepadanya, "Pergilah, anakmu hidup!"
Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.
Ketika ia masih di tengah jalan
hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar,
bahwa anaknya hidup.
Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh.
Jawab mereka, "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang."
Maka teringatlah ayah itu,
bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, "Anakmu hidup."
Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya.
Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus
ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Dari Bacaan Injil hari ini, seorang pegawai istana datang kepada Yesus untuk memohon penyembuhan bagi anaknya yang sedang sekarat karena sakit berat.
Ia meminta agar Yesus datang menjumpai anaknya dan menyembuhkannya.
Untuk dapat menyembuhkan, apakah Yesus mesti datang?
Apakah Yesus mesti pergi menjumpai anaknya agar disembuhkan?

Mari kita lihat.
Yesus tidak datang ke rumah si pegawai itu untuk menemui anaknya.
Pegawai itu juga tidak membawa anaknya menemui Yesus.
Ia datang sendirian, tanpa membawa anaknya.
Pertolongan Tuhan akan kita terima kalau kita datang kepada-Nya, dan memintanya.
Pegawai istana itu datang kepada Yesus dan memohon kesembuhan bagi anaknya.
Kita juga boleh datang kepada Yesus, melalui doa, dari tempat kita berada atau dengan mendatangi "rumah-Nya", gereja atau tempat suci lainnya.
Kita juga boleh datang untuk mewakili orang lain, seperti pegawai istana itu, ia datang mewakili anaknya.

Pertanyaannya, "Apa yang kita bawa sebagai 'buah tangan' ketika mendatangi Yesus?"
Apa kita boleh datang dengan tangan-kosong?  Tidak membawa apa-apa?
Pegawai istana itu datang kepada Yesus dengan membawa yang namanya "Harapan".
Harapan itu ada padanya karena ia percaya kepada Yesus.
Jika ia tidak percaya, tak mungkinlah ia bersusah-payah berusaha menemui Yesus.
Ketika Yesus menolak untuk datang ke rumahnya, ia tetap percaya, tak menghiraukan penolakan Yesus.
Yang dikatakan oleh Yesus, "Pergilah, anakmu hidup!" itu sudah lebih dari cukup baginya.
Dan yang lebih penting lagi, ia telah mempercayai kalau anaknya sembuh sebelum ia mengetahui sendiri dari hamba-hambanya yang menyongsong dia dan memberi kabar kesembuhan anaknya.
Hanya saja, untuk lebih memantapkan iman kepercayaannya itu, ia lalu bertanya apakah anaknya sembuh sebelum ia bertemu Yesus atau setelahnya.
Ternyata anaknya sembuh seketika bersamaan dengan waktu perjumpaannya dengan Yesus.

Janganlah kita takabur dengan mengatakan kalau iman kita se kokoh batu karang, yang tak mungkin goyah, oleng, apalagi runtuh.
Janganlah.
Kita ini manusia lemah, iman kita itu fragile, rapuh dan mudah pecah.
Oleh sebab itulah kita mesti membangun iman kita secara terus-menerus, secara berkesinambungan, semakin hari akan semakin kokoh dan suatu ketika akan benar-benar kokoh.
Di saat itulah kita akan menyerupai Yesus, menjadi percaya 100 persen, menjadi taat 100 persen, dan menjadi bersih-dosa 100 persen juga, lalu dari wajah kita pun akan terpancar cahaya Kristus yang menerangi sekitar.



Peringatan Orang Kudus
Santo Hugo, Uskup dan Pujangga
Hugo lahir pada tahun 1053. Dalam usia yang masih sangat muda ia diangkat menjadi Uskup Grenoble, Prancis pada tahun 1080. Semula ia tidak bersedia menerima tugas yang mulia itu mengingat usianya masih sangat muda dan masih sering tertarik pada hal-hal duniawi. Tetapi ia akhirnya menerima juga jabatan itu karena pilihan atas dirinya didukung oleh banyak orang.
Dalam pelaksanaan tugas kegembalaannya, ia dengan tegas menentang praktek simonia (pembelian jabatan gerejani dengan uang) dan praktek pernikahan imam-imam serta menghukum para pegawai tinggi yang menyita harta kekayaan Gereja. la juga giat membantu sahabatnya Santo Bruno dalam pembangunan biara Kartus pertama. Hugo meninggal dunia pada tahun 1132.




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi

Liturgia Verbi 2019-03-31 Minggu.

Liturgia Verbi (C-I)
Hari Minggu Prapaskah IV

Minggu, 31 Maret 2019



Bacaan Pertama
Yos 5:9a.10-12

"Umat Allah memasuki tanah yang dijanjikan,
dan merayakan Paskah."

Pembacaan dari Kitab Yosua:

Sekali peristiwa,
setelah Yosua selesai menyunatkan seluruh bangsa,
berfirmanlah Tuhan kepada Yosua,
"Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir dari padamu."

Sementara berkemah di Gilgal,
orang Israel itu merayakan Paskah
pada hari yang keempat belas bulan itu,
pada waktu petang, di dataran Yerikho.
Lalu pada hari sesudah Paskah
mereka makan hasil negeri itu,
yakni roti yang tidak beragi dan bertih gandum,
pada hari itu juga.
Pada keesokan harinya,
setelah mereka makan hasil negeri itu,
manna tidak turun lagi.
Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi,
tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 34:2-3.4-5.6-7,R:9a

Refren: Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.

*Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu;
puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku.
Karena Tuhan jiwaku bermegah;
biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya
dan bersukacita.

*Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku,
marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya.
Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku,
dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.

*Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya,
maka mukamu akan berseri-seri,
dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan;
Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.



Bacaan Kedua
2Kor 5:17-21

"Allah mendamaikan kita dengan diri-Nya lewat Kristus."

Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Koristus:

Saudara-saudara,
barangsiapa ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru.
Yang lama telah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang.
Semuanya ini datang dari Allah
yang telah mendamaikan kita dengan diri-Nya
dengan perantaraan Kristus
dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya lewat Kristus
tanpa memperhitungkan pelanggaran mereka.
Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

Jadi kami ini utusan Kristus,
seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami.
Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu:
Berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
Kristus yang tidak mengenal dosa
telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita,
supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Demikianlah sabda Tuhan.



Bait Pengantar Injil
Luk 15:18

Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku,
dan berkata kepadanya,
"Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa."



Bacaan Injil
Luk 15:1-3.11-32

"Adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa
biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.
Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat,
katanya, "Ia menerima orang-orang berdosa
dan makan bersama-sama dengan mereka."

Maka Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada mereka,
"Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
Kata yang bungsu kepada ayahnya,
'Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita
yang menjadi hakku. '
Lalu ayahnya membagi-bagi harta kekayaan itu di antara mereka.

Beberapa hari kemudian
anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu
lalu pergi ke negeri yang jauh.
Di sana ia memboroskan harta miliknya itu
dengan hidup berfoya-foya.
Setelah dihabiskannya harta miliknya,
timbullah bencana kelaparan di negeri itu,
dan ia pun mulai melarat.
Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu.
Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babi.
Lalu ia ingin mengisi perutnya
dengan ampas yang menjadi makanan babi itu,
tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya,
'Betapa banyak orang upahan bapaku
yang berlimpah-limpah makanannya,
tetapi aku di sini mati kelaparan.
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku
dan berkata kepadanya,
'Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa,
aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa;
jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.'

Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya.
Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihat dia,
lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Ayahnya itu berlari mendapatkan dia
lalu merangkul dan mencium dia.
Kata anak itu kepadanya,
'Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa,
aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.'
Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya,
'Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik,
kenakanlah kepadanya;
pasanglah cincin pada jarinya, dan sepatu pada kakinya.
Dan ambillah anak lembu tambun itu,
sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.
Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali,
ia telah hilang dan didapat kembali.
Maka mulailah mereka bersukaria.

Tetapi anaknya yang sulung sedang berada di ladang.
Ketika pulang dan dekat ke rumah,
ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.
Lalu ia memanggil salah seorang hamba
dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.
Jawab hamba itu,
'Adikmu telah kembali,
dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun,
karena ia mendapatkan kembali anak itu dengan selamat.'

Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk.
Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya,
'Telah bertahun-tahun aku melayani Bapa,
dan belum pernah aku melanggar perintah Bapa,
tetapi kepadaku belum pernah Bapa memberikan seekor anak kambing pun
untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
Tetapi baru saja anak Bapa
yang telah memboroskan harta kekayaan Bapa
bersama dengan pelacur-pelacur,
maka Bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.'

Kata ayahnya kepadanya,
'Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku,
dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
Kita patut bersukacita dan bergembira
karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali,
ia telah hilang dan didapat kembali."

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Mungkin Bacaan Injil yang akan kita dengarkan di saat misa berbeda dengan bacaan Liturgia Verbi, yaitu Yoh 9:1-41 karena bisa saja di ambil dari bacaan Ad Libitum dari bacaan Injil Tahun A.
Kita akan merenungkan dari Injil Lukas 15, tentang anak bungsu yang kuwalat terhadap bapanya.

Dosa anak bungsu itu berlapis-lapis.
Ia menuntut warisan padahal bapanya masih segar-bugar.
Lalu ia hidup berfoya-foya sampai harta warisannya habis.
Dosa lainnya, ia pergi meninggalkan bapanya demi kesenangan duniawi.
Sudah sepantasnya anak durhaka ini dijatuhi hukuman yang setimpal.
Ketika anak bungsu itu kembali kepada bapanya setelah ia melarat, sudah sepantasnya ia diusir saja, dicoret saja sebagai anak.

Tetapi yang terjadi sungguh di luar dugaan.
Bapanya menyambut kepulangan si bungsu secara luarbiasa.
Ia berkata kepada para hambanya, "Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, kenakanlah kepadanya; pasanglah cincin pada jarinya, dan sepatu pada kakinya.
Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita."

Memasuki masa Prapaskah Minggu Ke-4 hari ini, kita juga akan melakukan yang sama seperti anak bungsu itu, yakni menyesali dosa yang telah kita perbuat, bertobat, lalu "pulang" ke rumah Bapa untuk memohon pengampunan.
Maka kita akan disambut dengan sukacita, "Ia telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."



Peringatan Orang Kudus
Santo Benyamin, Martir
Dalam Kisah Para Rasul, kita membaca kisah Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada Dewan Sanhendrin karena mereka mewartakan Injil Yesus Kristus dan menyembuhkan seorang lumpuh. Kedua rasul itu dilarang keras mengajar lagi atas nama Yesus. Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab: "Silahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.  Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar" (Kis 4:19-20).
Kata-kata inilah yang mendorong Benyamin untuk mengorbankan hidupnya bagi Kristus dan Injil. Benyamin adalah seorang diakon, berkebangsaan Persia. la hidup kurang lebih pada permulaan abad kelima. Oleh karena kesalahan seorang Uskup bernama Abdas, penganiayaan terhadap umat Kristen mulai berkecamuk lagi. Uskup Abdas membakar kuil dewa utama orang-orang Persia. Perbuatan ini menimbulkan reaksi hebat di antara orang-orang Persia yang masih kafir itu. Mereka menangkap orang-orang Kristen dan menyiksa mereka hingga mati. Di antara orang-orang Kristen yang ditangkap itu ada diakon Benyamin yang sama sekali tidak terlibat di dalam tindakan pembakaran kuil kafir itu. Diakon Benyamin dianiaya dengan kejam.
Kebetulan ada seorang Romawi yang mengenal baik Benyamin. la memohon kepada raja Persia agar membebaskan Benyamin. Permohonan ini dikabulkan raja Persia, tetapi dengan syarat: Benyamin tidak boleh lagi mewartakan Injil atau menyebarkan agama Kristen di kalangan orang Persia.
Mendengar syarat pelepasan itu, Benyamin dengan gagah berani menolak persyaratan itu.  Seperti Santo Petrus dan Yohanes, Benyamin menjawab: "Tidak mungkin saya tidak mewartakan Kristus dan InjilNya". Karena jawaban ini, Benyamin dihukum mati pada tahun 424.


Minggu ini adalah Minggu Laetare.
Alat-alat musik dapat dibunyikan dan altar boleh dihiasi dengan bunga, dapat dipakai busana liturgi warga merah muda.



http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi

Liturgia Verbi 2019-03-30 Sabtu.

Liturgia Verbi (C-I)
Hari Biasa Pekan Prapaskah III

Sabtu, 30 Maret 2019



Bacaan Pertama
Hos 6:1-6

"Aku menyukai kasih setia, dan bukan kurban sembelihan."

Pembacaan dari Nubuat Hosea:

Umat Allah berkata,
"Mari, kita akan berbalik kepada Tuhan,
sebab Dialah yang telah menerkam tetapi lalu menyembuhkan kita,
yang telah memukul dan membalut kita.
Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari,
pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita,
dan kita akan hidup di hadapan-Nya.
Marilah kita mengenal
dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan.
Ia pasti muncul seperti fajar,
Ia akan datang kepada kita seperti hujan,
seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."

Dan Tuhan berfirman:
"Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim?
Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda?
Kasih setiamu seperti kabut pagi,
dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.
Sebab itu Aku telah meremukkan mereka
dengan perantaraan nabi-nabi.
Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku,
dan hukum-Ku keluar seperti terang.
Sebab Aku menyukai kasih setia,
dan bukan kurban sembelihan.
Aku menyukai pengenalan akan Allah,
lebih daripada kurban-kurban bakaran.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 51:3-4.18-19.20-21ab,R:Hos 6:6

Refren: Aku menyukai kasih setia,
dan bukan kurban sembelihan.

*Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,
menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku.
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,
dan tahirkanlah aku dari dosaku!

*Sebab Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan;
dan kalau pun kupersembahkan korban bakaran,
Engkau tidak menyukainya.
Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur;
hati yang remuk redam
tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

*Lakukanlah kerelaan hati-Mu kepada Sion,
bangunlah kembali tembok-tembok Yerusalem!
Maka akan dipersembahkan kurban sejati
yang berkenan kepada-Mu:
kurban bakar dan kurban-kurban yang utuh.



Bait Pengantar Injil
Mzm 95:8ab

Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan,
janganlah bertegar hati.



Bacaan Injil
Luk 18:9-14

"Pemungut cukai ini pulang ke rumahnya,
sebagai orang yang dibenarkan Allah."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa,
Yesus menyatakan perumpamaan ini
kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar
dan memandang rendah semua orang lain:
"Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa;
yang satu adalah orang Farisi dan yang lain pemungut cukai.
Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini:
Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu,
karena aku tidak sama seperti semua orang lain,
aku bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah,
dan bukan juga seperti pemungut cukai ini.
Aku berpuasa dua kali seminggu,
aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.

Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh,
bahkan ia tidak berani menengadah ke langit,
melainkan ia memukul diri dan berkata,
Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.

Aku berkata kepadamu:
Orang ini pulang ke rumahnya
sebagai orang yang dibenarkan Allah,
sedang orang lain itu tidak.
Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan,
dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Bacaan Injil hari ini menarik untuk direnungkan, "Menganggap diri benar dan memandang rendah orang lain".
Yesus mengambil dua orang sebagai contoh, seorang Farisi dan seorang pemungut cukai.
Perbedaan di antara keduanya sangat kontras.
Orang Farisi berkutat dengan hal-hal baik yang telah diperbuatnya tetapi tidak mau melihat kekurangan atau kesalahannya, sedangkan si Pemungut Cukai mengabaikan hal-hal baik yang telah diperbuatnya karena ia memberi porsi utama terhadap kesalahan dan kekurangannya.
Orang Farisi menganggap dirinya benar, sedangkan Pemungut Cukai memandang dirinya sebagai orang berdosa.

Mengingat-ingat perbuatan baik yang kita lakukan hanya akan menggiring kita untuk berharap imbalan, atau bahkan menuntut pamrih.
Perbuatan baik itu bukan piutang yang dapat kita tagih, melainkan donasi yang setelah diperbuat lalu di-ikhlas-kan atau dilupakan.
Dengan demikian kita akan merasa masih belum berbuat baik, lalu merencanakan berbuat baik.
Begitu seterusnya.

Yang perlu diingat-ingat adalah perbuatan buruk kita, kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat, agar selalu ada keinginan untuk tidak mengulanginya atau keinginan untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
Hanya dengan demikian kita akan dapat memandang diri sebagai orang yang masih banyak kesalahan/kekurangan, dan tidak lagi memandang rendah orang lain.

Saya seringkali menasehati, "Jikalau sulit untuk merendah di hadapan orang lain, tinggikanlah orang itu maka kita pun akan menjadi lebih rendah."
Seperti itulah Allah Bapa kita.
Jika kita merendahkan diri di hadapan-Nya, maka Allah Bapa akan meninggikan kita.



Peringatan Orang Kudus
Santo Yohanes Klimakus, Pertapa
Kisah masa kecil dan masa muda Yohanes Klimakus kurang diketahui dengan pasti. Banyak orang menduga bahwa ia berasal dari Palestina dan telah berkeluarga sewaktu memasuki biara pertapaan di gunung Sinai.
la dikenal sebagai orang yang mampu bertahan terhadap aneka macam cobaan. la mampu mengekang dirinya terhadap segala macam godaan. Setelah menyelesaikan masa novisiatnya selama 4 tahun, ia mengikrarkan kaulnya. Melihat kepribadiannya yang menarik, Abbas biara itu meramalkan bahwa Yohanes akan menjadi 'terang besar' bagi Gereja.
Beberapa tahun setelah kaulnya, Yohanes mengundurkan diri dari pertapaan di gunung Sinai itu dan memencilkan diri ke gurun pasir yang sunyi. Di sana ia mempelajari riwayat para kudus serta berbagai tulisan mereka. Usaha ini berhasil membentuk kepribadiannya menjadi seorang yang bijaksana dan suci. Banyak orang yang tertarik dengan kepribadiannya rajin datang memintai nasehat dan bimbingannya. la seridiri pun sangat sering mengunjungi para pertapa lain di Mesir.  Tentang para pertapa Mesir itu, Yohanes berkata: "Kebanyakan mereka sudah tua; rambut mereka sudah putih termakan usia; kulit mereka berkerut keriput; tetapi wajah mereka ceria dan memancarkan kebijaksanaan hidup yang mendalam; keramahan dan kegembiraan mereka membuat saya senang berada di antara mereka; hati mereka tertuju kepada Allah dalam kepolosan dan kemurnian".
Dalam usia 70 tahun Yohanes dipilih menjadi Abbas di tempat pertapaan gunung Sinai.  la menulis sebuah buku mengenai kesempurnaan hidup Kristiani, yang terkenal selama berabad-abad. Pada hari-hari menjelang kematiannya, ia mengundurkan diri ke tempat sunyi untuk berdoa dan bertapa.  la meninggal pada tahun 649.


Santa Roswita, Pengaku Iman
Roswita hidup antara tahun 935-1000. Orang-tuanya yang kaya itu memasukkan dia dalam biara Gandersheim di Jerman untuk dididik oleh suster-suster di biara itu. Mereka berharap anaknya bisa memperoleh pendidikan yang baik. Sesudah dewasa, Roswita memutuskan untuk menjadi suster di biara itu. Suster Roswita pandai menggubah syair dan mengarang buku-buku roman dan buku-buku keagamaan.




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi

Liturgia Verbi 2019-03-29 Jumat.

Liturgia Verbi (C-I)
Hari Biasa Pekan Prapaskah III

Jumat, 29 Maret 2019



Bacaan Pertama
Hos 14:2-10

"Kami tidak akan berkata lagi "Ya Allah kami"
kepada buatan tangan kami."

Pembacaan dari Kitab Nubuat Hosea:

Beginilah firman Allah,
"Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan Allahmu,
sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.
Datanglah membawa kata-kata penyesalan,
dan bertobatlah kepada Tuhan.
Berserulah kepada-Nya:
'Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik,
maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
Asyur tidak dapat menyelamatkan kami;
kami tidak mau mengendarai kuda,
dan kami tidak akan berkata lagi 'Ya, Allah kami'
kepada buatan tangan kami.
Karena Engkau menyayangi anak yatim.'

Beginilah firman Tuhan:
Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan,
Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela,
sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.
Aku akan menjadi seperti embun bagi Israel,
maka ia akan berbunga seperti bunga bakung
dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar.
Ranting-rantingnya akan merambak,
semaraknya akan seperti pohon zaitun
dan berbau harum seperti yang di Libanon.

Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku;
mereka akan tumbuh seperti gandum.
Mereka akan berkembang seperti pohon anggur,
yang termasyhur seperti anggur Libanon.
Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala?
Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau!
Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau,
dari pada-Ku engkau mendapat buah.
Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini;
siapa yang budiman, biarlah ia mengetahuinya;
sebab jalan-jalan Tuhan adalah lurus,
dan orang benar menempuhnya,
tetapi pemberontak tergelincir di situ.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 81:6c-8a.8bc-9.10-11ab.14.17,R:11.9a

Refren: Akulah Tuhan, Allahmu, dengarkanlah suara-Ku.

*Aku mendengar bahasa yang tidak kukenal,
"Akulah yang telah mengangkat beban dari bahumu,
dan membebaskan tanganmu dari keranjang pikulan;
dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau.

*Aku menjawab engkau dengan bersembunyi di balik badai,
Aku telah menguji engkau dekat Meriba.
Dengarlah, hai umat-Ku,
Aku hendak memberi peringatan kepadamu;
Hai Israel, kiranya engkau mau mendengarkan Aku!

*Janganlah ada di antaramu allah lain,
dan janganlah engkau menyembah orang asing.
Akulah Tuhan Allahmu,
yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.

*Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku!
Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan!
Umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik,
dan dengan madu dari gunung batu
Aku akan mengenyangkannya.



Bait Pengantar Injil
Mat 4:17

Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.



Bacaan Injil
Mrk 12:28b-34

"Tuhan Allahmu itu Tuhan yang esa,
kasihilah Dia dengan segenap jiwamu."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Sekali peristiwa datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus
dan bertanya kepada-Nya,
"Perintah manakah yang paling utama?"
Jawab Yesus, "Perintah yang paling utama ialah:
Dengarlah, hai orang Israel,
Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa.
Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati,
dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi,
dan dengan segenap kekuatanmu.
Dan perintah yang kedua ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Tidak ada perintah lain yang lebih utama
daripada kedua hukum ini."

Berkatalah ahli Taurat itu kepada Yesus,
"Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan,
bahwa Dia itu esa, dan bahwa tidak ada allah lain kecuali Dia.
Memang mengasihi Dia dengan segenap hati,
dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan,
serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri
jauh lebih utama dari pada semua kurban bakar dan persembahan."

Yesus melihat betapa bijaksana jawaban orang itu.
Maka Ia berkata kepadanya,
"Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!"
Dan tak seorang pun berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Pada Bacaan Injil hari ini Yesus berkata kepada seorang ahli Taurat, "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!"
Barangkali Yesus tidak berkata yang sama kepada kita, tetapi semestinya kita dapat mengetahui sendiri apakah kita berada jauh atau dekat dari Kerajaan Allah.
Ah, kita tak tahu dimana letaknya Kerajaan Surga itu, tak tahu dimana lokasinya.
Saya buka Google Maps, lalu search "Surga", eh, yang ditampilkan malah surga-surga lain, bukan Surga sebagaimana yang kita maksudkan.
Kalau kita tidak tahu dimana lokasinya, lalu bagaimana kita bisa mengetahui apakah kita berada jauh atau dekat dari kerajaan itu?

Hati-hati.
Ada "tempat suci" yang nampak seperti pintu masuk menuju ke kerajaan Surga, padahal bukan.
Saya tidak menebar hoax dengan mengatakan hal ini.
Yesus sendiri yang mengatakannya,
"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk."   [Mat 23:13]

Dahulu saya tinggal persis di sebelah gereja.
Seringkali saya mendengar lonceng gereja berdentang.
Apakah itu artinya saya sudah berada di dekat Kerajaan Surga?
Tidak juga.
Lalu, apa tanda-tandanya kalau kita berada tidak jauh dari Kerajaan Allah?
Tak perlu bersusah-payah untuk memastikan dimana kita berada.
Cukup satu tanda saja untuk menunjukkan keberadaan kita, yakni: jika kita mendengar firman Tuhan, mendengar Tuhan bersabda kepada kita, itu artinya kita berada di dekat-Nya;  hanya jika kita berada di dekat-Nyalah maka kita dapat mendengarkan sabda-Nya.

Berulang kali kita telah mendengar, "Kerajaan Surga sudah dekat!"
Rasul Paulus juga menulis surat kepada jemaat di Roma, ""Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan." [Rom 10:8]
Kalau begitu, baiklah kita sepakati saja kalau kita semua telah berada di dekat Kerajaan Surga.
Tetapi apakah itu artinya kita akan segera masuk dan tinggal di sana bersama Allah Bapa?
Tidak juga.
Untuk bisa masuk kita perlu memiliki "tiket masuk".
Hanya orang yang punya tiketnya yang boleh masuk.
Tiket itu bisa didapat oleh siapa saja dengan percuma, alias gratis, yaitu melalui pertobatan.
Dan masa Prapaskah inilah saat yang tepat untuk melakukan pertobatan.
Marilah kita hening sejenak, dan dengarkanlah Yohanes Pembaptis berseru-seru kepada kita, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"  [Mat 3:2]



Peringatan Orang Kudus
Santo Bertold, Rahib
Bertold dikenal sebagai seorang rahib. Bersama kawannya Brokard, Bertold bertapa di gunung Karmel, Palestina dan mendirikan Ordo Karmel pada awal abad ke-13. Brokard sangat dihormati oleh orang Islam.


Santo Yonah dan Berikjesu, Martir
Martir kakak beradik ini disiksa hingga mati karena meneguhkan iman banyak orang Kristen di berbagai penjara di Persia. Yonah ditindih dengan press sampai mati, sedangkan adiknya Berikjesu menemui ajalnya setelah dituangkan ter panas ke dalam mulutnya. Keduanya tak gentar sedikitpun menghadapi siksaan yang ditimpakan atas mereka. Mereka bahkan bersyukur karena turut serta bersama Kristus dalam penderitaannya untuk menyelamatkan manusia.




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi

Liturgia Verbi 2019-03-28 Kamis.

Liturgia Verbi (C-I)
Hari Biasa Pekan Prapaskah III

Kamis, 28 Maret 2019



Bacaan Pertama
Yer 7:23-28

"Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan."

Pembacaan dari Kitab Yeremia:

Beginilah firman Tuhan,
"Inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka:
Dengarkanlah suara-Ku,
maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku,
dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu,
supaya kamu berbahagia!

Tetapi mereka tidak mau mendengarkan
dan tidak mau memberi perhatian,
melainkan mereka mengikuti rancangan-rancangan
dan kedegilan hatinya yang jahat,
dan mereka memperlihatkan punggungnya dan bukan mukanya.
Sejak nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir sampai waktu ini,
Aku mengutus kepada mereka hamba-hamba-Ku, para nabi,
hari demi hari, terus-menerus.
Tetapi mereka tidak mau mendengarkan kepada-Ku
dan tidak mau memberi perhatian;
malahan mereka menegarkan tengkuknya,
berbuat lebih jahat daripada nenek moyang mereka.

Sekalipun engkau mengatakan kepada mereka segala perkara ini,
mereka tidak akan mendengarkan perkataanmu,
dan sekalipun engkau berseru kepada mereka,
mereka tidak akan menjawab engkau.
Sebab itu, katakanlah kepada mereka:
Inilah bangsa
yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan, Allah mereka,
dan yang tidak mau menerima pengajaran!
Ketulusan mereka sudah lenyap,
sudah musnah dari mulut mereka."

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 95:1-2.6-7.8-9,R:8

Refren: Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya,
janganlah bertegar hati.

*Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan,
bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita.
Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur,
bersorak-sorai bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.

*Masuklah, marilah kita sujud menyembah,
berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita.
Sebab Dialah Allah kita,
kita ini umat gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya.

*Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya,
Janganlah bertegar hati seperti di Meriba,
seperti waktu berada di Masa di padang gurun,
ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku,
padahal mereka melihat perbuatan-Ku.



Bait Pengantar Injil
Yl 2:12-13

Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sabda Tuhan,
sebab Aku ini pengasih dan penyayang.



Bacaan Injil
Luk 11:14-23

"Siapa tidak bersama aku, ia melawan Aku."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa
Yesus mengusir dari seorang
suatu setan yang membisukan.
Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata.
Maka heranlah orang banyak.

Tetapi ada di antara mereka yang berkata,
"Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan."
Ada pula yang meminta suatu tanda dari surga kepada Yesus
untuk mencobai Dia.

Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata,
"Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa,
dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh.
Jikalau Iblis itu terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri,
bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan?
Sebab kamu berkata,
bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul.
Jadi, jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul,
dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya?
Nah, merekalah yang akan menjadi hakimmu!
Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah,
maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.
Apabila seorang yang kuat dan yang bersenjata lengkap
menjaga rumahnya sendiri,
maka amanlah segala miliknya.
Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya
menyerang dan mengalahkannya,
maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata
yang diandalkannya,
dan akan membagi-bagikan rampasannya.
Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku,
dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku,
ia mencerai-beraikan."

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Hari ini giliran saya membawakan renungan Daily Fresh Juice, berikut renungannya:

Para Pendengar dan Pewarta Daily Fresh Juice, 
Mari kita renungkan perkataan Yesus di bagian akhir dari Bacaan Injil hari ini,
"Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku."
Ini maksudnya apa ya?
Kan bisa saja orang tidak melawan Kristus tetapi juga tidak bersama Kristus?
alias abstain, tidak memihak, atau bersikap netral.

Dalam Pemilihan Presiden mendatang,
kita bisa saja memilih calon yang satu, atau memilih calon yang lain,
atau tidak memilih, alias "golput".
Bukankah dalam hidup ini selalu ada 3 pilihan,
memilih "Ya", atau memilih "Tidak", atau tidak memilih?
Ada Positif, ada negatif, dan ada pula netral, tidak positif dan tidak negatif.
Ada perbuatan baik, ada perbuatan jahat,
tetapi ada juga orang yang tidak jahat tetapi juga tidak berbuat baik.

Mengapa Yesus mengabaikan kondisi yang ketiga?
Mengapa hanya ada 2 kondisi saja: Bersama Kristus atau melawan Kristus?
Semestinya ada pilihan tidak melawan Kristus tapi juga tidak bersama Kristus?
Tapi mana bisa Yesus keliru?
Pasti ada jawabannya.
Mari kita lihat.

Jika kita bersama Kristus, kira-kira apa yang akan kita peroleh sebagai imbalannya?
Iya, jika kita bersama Kristus, tentu kelak kita akan masuk surga.
Bagaimana jika kita melawan Kristus?
Iya, jika melawan Kristus maka kelak kita akan masuk neraka.
Bagaimana jika netral?
Bagaimana jika kita tidak melawan Kristus tapi juga tidak bersama Kristus?
Kelak kita akan kemana?
Ke surga tidak, ke neraka juga tidak.
Apakah kita akan menjadi arwah gentayangan?
Rupanya memang benar, hanya ada 2 pilihan saja,
bersama Kristus berarti masuk surga, melawan Kristus berarti masuk neraka.

Para Pendengar dan Pewarta Daily Fresh Juice,
Adakah di antara kita yang ingin masuk neraka?
Adakah orang yang bercita-cita kelak akan tinggal di api neraka?
Ah, saya tahu jawabannya, tak ada seorang pun yang mau pergi ke sana.
Kalau begitu,
artinya tidak ada pilihan bagi kita,
karena satu-satunya pilihan adalah bersama Kristus.
Tidak ada pilihan lain, apalagi sampai 3 pilihan, tak ada itu.
 [
Sesungguhnya Yesus telah menegaskan mengenai hal ini,
"Akulah jalan, kebenaran dan hidup.
Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
[Yoh 14 Ayat 6]
Tidak ada jalan lain.
Pepatah yang mengatakan "Banyak jalan menuju Roma" tidak berlaku di sini.
Artinya,
suka tidak suka,
kita mesti melewati jalan yang telah ditunjukkan oleh Yesus,
supaya kita bisa sampai di tujuan akhir kita.

Iya, kita memang mesti mengakui
jalan benar yang ditunjukkan Yesus itu bukanlah jalan yang nyaman untuk dilalui,
melainkan jalan yang sempit dan kita mesti berdesak-desakan melewati pintunya.
Sementara banyak orang memilih jalan yang luas, dengan pintu yang lebar,
tetapi tidak membawa kita sampai ke tujuan.
Hal ini ditulis pada Injil Matius 7, Ayat 12 sampai 14 tentang Jalan yang benar.

Jika demikian,
apakah artinya kita mesti melewati jalan sempit yang tidak menyenangkan itu?
Tidak juga.
Mari kita lihat.
Ketika kita sakit, semuanya terasa tak enak.
Makanan yang biasanya kita sukai tak lagi terasa enak.
Celakanya, kita mesti minum obat yang rasanya pahit.
Kita juga dilarang-larang tak boleh makan ini tak boleh makan itu.
Bisa jadi juga kita dilarang bangun dari tempat tidur, mesti bed rest.
Lalu mengapa kita mematuhinya?
Iya, karena kita ingin sembuh.
Sama halnya,
jika kita memang ingin agar kelak bersama-sama Kristus di dalam Kerajaan Surga,
iya seharusnya kita pun mematuhi segala larangan dan perintah-perintah-Nya.

Manusia itu terkadang aneh.
Banyak laki-laki yang tidak mau minum obat karena rasanya pahit,
tetapi kopi yang rasanya juga pahit diminumnya juga.
Banyak wanita yang menolak minum obat pahit,
tetapi sayur pare atau daun pepaya yang rasanya juga pahit malah jadi favoritnya.

Rupanya keanehan itu terjadi karena adanya sifat adiktif,
bersifat kecanduan atau ketergantungan.
Ajaran-ajaran Kristus rupanya juga bersifat adiktif.
Membaca Injil juga bersifat adiktif.
Kalau mendengarkan Injil hanya sekali-sekali saja, belumnya sampai kecanduan.
Tetapi jika telah berlangsung dalam kurun waktu yang cukup,
seperti yang saya rasakan sekarang ini,
rasanya ada yang kurang kalau belum mendengarkan sabda Tuhan,
ada yang kurang kalau belum membaca Injil.

Ada kenikmatan secara rohaniah yang bisa diperoleh,
dan kenikmatan itu jauh melebihi nikmatnya makanan kesukaan kita.
Merasa damai itu sulit dilukiskan dengan kata-kata tetapi sangat dapat dirasakan.
Merasa damai, apalagi damai sejahtera yang berasal dari Kristus, itu sesuatu banget deh.

Jika kita telah berada di bawah kendali adiktif tadi,
maka kita pun baru dapat memahami ajaran-ajaran Kristus dengan mendalam.
Kita pun akan segera menganggukkan kepala tanda setuju ketika mendengar Yesus berkata,
"Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
[Yoh 8 Ayat 12]

Para Pendengar dan Pewarta Daily Fresh Juice,
semoga sekarang menjadi jelas bagi kita,
bahwa tidak ada pilihan yang boleh kita pilih,
hanya ada satu-satunya jalan untuk menuju ke rumah Allah Bapa kita.
Mari kita tempuh bersama, jangan ada yang tersesat.
Amin.



Peringatan Orang Kudus
Santo Doroteus dari Gaza, Pengaku Iman
Selagi dalam pendidikan Doroteus bosan dengan segala macam pelajaran di sekolah. "Lebih baik aku memegang ular daripada membolak- balik buku pelajaran" katanya. Tetapi lama kelamaan ia merobah sikapnya yang konyol itu dan berjuang menghilangkannya. Hasilnya ialah ia kemudian menjadi orang yang amat rajin dan suka belajar dan membaca.
Semangat baru ini kemudian menghantar dia ke dalam kehidupan membiara pada tahun 530 di sebuah biara di Palestina. Kepada rekan-rekannya ia mengatakan: "Jika kita dapat mengalahkan perasaan bosan dan segan belajar sehingga kita menjadi orang yang suka belajar, maka tentunya kita juga dapat mengalahkan hawa nafsu dan menjadi orang kudus". Kata-kata ini menunjukkan tekadnya yang keras membaja untuk mencapai kesempumaan hidup lewat cara hidup membiara. Salah satu caranya ialah senantiasa bersikap terus terang, dan terbuka hati dan pikiran kepada atasan dan rekan-rekannya. Dengan cara ini ia memperoleh ketenangan batin dan semangat dalam menjalani cara hidup membiara. Dalam bukunya ia menulis: "Barangsiapa rajin berdoa dan bermati-raga serta berusaha sungguh-sungguh menguasai kehendaknya, ia akan mencapai ketenteraman batin yang membahagikan".
Doroteus mencapai kemajuan pesat dalam kehidupan rohaninya dan kemudian mendirikan dan memimpin sebuah biara pertapaan di Gaza. la berusaha memajukan pertapaannya dengan menjalankan pekerjaan- pekerjaannya dengan baik dan menciptakan persaudaraan antar para rahibnya. la selalu berlaku ramah terhadap rekan-rekannya. Tahun-tahun terakhir hidupnya, ia mengalami banyak masalah. Godaan dan penyakit merupakan pencobaan besar baginya. Namun ia tetap riang. Kepada rekan-rekannya ia mengatakan: "Tidaklah sukar mencari dan menemukan sebab-musabab dari semuanya itu. Baiklah kalau kita mempercayakan diri kepada Tuhan sebab la tahu apa yang penting dan berguna bagi kita ". Tulisan-tulisan rohaninya sangat bagus, sehingga pada abad ke-17 tulisan-tulisan itu diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis dan Inggris.
Bagi Doroteus, kesucian tidak sama dengan mengerjakan mujizat- mujizat dan/atau menjalankan puasa dan tapa. Semuanya itu memang baik dan berguna, kesucian itu suatu tindakan menyangkal diri sendiri dan menundukkan kehendak pribadi pada kehendak Tuhan atau menghendaki semata-mata apa yang dikehendaki Tuhan, demi cinta kasih akan Dia. Dengan berusaha mencapai tujuan inilah, maka Doroteus akhirnya menjadi orang kudus.




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi

Liturgia Verbi 2019-03-27 Rabu.

Liturgia Verbi (C-I)
Hari Biasa Pekan Prapaskah III

Rabu, 27 Maret 2019



Bacaan Pertama
Ul 4:1.5-9

"Lakukanlah ketetapan-ketetapan itu dengan setia."

Pembacaan dari Kitab Ulangan:

Di padang gurun seberang Sungai Yordan
Musa berkata kepada bangsanya,
"Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan
yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan,
supaya kamu hidup
dan memasuki serta menduduki negeri
yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu.
Ingatlah,
aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu,
seperti yang diperintahkan kepadaku oleh Tuhan, Allahku,
supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri,
yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.
Lakukanlah itu dengan setia,
sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaan dan akal budimu
di mata bangsa-bangsa.
Begitu mendengar segala ketetapan ini mereka akan berkata:
Memang bangsa yang besar ini
adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.

Sebab bangsa besar manakah
yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya
seperti Tuhan, Allah kita,
setiap kali kita memanggil kepada-Nya?
Dan bangsa besar manakah
yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil
seperti seluruh hukum,
yang kubentangkan kepadamu pada hari ini?

Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah,
supaya jangan engkau melupakan hal-hal
yang dilihat oleh matamu sendiri itu,
dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu
seumur hidup.
Beritahukanlah semuanya itu
kepada anak-anakmu dan kepada cucu cucumu serta cicitmu."

Demikianlah Sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 147:12-13.15-16.19-20,R:12a

Refren: Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem!

*Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem,
pujilah Allahmu, hai Sion!
Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu,
dan memberkati anak-anak yang ada padamu.

*Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi;
dengan segera firman-Nya berlari.
Ia menurunkan salju seperti bulu domba
dan menghamburkan embun beku seperti abu.

*Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub,
ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel.
Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa,
dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.



Bait Pengantar Injil
Yoh 6:63b.68a

Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.
Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.



Bacaan Injil
Mat 5:17-19

"Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat,
ia akan menduduki tempat yang tinggi."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Janganlah kamu menyangka,
bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat
atau kitab para nabi.
Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya.
Karena Aku berkata kepadamu:
Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini,
satu iota atau satu titik pun
tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat,
sebelum semuanya terjadi.
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat
sekalipun yang paling kecil,
dan mengajarkannya demikian kepada orang lain,
ia akan menduduki tempat-tempat yang paling rendah
di dalam Kerajaan Surga.
Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan
segala perintah Taurat,
ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga."

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Apa yang disampaikan oleh Yesus pada Bacaan Injil hari ini menunjukkan kalau Tuhan mengakui hukum Taurat.
Tidak ada niatan Yesus untuk meniadakannya, tetapi memang perlu digenapi agar kekurangan-kekurangannya dapat ditambahkan atau digenapi.
Mungkin itulah alasannya mengapa Perjanjian Lama tetap dimasukkan sebagai bagian dari kitab suci kita.

Ada banyak penggenapan telah dilakukan oleh Yesus.
Beberapa di antaranya, soal mengampuni.
Hukum Taurat menganut faham "mata ganti mata, gigi ganti gigi", artinya orang yang bersalah patut dihukum setimpal dengan kesalahannya.
Tetapi menurut Yesus, kita mesti mengampuni kesalahan orang supaya kesalahan kita pun diampuni oleh Tuhan, mengampuni sampai 70 kali 7.

Contoh penggenapan lainnya.
Hukum Taurat mengatakan siapa yang membunuh patut dihukum.
Menurut Yesus, marah kepada orang lain saja sudah menyalahi, mengata-ngatai orang dengan sebutan "kafir" atau "jahil" juga telah menyalahi ketentuan Tuhan, apalagi sampai membunuh.

Namun demikian,
ternyata ada banyak ketentuan dalam hukum Taurat yang "kw", tidak lagi asli karena ditambah-tambahi sesuka hati para ahli Taurat demi kepentingan mereka dan golongannya.
Tidak boleh begini tidak boleh begitu, kalau begini akan begitu, dan macam-macam lainnya.
Nah, janganlah kita meniru para ahli Taurat itu, janganlah kita menjadi "tuhan" yang sok-sok-an meng-koreksi ketentuan Tuhan, atau merasa diri lebih benar dari Injil.



Peringatan Orang Kudus
Santo Rupertus, Uskup dan Pengaku Iman
Rupertus dikenal sebagai Orang Kudus keturunan suatu suku bangsa berbahasa Jerman. Sebelum menjadi misionaris di Bavaria sehingga dijuluki 'Rasul Bavaria', dia telah menjadi Uskup Worms, Jerman.
Perjalanan misionernya ke Regensburg, Bavaria, dilakukan pada tahun 697.  Di Regensburg, Rupertus bersama beberapa orang rekannya diterima baik oleh Adipati Theodo. Adipati ini masih kafir namun ia sangat baik hati dan mendukung para misionaris itu dalam melaksanakan tugasnya sebagai pewarta Injil Kristus.
Agama Kristen memang sudah masuk di wilayah kekuasaan Theodo sebelum kedatangan Rupertus bersama kawan-kawannya. Ini terbukti dari data yang ada bahwa beberapa orang di wilayah itu sudah menganut agama Kristen, termasuk saudari kandung Theodo sendiri. Setelah menyaksikan keberhasilan karya para misionaris itu dan merasakan sehdiri kebenaran agama Kristen, Theodo memutuskan untuk menerima pelajaran agama Kristen dari para misionaris itu.  Rupertuslah yang mengajari dia agama Kristen bersama beberapa orang lainnya.
Di Bavaria, Rupertus dengan kawan-kawannya mendapat sukses besar dalam karyanya. Untuk memperkokoh karya mereka, Rupertus mendirikan sebuah pusat pendidikan agama di Juvavum, Austria. Di sini ia melayani umatnya sebagai uskup hingga hari kematiannya pada tahun 710.


Santo Nikodemus, Pengajar Israel
Nikodemus adalah seorang Parisi dan anggota Dewan Sanhendrin. Kisah tentang dirinya dalam hubungannya dengan Yesus dapat ditemukan di dalam Injil Yohanes: 3:1-21.  la kagum akan kepribadian Yesus dan cara pengajaranNya yang penuh wibawa.  la mengakui Yesus sebagai seorang utusan Allah. la datang kepada Yesus di waktu malam hari dan menanyakan Yesus tentang bagaimana orang dapat memperoleh Kerajaan Allah. Yesus menjawab bahwa manusia harus dilahirkan kembali dari air dan Roh. Pada akhir hidup Yesus dengan peristiwa tragis di Salib, Nikodemus tampil lagi sebagai seorang yang mengurapi jenazah Yesus dengan minyak wangi (Yoh 19: 39).


Santa Lucy Filipini, Pengaku Iman
Lucy Filipini lahir pada tahun 1672 di Tarquinia, Italia, barat laut Roma. la dikenal sebagai pelanjut pendidikan bagi kaum wanita Katolik di Italia.
Sebagai seorang gadis yatim-piatu, Lucy berhasil menarik perhatian Kardinal Martinus Barbarigo karena ketelatenan, kesalehan dan bakat-bakatnya. la mendesak Lucy untuk belajar di sebuah Institut Pendidikan Guru, yang disebut 'Maestre Pie' di Monte Fiascone, dekat Tarquinia. Kemudian pada tahun 1707, Paus Klemens XI meminta Lucy untuk mendirikan sekolah pertama dari Maestre Pie di Roma. Tugas ini dijalankannya dengan sukses besar hingga ia menghembuskan nafasnya terakhir pada tanggal 25 Maret 1732. Pada tahun 1930 ia dinyatakan 'Kudus' oleh Sri Paus Pius XI (1922-1939).




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi

Liturgia Verbi 2019-03-26 Selasa.

Liturgia Verbi (C-I)
Hari Biasa Pekan Prapaskah III

Selasa, 26 Maret 2019



Bacaan Pertama
T.Dan 3:25.34-43

"Semoga kami diterima baik
karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah."

Pembacaan dari Nubuat Daniel:

Tatkala dicampakkan ke dalam tanur api,
Azarya berdiri dan berdoa;
Ia membuka mulut di tengah-tengah api itu, katanya,
"Demi nama-Mu, ya Tuhan, janganlah kami Kautolak selamanya,
dan janganlah Kaubatalkan perjanjian-Mu;
janganlah Kautarik kembali daripada kami belas kasihan-Mu,
demi Abraham kekasih-Mu, demi Ishak hamba-Mu,
dan demi Israel, orang suci-Mu,
yang kepadanya Engkau telah berjanji
memperbanyak keturunan mereka
menjadi laksana bintang-bintang di langit
dan seperti pasir di tepi laut.
Ya Tuhan,
jumlah kami telah menjadi paling kecil di antara sekalian bangsa,
dan sekarang kamipun dianggap rendah di seluruh bumi
oleh karena dosa kami.
Dewasa inipun tidak ada pemuka, nabi atau penguasa,
tiada kurban bakaran atau kurban sembelihan,
kurban sajian atau ukupan;
tidak ada pula tempat
untuk mempersembahkan buah bungaran kepada-Mu
dan mendapat belas kasihan.
Tetapi semoga kami diterima baik,
karena jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah,
seolah-olah kami datang membawa kurban domba dan lembu
serta ribuan anak domba tambun.
Demikian hendaknya kurban kami di hadapan-Mu pada hari ini
berkenan seluruhnya kepada-Mu.
Sebab tidak dikecewakanlah mereka yang percaya pada-Mu.
Kini kami mengikuti Engkau dengan segenap jiwa
dan dengan takwa kepada-Mu,
dan wajah-Mu kami cari.
Janganlah kami Kaupermalukan,
tetapi perlakukankanlah kami sesuai dengan kemurahan-Mu
dan menurut besarnya belas kasihan-Mu.
Lepaskanlah kami sesuai dengan perbuatan-Mu yang ajaib,
dan nyatakanlah kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan."

Demikianlah Sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 25:4b-5b.6.7c.8-9,R:6a

Refren: Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan.

*Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan,
tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.
Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku,
sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.

*Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan,
sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala.
Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan,
oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.

*Tuhan itu baik dan benar;
sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.
Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum
dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.



Bait Pengantar Injil
Yl 2:12-13

Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hati, sabda Tuhan,
sebab Aku ini pengasih dan penyayang.



Bacaan Injil
Mat 18:21-35

"Jika kamu tidak mau mengampuni saudaramu,
Bapa pun tidak akan mengampuni kamu."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa, Petrus datang kepada Yesus dan berkata,
"Tuhan, sampai berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku
jika ia berbuat dosa terhadap aku?
Sampai tujuh kali?"
Yesus berkata kepadanya, "Bukan!
Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali,
melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja
yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
Ketika ia mulai mengadakan perhitungan itu,
dihadapkanlah kepadanya seorang
yang berhutang sepuluh ribu talenta.
Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi hutangnya,
raja itu memerintahkan
supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya
untuk membayar hutangnya.

Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya:
Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu,
sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

Tetapi ketika hamba itu keluar,
ia bertemu dengan seorang hamba lain
yang berhutang seratus dinar kepadanya.
Ia menangkap dan mencekik kawannya itu,
katanya: Bayar hutangmu!
Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya:
Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara
sampai dilunaskan segala hutang itu.

Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih
lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
Maka raja itu menyuruh memanggil hamba pertama tadi
dan berkata kepadanya:
Hai hamba yang jahat!
Seluruh hutangmu telah kuhapuskan
karena engkau memohonnya kepadaku.
Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu
seperti aku telah mengasihi engkau?
Maka marahlah tuannya itu
dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo,
sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
Demikianlah Bapa-Ku yang di surga akan berbuat terhadap kamu,
apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu
dengan segenap hatimu."

Demikianlah Sabda Tuhan.




Renungan Injil
Memang tidak mudah mengampuni kesalahan orang lain, apalagi kalau orang itu tidak mau mengampuni kesalahan kita.
Terlebih lagi jika kita berpikiran picik, misalnya, "Lha, Tuhan sendiri tak mau mengampuni kita kalau kita tidak mengampuni orang lain. Maka kita pun tidak mengampuni orang kalau orang itu tidak mau mengampuni…"
Pada celah inilah kebencian dan dendam dapat tumbuh subur.

Sebetulnya apa sih keuntungannya kalau kita tidak mau mengampuni orang lain?
Tidak ada.
Yang ada malah banyak kerugiannya.
Bayangkan saja ketika kita datang ke gereja hendak mengikuti misa, setelah menempati tempat duduk yang kita pilih lalu datang seseorang yang tidak kita sukai duduk di sebelah kita, mau pindah tempat duduk?
Apakah kita bisa mengikuti misa dengan baik?
Lalu, saatnya "Salam Damai", kita mesti bagaimana, bersalaman dengannya?

Kerugian lainnya.
Jika kita menyimpan benci atau dendam di dalam hati, maka perasaan negatif seperti ini akan merongrong rohani mau pun jasmani kita, mau?
Dan jangan lupa, wajah orang yang menyimpan kebencian itu tak sedap dipandang lho.  Cantik atau gantengnya berkurang lho.
Sebaliknya, orang yang tidak menyimpan kebencian, apalagi jika hatinya penuh kasih, maka ia akan menampilkan wajah yang lebih okey ketimbang aslinya lho.

Jadi, Tuhan tidak mau mengampuni orang yang tidak mau mengampuni bukanlah untuk kepentingan Tuhan, melainkan untuk kepentingan kita, orang-orang yang dikasihi-Nya.
Maka dari itu, marilah kita belajar untuk mengampuni orang lain sebelum orang itu memohon pengampunan dari kita, tanpa perlu memandang orang itu mau mengampuni atau tidak.



Peringatan Orang Kudus
Santo Ludgerus, Uskup
Ludgerus lahir pada tahun 742. Cita-cita imamatnya tercapai ketika ia ditahbiskan menjadi imam dan kemudian menjadi uskup pertama di Muenster, Jerman. Sebagai uskup ia berusaha keras mempertobatkan orang-orang Jerman yang masih kafir dan meletakkan dasar yang kokoh bagi perkembangan iman umat di seluruh keuskupannya. la meninggal dunia pada tahun 809 tatkala sedang dalam perjalanan apostolis mengelilingi wilayah keuskupannya.


Santo Ireneus dari Sirmium, Martir
Ireneus masih sangat muda ketika terpilih menjadi uskup kota Sirmium, sebuah kota di Propinsi Pannonia, Eropa Tenggara. Dia dikenal sebagai seorang uskup yang beriman kokoh dan punya semangat pengabdian dan kerasulan yang tinggi.  Demi Kristus dan Kerajaan Allah, ia rela meninggalkan sanak saudara dan orang-tuanya.
Sewaktu terjadi penganiayaan terhadap umat Kristen pada masa pemerintahan kaisar Diolektianus, Ireneus dihadapkan kepada Gubernur Pannonia untuk diadili.  la dipaksa membawakan korban persembahan kepada dewa-dewa kafir Romawi. Uskup Ireneus yang saleh itu dengan tegas menolak perintah Gubemur. Katanya kepada Gubernur : "Sengsara itu akan kutanggung dengan gembira supaya aku dapat mengambil bagian dalam sengsara Tuhanku ".
Karena jawabannya ini, ia disiksa dengan kejam. Ibu dan sanak- saudaranya, kenalan dan sahabat-sahabatnya menganjurkan agar dia mengikuti saja kemauan gubemur itu supaya luput dari kematian yang ngeri.
Meskipun demikian Ireneus tetap setia kepada Kristus karena berpegang teguh pada kata-kata Kristus: "Barangsiapa menyangkal Aku di hadapan manusia, maka aku pun akan menyangkal dia di hadapan BapaKu yang di sorga".  la sebaliknya menantang Gubemur agar segera menyelesaikan perkaranya sesuai kehendaknya.
la digiring ke atas panggung untuk dipenggal kepalanya. Ireneus tampak tak gentar.  la bahkan membuka sendiri pakaiannya, lalu mengangkat tangannya ke atas sambil berdoa memohon agar Yesus datang menjemput jiwanya. Peristiwa ini terjadi di kota Mitrovicea, Yugoslavia pada tahun 304.




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi

Liturgia Verbi 2019-03-25 Senin.

Liturgia Verbi (C-I)
HR Kabar Sukacita

Senin, 25 Maret 2019



Bacaan Pertama
Yes 7:10-14;8:10

"Seorang perempuan muda akan mengandung."

Pembacaan dari Kitab Yesaya:

Tuhan berfirman kepada Raja Ahas,
"Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu,
entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah,
entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas."
Tetapi Ahas menjawab,
"Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!"

Lalu berkatalah nabi Yesaya,
"Baiklah! Dengarkanlah, hai keluarga Daud!
Belum cukupkah kamu melelahkan orang,
sehingga kamu melelahkan Allahku juga?
Sebab itu,
Tuhan sendirilah yang akan memberikan suatu pertanda:
Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung
dan akan melahirkan seorang anak laki-laki,
dan ia akan menamakan Dia Imanuel,
artinya: Allah menyertai kita."

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 40:7-8a.8b-9.10.11,R:8a.9a

Refren: Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.

*Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan,
tetapi Engkau telah membuka telingaku;
kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut,
lalu aku berkata, "Lihatlah, Tuhan, aku datang!"

*Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku:
"Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku;
Taurat-Mu ada di dalam dadaku."

*Aku mengabarkan keadilan
di tengah jemaat yang besar,
bibirku tidak kutahan terkatup;
Engkau tahu itu, ya Tuhan.

*Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku,
kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan,
kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan,
tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.



Bacaan Kedua
Ibr 10:4-10

"Lihatlah Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:

Saudara-saudara,
tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan
menghapuskan dosa.
Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata,
"Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki.
Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku.
Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa
Engkau tidak berkenan.
Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."

Jadi mula-mula Ia berkata,
"Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan;
Engkau tidak berkenan
akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa
-- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat --."
Dan kemudian Ia berkata,
"Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."
Jadi yang pertama telah Ia hapuskan
untuk menegakkan yang kedua.
Dan karena kehendak-Nya inilah
kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya
oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

Demikianlah sabda Tuhan.



Bait Pengantar Injil
Yoh 1:14ab

Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita,
dan kita telah melihat kemuliaan-Nya.



Bacaan Injil
Luk 1:26-38

"Engkau akan mengandung
dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."

Inilah Injil Yesus Kristus Menurut Lukas:

Dalam bulan yang keenam
Allah mengutus malaikat Gabriel
ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret,
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang
bernama Yusuf dari keluarga Daud;
nama perawan itu Maria.

Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata,
"Salam, hai engkau yang dikaruniai,
Tuhan menyertai engkau."
Maria terkejut mendengar perkataan itu,
lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Kata malaikat itu kepadanya,
"Jangan takut, hai Maria,
sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
Sesungguhnya engkau akan mengandung
dan akan melahirkan seorang anak laki-laki,
dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Ia akan menjadi besar
dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi.
Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya
takhta Daud, bapa leluhur-Nya.
Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub
sampai selama-lamanya,
dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
Kata Maria kepada malaikat itu,
"Bagaimana hal itu mungkin terjadi,
karena aku belum bersuami?"
Jawab malaikat itu kepadanya,
"Roh Kudus akan turun atasmu,
dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau;
sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu
akan disebut kudus, Anak Allah.
Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu,
ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya,
dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu.
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
Maka kata Maria,
"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan;
terjadilah padaku menurut perkataanmu itu."
Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Hari Raya Kabar Sukacita adalah hari raya untuk mengenang kabar sukacita dari Tuhan yang dibawa oleh malaikat Gabriel kepada seorang gadis perawan bernama Maria yang tinggal di kota kecil bernama Nazaret.
Untuk lebih mudah mengingat hari raya ini maka diselenggarakan 9 bulan sebelum kelahiran Yesus, yakni tiap-tiap tanggal 25 Maret, sama seperti pada umumnya ibu yang mengandung selama 9 bulan.

Kabar dari Gabriel ini memang merupakan sukacita besar bagi manusia, karena Mesias yang dinanti-nantikan akan segera datang, walau pun belum tentu sukacita bagi Maria sendiri, apa kata dunia kalau Maria mengandung padahal belum menikah.
Bukan Maria namanya kalau sampai menolak kabar sukacita ini.
Maria menjawab pangillan Tuhan dengan mengatakan satu kalimat yang akhirnya menjadi sangat terkenal, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu."
Dan faktanya, Maria mengalami berbagai macam dukacita atau kesedihan di sepanjang hidupnya.
Dan Maria lulus "Cum Laude", berhasil tanpa cacat melewati semua penderitaannya.

Kunci suksesnya adalah ketaatan yang luarbiasa dari Maria, rela berkorban demi kepentingan orang lain, tidak memikirkan kepentingan diri sendiri.
Maria siap menghadapi semua resiko yang akan timbul, karena Maria mendengar sendiri, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
Apa pun konsekuensinya, tak ada sukacita yang melebihi sukacita karena Tuhan mengaruniai dan menyertai kita.

Tak lama lagi kita semua akan menerima karunia besar dari Allah Bapa kita, yakni kita akan menerima hidup baru, menjadi manusia baru, melalui kebangkitan Yesus Kristus.
Maka dari itu, marilah kita mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menyambut karunia-Nya, untuk menyediakan "tempat" di hati kita karena Tuhan akan menyertai kita, akan tinggal bersama-sama di hati kita.



Peringatan Orang Kudus
Maria menerima khabar dari Malaikat Gabriel
"Salam engkau yang penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita ". Demikianlah salam Malaikat Gabriel kepada Maria.  Selanjutnya Malaikat Allah itu berkata: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.  Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia, Yesus".
Gereja merayakan peristiwa ini secara khusus mengingat arti dan maknanya bagi keselamatan manusia. Boleh dikatakan peristiwa Sabda menjadi daging berawal pada saat Maria menyatakan kesediaan dan persetujuannya kepada Malaikat Gabriel, pembawa khabar gembira itu, dan semenjak itu pula Maria menjadi Bunda Allah.
Satu hal yang harus kita camkan dalam hati ialah 'hormat Allah pada Maria' sebagaimana terlihat dalam permintaan kesediaan Maria untuk menerima Sabda Allah dalam rahimnya. Di sini Allah tidak memaksa Maria, tetapi meminta kesediaannya. Maria sendiri menyadari bahwa Tuhan memilih dia karena menganggap dia layak untuk menerima khabar gembira itu. Tetapi sebagai manusia, Maria masih tampak ragu-ragu akan makna khabar itu. Oleh karena itu, ia menanyakan lebih lanjut keterangan dari malaikat Allah itu: "Bagaimana hal ini mungkin terjadi?" Dan ketika ia sudah merasa pasti akan makna khabar gembira malaikat itu, Maria berkata: " Aku ini hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanMu".
Semoga hari raya Khabar Sukacita ini menumbuhkan dalam diri kita semangat ketaatan pada Allah dan kesediaan bekerja sama dengan Allah dalam karya penyelamatanNya.




http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi