Liturgia Verbi 2019-01-01 Selasa.

Liturgia Verbi (C-I)
HR Santa Maria Bunda Allah

Selasa, 1 Januari 2019

Hari Perdamaian Sedunia.

Ujud Misi/Evangelisasi - Kaum muda dan teladan Bunda Maria.
Semoga kaum muda, terutama yang berada di Amerika Latin, mau meneladani Bunda Maria dan menjawab panggilan Tuhan untuk menyampaikan kegembiraan Injil pada dunia.

Ujud Gereja Indonesia - Pemimpin agama.
Semoga para pemimpin agama beraniu dengan tegas menolak segala bentuk usaha kelompok masyarakat yang hendak menggunakan agama demi meraih kepentingan politik praktisnya.



Bacaan Pertama
Bil 6:22-27

"Mereka harus meletakkan nama-Ku atas orang Israel;
maka Aku akan memberkati mereka."

Pembacaan dari Kitab Bilangan:

Sekali peristiwa Tuhan berfirman kepada Musa,
"Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya:
Beginilah harus kamu memberkati orang Israel,
katakanlah kepada mereka:
Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau;
Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya
dan memberi engkau kasih karunia;
Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu
dan memberi engkau damai sejahtera.
Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel;
maka Aku akan memberkati mereka."

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 67:2-3.5.6.8,R:2a

Refren: Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita.

*Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita,
kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya,
kiranya jalan-Mu dikenal di bumi,
dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.

*Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai,
sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil,
dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.

*Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah,
kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu.
Allah memberkati kita;
kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!



Bacaan Kedua
Gal 4:4-7

"Allah mengutus Anak-Nya
yang lahir dari seorang perempuan."

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia:

Saudara-saudara,
setelah genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya,
yang lahir dari seorang perempuan
dan takluk kepada hukum Taurat.
Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat,
supaya kita diterima menjadi anak.
Dan karena kamu adalah anak,
maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita,
yang berseru: "Abba, ya Bapa!"
Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak;
dan kalau kamu anak,
maka kamu juga menjadi ahliwaris-ahliwaris, oleh karena Allah.

Demikianlah sabda Tuhan.



Bait Pengantar Injil
Ibr 1:1-2

Dahulu kala
dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita
dengan perantaraan para nabi,
Pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita
dengan perantaraan Anak-Nya.



Bacaan Injil
Luk 2:16-21

"Mereka mendapati Maria, Yusuf dan Si Bayi. 
Pada hari ke delapan Ia diberi nama Yesus."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Setelah mendengar berita kelahiran penyelamat dunia,
para gembala cepat-cepat berangkat ke Betlehem,
dan mendapati Maria dan Yusuf
serta Bayi yang terbaring di dalam palungan.
Ketika melihat Bayi itu,
para gembala memberitahukan
apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
Dan semua orang yang mendengarnya
heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu.
Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hati
dan merenungkannya.
Maka kembalilah gembala-gembala itu
sambil memuji dan memuliakan Allah
karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat;
semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Ketika genap delapan hari umurnya,
Anak itu disunatkan,
dan Ia diberi nama Yesus,
yaitu nama yang disebut oleh malaikat
sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Mari kita rayakan Tahun Baru hari ini bersama-sama Santa Maria Bunda Allah, bunda kita.
Kisah kelahiran Yesus ditulis dalam Injil Matius dan juga Injil Lukas, dan secara jelas dituliskan bahwa Maria-lah yang melahirkan Yesus.
Santa Maria adalah bunda Allah, bunda Yesus Kristus.

Ada yang menarik untuk kita renungkan dari Bacaan Injil hari ini.
Kabar tentang kedatangan Sang Mesias sudah sejak lama dinubuatkan, tetapi tak ada yang dapat memastikan kapan waktunya.
Kepastian tentang rencana Allah itu baru diberitakan kepada Maria, Yusuf dan juga Elisabet.
Sangat mungkin Elisabet sendiri tak tahu persis kapan hari kelahiran Yesus, karena Maria dan Yusuf pergi ke Betlehem untuk sensus penduduk.

Kabar tentang kelahiran Yesus justru pertama-tama disampaikan kepada para penggembala yang ada di sekitar Betlehem.
Pada waktu yang bersamaan, kabar sukacita besar ini juga disampaikan kepada orang-orang Majus dari negeri yang sangat jauh dari Betlehem.
Ini yang saya maksudkan sebagai hal yang menarik untuk kita renungkan.

Pada waktu itu, sangat logis kalau saya katakan bahwa mayoritas keturunan Daud sedang berkumpul di Betlehem karena mesti mendaftarkan diri sesuai perintah Kaisar Agustus.
Artinya, sanak-saudara Yusuf-Maria sedang berkumpul di Betlehem, tetapi kepada mereka tak diberitakan perihal kelahiran Yesus.
Mereka bahkan tak mendapat tumpangan di salah satu rumah dari sanak-saudara itu, di rumah penginapan pun mereka tidak mendapat tempat, akhirnya terpaksa persalinan terjadi di kandang domba.

Allah menetapkan para penggembala dan orang-orang Majus itulah yang menjadi saksi-mata pertama tentang kelahiran Yesus.
Kepada mereka ditunjukkan tanda agar mereka menjadi percaya.
Kepada para penggembala dipertontonkan bala-tentara Surgawi dan kepada orang Majus diperlihatkan bintang berjalan di langit yang menuntun jalan mereka menuju tempat kelahiran Yesus.

Sekarang, kabar kelahiran Yesus telah tersebar ke seluruh pelosok bumi, karena memang dituliskan di dalam Injil dan memang diperintahkan oleh Yesus untuk mewartakan Injil ke seluruh penjuru dunia.
Kita baru saja merayakannya, dan hari ini, hari pertama di tahun yang baru,  kita juga merayakan ibu Yesus, Bunda Allah, bunda kita, Santa Perawan Maria.
Lalu, dengan apa kita merayakan Hari Raya Santa Maria Bunda Allah ini?
Cukupkah dengan menghadiri Ekaristi saja?
Tidak.
Inilah saatnya bagi kita untuk mencanangkan harapan kita terjadi di tahun yang baru ini.
Harapan kita masing-masing, sekali pun berbeda-beda, namun berlandaskan keyakinan yang sama, yakni: Allah Bapa memberkati kita, menyinari kita dengan wajah-Nya, melindungi kita, memberi kasih-karunia-Nya yang besar, serta memberi damai sejahtera di tempat kita berada.
Dengan demikian, harapan kita pun pasti akan terwujud.

Selamat Hari Raya Santa Maria Bunda Allah,
dan selamat tahun baru!



Peringatan Orang Kudus
Yesus dari Nazaret: Oktaf Natal
Delapan hari setelah kelahiran-Nya, Kanak-kanak Yesus disunat sesuai aturan hukum Taurat Musa (Im 12:3; Luk 2:21; Kis 7:8; Flp 3:5), dan diberi nama Yesus (Yun.: Iesous; Ibr.: Yesyua, Yehosyua,  yang berarti "Yahweh menyelamatkan".  Nama ini sebelum Yesus dari Nazaret sudah dipakai oleh Yosua, pengganti Musa.  Melalui Yesus dari Nazaret, umat manusia diselamatkan (Kis 4:12; Flp 2:9 – 11).  Dia-lah Al-Masih yang dijanjikan Yahweh kepada Israel, bangsa terpilih, dan kelahiran-Nya melalui Perawan Maria menjadikan Dia seorang warga suku bangsa Israel.  Sunat, sebagai upacara keagamaan di kalangan orang Ibrani dan lambang keanggotaan seseorang dalam masyarakat, menjadikan Yesus anggota masyarakat Yahudi.
Dengan demikian Yesus, yang adalah Al-Masih, menjadi batu pengunci antara Perjanjian Lama dan Baru, antara nubuat-nubuat nabi dan pemenuhannya, antara perumpamaan dan penetapannya, antara janji dan pelaksanaannya, antara Kerajaan Daud, leluhurnya dan Kerajaan-Nya sendiri yang bersifat universal dan abadi.

Santa Maria, Bunda Allah (Hari Raya Santa Perawan Maria)
Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah mengingatkan kita akan bidaah (ajaran sesat) tentang Kebundaan Ilahi Maria, yang muncul pada abad ke 5.  Pokok ajaran bidaah ini ialah bahwa Maria memang Bunda Yesus, tetapi bukan Bunda Allah.
Dalam Konsili Efesus pada tahun 431, ajaran sesat ini dikutuk.  Konsili tetap dengan teguh mempertahankan ajaran yang benar, yaitu bahwa Maria adalah Bunda Allah (Theotokos), karena Yesus Anaknya adalah sungguh-sungguh Allah.  Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah ditetapkan oleh Paus Pius XI pada hari ulang tahun ke-1500 Konsili Efesus tersebut.
Pada kesempatan ini, ada baiknya kita merenungkan makna nubuat nabi Yesaya: "Sesungguhnya seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia, Imanuel" (Yes 7:14), dan makna salam Elisabeth kepada Maria yang mengunjunginya: "Diberkatilah engkau diantara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.  Siapakah aku ini, sehingga ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?" (Luk 1:42-43).
Merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah juga berarti bahwa kita mengakui Yesus sebagai "sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh Manusia".  Kemuliaan Maria sebagai Bunda Allah adalah cerminan kemulian Anaknya, yaitu Yesus, Tuhan dan Penebus umat manusia.

Santo Almakios atau Telemakus
Almakios adalah seorang biarawan. Tatkala ia mengunjungi kota Roma, ia berusaha menghentikan pertunjukan gladiator yang sering menimbulkan korban jiwa. Dalam usaha ini ia sendiri akhirnya terbunuh. Namun usahanya yang memuncak pada kematiannya itu membawa suatu perubahan, yakni bahwa sejak saat itu kaisar melarang pertunjukan berbahaya itu.



http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi