Liturgia Verbi 2016-10-17 Senin.




Senin Pekan Biasa XXIX
17 Oktober 2016

PW S. Ignasius dari Antiokhia, Uskup dan Martir



Bacaan Pertama
Flp 3:17-4:1

"Kita adalah warga Kerajaan Surga."

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi:

Saudara-saudara, ikutilah teladanku,
dan perhatikanlah mereka yang hidup seperti kami.
Sebab seperti yang telah sering kukatakan kepadamu
dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis,
banyak orang hidup sebagai musuh salib Kristus.
Kesudahan mereka ialah kebinasaan,
Tuhan mereka ialah perut,
dan kemuliaan mereka ialah hal-hal yang aib,
sedangkan pikiran mereka
semata-mata tertuju ke perkara-perkara duniawi.
Tetapi kita adalah warga Kerajaan Surga.
Dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus,
Sang Penyelamat,
yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini
menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia,
sesuai dengan kuasa-Nya
yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

Karena itu,
saudara-saudaraku yang kukasihi dan kurindukan,
sukacitaku dan mahkotaku,
berdirilah dengan teguh dalam Tuhan!

Demikianlah sabda Tuhan.

ATAU BACAAN LAIN:
Ef 2:1-10

"Tuhan telah menghidupkan kita bersama dengan Kristus,
dan telah memberi kita tempat di surga bersama dengan Dia."

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus:

Saudara-saudara,
kalian dahulu sudah mati karena pelanggaran dan dosamu.
Kalian hidup di dalamnya karena kalian mengikuti jalan dunia ini,
karena kalian mentaati penguasa kerajaan angkasa,
yaitu roh yang kini bekerja di antara orang-orang durhaka.
Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung
di antara orang-orang durhaka itu,
ketika kami hidup dalam hawa nafsu daging,
menuruti kehendak daging serta pikiran yang jahat.
Jadi pada dasarnya kita ini orang-orang yang harus dimurkai,
sama seperti yang lain itu.

Tetapi terdorong oleh kasih-Nya yang besar,
yang telah dilimpahkan kepada kita,
Allah yang kaya dengan rahmat
telah menghidupkan kita bersama dengan Kristus,
sekalipun kita telah mati karena kesalahan kita.
Jadi kalian diselamatkan berkat kasih karunia.
Di dalam Kristus Yesus itu Allah telah membangkitkan kita juga
dan memberikan tempat di surga bersama dengan Dia.
Dengan demikian Allah bermaksud
di masa yang akan datang
menyatakan kasih karunia-Nya yang berlimpah,
sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.

Sebab berkat kasih karunia kalian diselamatkan oleh iman.
Keselamatan itu bukanlah hasil usahamu, melainkan pemberian Allah.
Jadi keselamatan itu bukanlah hasil pekerjaanmu.
Maka jangan sampai ada yang memegahkan diri.
Sebab sesungguhnya kita ini buatan Allah,
diciptakan dalam Kristus Yesus
untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik,
yang dipersiapkan Allah sebelumnya.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9.10-11,R:2a

Refren: Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu.

*Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu;
puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku.
Karena Tuhan jiwaku bermegah;
biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya
dan bersukacita.

*Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku,
marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya.
Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku,
dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.

*Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya,
maka mukamu akan berseri-seri,
dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan,
Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

*Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa,
lalu meluputkan mereka.
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

*Takutlah akan Tuhan, hari orang-orang-Nya yang kudus,
sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan.
Singa-singa muda merasa kelaparan,
tetapi orang-orang yang mencari Tuhan
tidak akan kekurangan suatu pun.

ATAU MAZMUR LAIN:
Mzm 100:2-5
Refrein: Tuhanlah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita.

*Bersorak-sorailah bagi Tuhan,
hai seluruh bumi!
Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita,
datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!

*Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah;
Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita;
kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.

*Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur,
masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian,
bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!

*Sebab Tuhan itu baik,
kasih setia-Nya untuk selama-lamanya,
dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.



Bait Pengantar Injil
Yak 1:12

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan,
sebab apabila tahan uji,
ia akan menerima mahkota kehidupan.



Bacaan Injil
Yoh 12:24-26

"Jika benih gandum mati, ia akan menghasilkan banyak buah."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Sekali peristiwa
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Sesungguhnya
jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati,
ia tetap satu biji saja;
tetapi jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya,
tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini,
ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku,
dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada.
Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa."

Demikianlah sabda Tuhan.

ATAU BACAAN LAIN:
Luk 12:13-21

Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,
karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

"Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?"

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang.
Salah satu dari mereka berkata kepada Yesus,
"Guru, katakanlah kepada saudaraku,
supaya ia berbagi warisan dengan daku."
Tetapi Yesus menjawab,
"Saudara, siapakah yang mengangkat Aku
menjadi hakim atau penengah bagimu?"
Kata Yesus kepada orang banyak  itu,
"Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan!
Sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya,
hidupnya tidak tergantung dari pada kekayaannya itu."

Kemudian Ia menceriterakan kepada mereka perumpamaan berikut,
"Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
Ia bertanya dalam hatinya, 'Apakah yang harus kuperbuat,
sebab aku tidak punya tempat
untuk menyimpan segala hasil tanahku.'
Lalu katanya, 'Inilah yang akan kuperbuat:
Aku akan merombak lumbung-lumbungku,
lalu mendirikan yang lebih besar,
dan aku akan menyimpan di dalamnya
segala gandum dan barang-barangku.
Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku:
Jiwaku, ada padamu banyak barang,
tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya.
Beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!'
Tetapi Allah bersabda kepadanya,
'Hai orang bodoh,
pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu.
Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?
Demikianlah jadinya
dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri,
tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah."

Demikianlah sabda Tuhan.



Renungan Injil
Karunia bagi orang-orang yang percaya dan mengikuti jalan yang telah ditunjukkan oleh Kristus adalah keselamatan kekal bersama Kristus di Surga.
Kasih karunia ini didapat bukan dari hasil usaha kita, melainkan pemberian dari Allah.
Oleh sebab itu, sekali pun telah menerima kasih karunia itu, janganlah menjadi sombong atau memegahkan diri, melainkan lakukanlah pekerjaan-pekerjaan baik menurut Allah, bukan pekerjaan baik menurut ukuran kita.
Demikianlah yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus.

Hambatan terbesar untuk hidup di dalam Kristus dan mengikuti jalan Kristus adalah kedagingan yang berisikan hawa nafsu duniawi.
Kedagingan seringkali menimbulkan pikiran-pikiran jahat, lalu hidup melenceng dari yang telah ditetapkan Allah.

Pada dasarnya, semua manusia tak bisa lepas dari kebutuhan hidup seperti makan, pakaian, rumah, sekolah dan sebagainya.
Kebutuhan yang bersifat mutlak ini seringkali menimbulkan kekhawatiran kalau-kalau kita tak dapat memenuhi semua kebutuhan hidup itu.
Ketika kebutuhan dasar di atas telah tercukupi atau mungkin berlebih, kekhawatiran menjadi sirna tetapi tergantikan dengan keinginan sekunder yang bisa jadi menggebu-gebu, yakni keinginan untuk dihormati, untuk berkuasa atas orang lain, untuk diakui sebagai orang benar yang diberkati harta melimpah, dan sebagainya.
Untuk mewujudkan keinginan-keinginan yang bersifat kedagingan inilah akhirnya menimbulkan pikiran-pikiran jahat;  jika tak dikendalikan dengan baik akan membuat jalan melenceng dari kehendak Allah.

Guna menghindari hal buruk ini terjadi, Yesus telah mengajari kita akan kita jangan terlalu khawatir dengan apa yang akan kita makan, apa yang kita minum atau apa yang kita pakai.
Hidup di dunia ini ada kesusahannya sendiri.
Yesus mau agar kita tetap menjaga iman kita, karena Bapa di Surga tahu kalau kita membutuhkan semuanya itu.
"Pandanglah burung-burung di langit,
yang tidak menabur dan tidak menuai
dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung,
namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga.
Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?" [Mat 6:26]

Nah, iman akan menyelamatkan kita, akan mencegah kita terjerumus ke dalam keinginan sekunder yang cenderung menerbitkan niat atau pikiran-pikiran jahat.
Nampaknya tak ada pilihan lain kecuali yang ini:
"Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." [Mat 6:33]

Janganlah kita menjadi penyebab kesia-siaan dari segala upaya dan pengorbanan Yesus Kristus demi membangkitkan kita, menyelamatkan kita, serta membawa kita ke surga untuk tinggal bersama-Nya di sana.



Peringatan Orang Kudus
Santo Ignasius dari Antiokia, Uskup dan Martir
Ignasius adalah murid Santo Yohanes, Rasul dan Penulis Injil. Bagi Yohanes, Ignasius adalah murid yang mengesankan: ia pandai, saleh dan bijaksana. Oleh karena itu ia kemudian diangkat menjadi Uskup Antiokia.  
Pada masa itu umat Kristen dikejar-kejar dan dianiaya oleh kakitangan Kaisar Trajanus. Ignasius sendiri tidak luput dari pengejaran dan penganiayaan itu. Biasanya kepada mereka ditawarkan hanya dua kemungkinan: murtad atau mati. Kalau mereka murtad dan menyangkal imannya, mereka akan selamat; kalau tidak, nyawanya akan melayang oleh pedang atau dibunuh dengan cara-cara lain.
Bersama Ignasius, banyak orang Kristen yang ditangkap, dihadapkan kepada kaisar yang datang ke kota itu. Kaisar menanyai Ignasius: "Siapakah engkau, hai orang jahat yang tidak menaati titahku?" Dengan tenang Ignasius menjawab: "Janganlah menyebut jahat orang yang membawa Tuhan dalam dirinya. Akulah Ignasius, pemimpin orang-orang yang sekarang berdiri di hadapanmu. Kami semua pengikut Kristus yang telah disalibkan bagi keselamatan umat manusia. Kristus itulah Tuhan kami dan Ia tetap tinggal dalam hati kami dan menyertai kami."
Jawaban tegas Ignasius itu menimbulkan amarah kaisar. Ia segera dibelenggu dan disiksa. Tetapi sebagaimana Kristus, Ignasius pun menanggung semua penderitaan itu dengan tabah sambil bersyukur kepada Tuhan karena boleh mengambil bagian dalam penderitaan Kristus. Dari Antiokia, Ignasius dibawa ke Roma untuk dicampakkan ke dalam kandang singa-singa lapar. Di atas kapal yang ditumpanginya, ia tetap berdoa untuk umatnya, dan menulis beberapa pucuk surat kepada Santo Polykarpus dan seluruh umat. Dalam surat-surat itu, ia menekankan betapa pentingnya umat tetap setia kepada imannya dan tetap berkumpul untuk merayakan Ekaristi Kudus. Katanya dalam surat itu: “Satu saja Tubuh Tuhan kita Yesus Kristus dan satu juga Piala DarahNya.  Keduanya dikurbankan di atas satu altar oleh satu Uskupmu bersama imam-imam dan diakon-diakon." Ignasius juga meminta agar seluruh umat mendoakan dia supaya layak menjadi martir Kristus yang suci.  "Doakanlah aku, agar aku mendapat kekuatan lahir dan batin, menjadi seorang yang tabah dalam iman, dan supaya aku menjadi benar-benar orang Kristen, bukan saja dengan nama tetapi lebih-lebih dengan perbuatan nyata. Aku menuliskan surat ini kepadamu selama aku masih hidup. Kekasihku sudah disalibkan, maka aku pun tidak merindukan sesuatu yang duniawi melainkan merindukan persatuan segera dengan Dia."
Setiba di Roma, sambil diapit ketat oleh prajurit-prajurit kafir yang kejam, ia digiring masuk gelanggang binatang buas. Di sana tubuhnya yang suci diterkam dan dicabik-cabik singa-singa lapar. Darahnya yang suci membasahi tanah gelanggang itu yang telah menampung ribuan liter darah para martir yang mati demi kesetiaannya kepada Kristus. Ignasius menerima mahkota kemuliaannya pada tahun 107.




Liturgia Verbi, www.live.sandykusuma.info