Liturgia Verbi 2023-03-02 Kamis.

Liturgia Verbi (A-I)
Hari Biasa Pekan Prapaskah I

Kamis, 2 Maret 2023



Bacaan Pertama
T.Est 4:10a.10c-12.17-19

"Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, ya Tuhan."

Pembacaan dari Kitab Ester:

Di kala bahaya maut menyerang,
Ratu Ester pun berlindung pada Tuhan.
Ia mohon kepada Tuhan, Allah Israel, katanya,
"Tuhanku, Raja kami, Engkaulah yang tunggal.
Tolonglah aku yang seorang diri ini.
Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau,
sebab bahaya maut mendekati diriku.
Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku,
bahwa Engkau, ya Tuhan,
telah memilih Israel dari antara sekalian bangsa,
dan nenek moyang kami telah Kaupilih dari antara sekalian
leluhurnya, supaya mereka menjadi milik abadi bagi-Mu;
dan telah Kaulaksanakan bagi mereka apa yang telah Kaujanjikan.
Ingatlah, ya Tuhan,
dan sudilah menampakkan diri-Mu di waktu kesesakan kami.
Berikanlah kepadaku keberanian,
ya Raja para allah dan Penguasa sekalian kuasa!
Taruhlah perkataan sedap di dalam mulutku terhadap singa itu,
dan ubahkanlah hatinya
sehingga menjadi benci kepada orang-orang yang memerangi kami,
supaya orang itu serta semua yang sehaluan dengannya
menemui ajalnya.
Tetapi selamatkanlah kami ini dengan tangan-Mu,
dan tolonglah aku yang seorang diri ini,
yang tidak mempunyai seorangpun selain dari Engkau, ya Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 138:1-2a.2bc-3.7c-8,R:3a

Refren: Pada hari aku berseru, Engkau menjawab aku, ya Tuhan.

*Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati,
di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu.
Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus.

*Aku memuji nama-Mu,
oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu,
sebab Kaubuat nama-Mu, dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku,
Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.

*Tuhan, tangan kanan-Mu menyelamatkan daku,
Engkau akan menyelesaikannya segalanya bagiku!
Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi,
janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!



Bait Pengantar Injil
Mzm 51:12a.14a

Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah,
berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.



Bacaan Injil
Mat 7:7-12

"Setiap orang yang meminta akan menerima."

Inilah Injil Suci menurut Matius:

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Mintalah, maka kamu akan diberikan;
carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta akan menerima,
setiap orang yang mencari akan mendapat,
dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu akan dibukakan.

Adakah seorang dari padamu
yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
Jadi jika kamu yang jahat
tahu memberi yang baik kepada anak-anakmu,
apalagi Bapamu yang di sorga!
Ia akan memberikan yang baik
kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
perbuatlah demikian juga kepada mereka.
Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Bacaan Injil hari banyak mengandung insight yang sangat berguna untuk kita.
Maka menjadi baik kalau kita luangkan waktu lebih panjang untuk merenungkannya.
Yang pertama tentang pengabulan permintaan, "Mintalah, maka kamu akan diberikan; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu."
Menurut saya ini satu paket: minta-cari-ketok, ketiganya merupakan satu kesatuan.
Ketika kita memohon sesuatu dari Tuhan, maka Tuhan tidak menjatuhkan dari langit tepat di depan kita apa yang kita minta itu.
Tidak seperti itu.
Pengabulan bisa datang darimana saja, diantar oleh siapa saja, atau bisa jadi yang diberikan berbeda dengan yang kita minta.
Tetapi kalau toh kita belum juga menerimanya, belum menerima sesuatu yang kita minta tetapi pasti akan dikabulkan, maka kita perlu "menjemputnya", mencari jawaban atas permohonan kita itu, "carilah maka kamu akan mendapat".
Setelah dapat pun tidak bisa langsung main ambil saja.
Kita mesti mengetok pintu, kulonuwun, agar pintu dibukakan.
Nah, di saat kita mencari dan mengetok pintu, mana boleh kita lakukan dengan cemberut atau dengan menekuk wajah persis seperti unta atau sambil ngomel-ngomel.
Setiap kali kita bertemu dengan siapa saja, kita mesti tampil "manis" dengan wajah ceria, karena kita tidak tahu apakah kita akan menemukan jawaban Tuhan ada di situ.

Jangan diabaikan, bisa jadi saja ada orang yang menghalang-halangi kita di saat kita mencari-cari, atau mempersulit kita sehingga jawab Tuhan tidak kita temukan.
Kalau seperti ini kejadiannya, apa iya kita salahkan Tuhan seolah Tuhan tidak mengabulkan permohonan kita?
Tuhan pasti mengabulkan permohonan kita, tetapi bisa jadi saja kita terhalang oleh orang lain, atau bisa jadi juga jawaban Tuhan itu dirampas oleh orang lain.
Maka dari itu, Yesus mengajarkan agar kita berbuat baik kepada siapa saja, sekali pun terhadap orang yang pernah berbuat jahat kepada kita.
Dengan demikian kita bisa mengurangi penghalang untuk menemukan jawaban Tuhan.
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka."

Tadi telah kita singgung, bisa jadi jawaban Tuhan berbeda dengan yang kita minta.
Tapi yang pasti, kalau berbeda pastilah lebih dari yang kita minta, tidak kurang apalagi yang jauh lebih buruk.
"Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan?"
Kalau kita meminta sesuatu yang tidak baik, maka Tuhan akan memberikan yang lebih baik, walau berbeda dengan yang kita minta.



Peringatan Orang Kudus
Santo Simplisius, Paus dan Martir
Kisah tentang Simplisius tidak banyak diketahui. Tanggal kelahirannya pun tidak diketahui. Yang tercatat tentang dirinya ialah bahwa Simplisius diangkat menjadi Paus pada tanggal 3 Maret 468, dan memimpin Gereja hingga kematiannya pada tanggal 10 Maret 483.
Selama masa kepausannya, Simplisius dengan gigih mempertahankan primasi Takhta Suci di Roma, dan menentang bidaah Monophisitisme yang berkembang pesat di belahan dunia Timur. Reaksinya diungkapkan dalam sebuah surat kecaman yang ditujukan kepada Kaisar Basiliscus dan Zeno. Kecuali itu, di dalam surat itu pun, Simplisius dengan keras mengecam penangkapan atas diri Patriark Aleksandria oleh Petrus Mongus dan Timotius Ailurus, pengikut aliran sesat itu; juga ia mengecam penangkapan atas diri Uskup Antiokia oleh Petrus Fullo, penyebar ajaran sesat lainnya.
Kemartiran Simplisius dituliskan oleh Ado dari Vienne dalam buku-nya tentang martir-martir Roma yang dibunuh karena imannya kepada Kristus.



https://liturgia-verbi.blogspot.co.id/