Liturgia Verbi 2019-09-01 Minggu.

Liturgia Verbi (C-I)
Hari Minggu Biasa XXII 

Minggu, 1 September 2019

Ujud Umum/Universal - Perlindungan laut.
Semoga para politisi, ilmuwan, dan ekonom mampu bekerja sama dalam melindungi dan melestarikan samudra serta laut-laut dunia.

Ujud Gereja Indonesia - Pewarta Kabar Gembira.
Semoga dengan rajin menghayati Kitab Suci, umat Katolik dapat memaknai profesinya masing-masing sebagai kesempatan untuk menjadi pewarta Kabar Gembira bagi sesamanya.

Hari Minggu Kitab Suci Nasional



Bacaan Pertama
Sir 3:17-18.20.28-29

"Rendahkanlah dirimu,
supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan."

Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh:

Anakku,
Lakukanlah pekerjaanmu dengan sopan,
maka engkau akan lebih disayangi daripada orang yang ramah-tamah.
Makin besar engkau, patutlah makin kaurendahkan dirimu,
supaya engkau mendapat karunia di hadapan Tuhan.
Sebab besarlah kekuasaan Tuhan,
dan oleh yang hina-dina Ia dihormati.
Kemalangan tidak menyembuhkan orang sombong,
sebab tumbuhan keburukan berakar di dalam dirinya.
Hati yang arif merenungkan amsal,
dan telinga yang pandai mendengar merupakan idaman orang bijak.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 68:4-5ac.6-7ab.10-11,R:11b

Refren: Dalam kebaikan-Mu, ya Allah,
Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.

*Orang-orang benar bersukacita,
mereka beria-ria di hadapan Allah,
bergembira dan bersukacita.
Bernyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi nama-Nya!
Nama-Nya ialah Tuhan; beria-rialah di hadapan-Nya!

*Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda,
itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;
Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara,
Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.

*Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah;
tanah milik-Mu yang gersang Kaupulihkan,
sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana;
dalam kebaikan-Mu
Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas, ya Allah.



Bacaan Kedua
Ibr 12:18-19.22-24a

"Kamu sudah datang ke Bukit Sion,
dan ke kota Allah yang hidup."

Pembacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani:

Saudara-saudara,
kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh,
dan tidak menghadapi api yang menyala-nyala,
kamu tidak mengalami kekelaman, kegelapan dan angin badai,
kamu tidak mendengar bunyi sangkakala dan suara dahsyat
yang membuat mereka yang mendengarnya memohon
supaya suara itu jangan lagi berbicara kepada merek.
Sebaliknya kamu sudah datang ke Bukit Sion,
dan ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi.
Kamusudah datang kepada beribu-ribu malaikat,
suatu kumpulan yang meriah,
dan kepada jemaat anak-anak sulung,
yang namanya terdaftar di surga;
kamu telah sampai kepada Allah,
yang menghakimi semua orang,
dan kepada roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna.
Dan kamu telah datang kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru.

Demikianlah sabda Tuhan.



Bait Pengantar Injil
Mat 11:29ab

Pikullah kuk yang Kupasang padamu, sabda Tuhan,
dan belajarlah pada-Ku,
karena Aku lemah lembut dan rendah hati.



Bacaan Injil
Luk 14:1.7-14

"Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan,
dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada suatu hari Sabat
Yesus masuk ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi
untuk makan di situ.
Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.

Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan,
Yesus lalu mengatakan perumpamaan ini,
"Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan,
janganlah duduk di tempat kehormatan.
Sebab mungkin undangan yang lebih terhormat daripadamu.
Jangan-jangan orang yang mengundang engkau dan tamu itu
datang dan berkata kepadamu,
'Berilah tempat itu kepada orang ini.'
Lalu dengan malu engkau harus pergi
pindah ke tempat yang paling rendah.
Tetapi, apabila engkau diundang,
duduklah di tempat yang paling rendah.
Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu,
'Sahabat, silakan duduk di depan.
Dengan demikian
engkau akan mendapat kehormatan di depan semua tamu yang lain.
Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan,
dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."

Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang-Nya,
"Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam,
janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu,
kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya,
karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula,
dan dengan demikian engkau mendapat balasnya.
Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan,
undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta.
Dan engkau akan berbahagia,
karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau.
Sebab engkau akan mendapat balasnya
pada hari kebangkitan orang-orang benar."

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Minggu ini kita akan mendengarkan dan merenungkan sabda Tuhan dari Injil Lukas, tentang pelayanan Yesus yang belusukan dari satu kota ke kota lainnya.
Pada Bacaan Injil hari ini, Yesus datang ke rumah seorang pemimpin Farisi dan makan di situ.
Yesus melihat para tamu berusaha menduduki tempat-tempat terhormat.
Ini menunjukkan bahwa para tamu itu merasa dirinya sebagai orang terhormat, dan merasa pantas untuk duduk di tempat terhormat.
Dengan kata lain, mereka meninggikan dirinya sendiri.
Maka Yesus pun berkomentar, "Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."

Pada umumnya kita memang merasa senang menerima penghormatan dari orang, selalu ingin dihormati, dijadikan perhatian lebih dari yang lain.
Harkat, martabat, atau harga diri lah yang mendorong kita untuk merasa diri lebih terhormat dibandingkan orang lain.
Padahal yang didapat hanyalah kepuasan sesaat saja, setelah itu kita kembali lagi mesti menghadapi persoalan hidup kita masing-masing.

Keinginan untuk dihormati orang adalah masalah gengsi (prestige).
Gengsi ini akan mendorong kita untuk membeli rumah atau mobil yang harganya di atas kemampuan finansial, tujuannya supaya dihormati orang.
Maka tak heran kalau pakaian, tas, atau sepatu yang dijual dengan harga se langit tetap saja laris dibeli orang, karena merek dari barang-barang itu dapat memuaskan gengsinya.

Ketika hendak membeli mobil, orang menyarankan agar saya membeli mobil sedan yang "pantas" untuk saya pakai.
Katanya pantas, padahal harganya se langit, dan tak cukup kursi kalau saya lagi bersama isteri dan ke-4 anak saya.
Lalu saya memilih mobil keluarga dengan 7 tempat duduk, mobil yang dinilai orang "kurang pantas" bagi saya, padahal memenuhi kebutuhan saya.

Saya merasa senang ketika menerima penghormatan dari orang lain.
Sampai sekarang pun masih demikian.
Tetapi saya tidak mencari-cari, tidak meminta-minta apalagi sampai menuntut dari orang lain.
Menerima penghormatan dari orang lain tidaklah dilarang oleh Yesus.
Yang dilarang adalah "meninggikan diri", menghargai diri sendiri secara berlebihan, lalu memandang rendah orang lain.

Maka marilah sekarang kita lebih lagi menjalankan perintah Yesus ini, merendahkan diri di hadapan orang lain, terlebih lagi di hadapan Allah Bapa kita.
Jika masih terasa sulit untuk merendah di hadapan orang, maka tinggikanlah dia, maka kita pun akan menjadi lebih rendah.



Peringatan Orang Kudus
Santo Pedro Armengol (1238-1304)
Pedro dikenal sebagai perampok ulung. Namun tiba-tiba ia bertobat dan masuk biara. Pedro menawarkan diri sebagai sandera untuk ditukar dengan 18 anak Kristen yang ditahan orang Muslim di Aljazair. Karena giat merasul di kawasan Islam ini, ia dihukum mati; akan tetapi secara ajaib, Pedro terbebas dari maut.

Santa Verena (350)
Wanita Mesir ini mengikuti legiun Thebais ke suatu garnisun baru di Swiss. Hingga akhir hidupnya ia berbuat amal dan bermatiraga. Ia dihormati sebagai santa pelindung para pelayan perempuan di pastoran.

Ruth (abad 11 seb. M.)
Wanita Moab ini dikenal dalam kaitannya dengan keluarga Elimelekh, sebuah keluarga Israel dari Betlehem, daerah Yehuda. Konon pada zaman pemerintahan hakim-hakim terjadilah kelaparan hebat di tanah Israel. Elimelekh bersama Naomi, isterinya dan kedua anaknya Mahlon dan Kilyon mengungsi ke Moab sebagai orang asing.
Sepeninggal Elimelekh, Mahlon dan Kilyon menikah dengan perempuan-perempuan Moab. Mahlon dengan Orpa, sedang Kilyon dengan Ruth. Sayang sekali bahwa Mahlon dan Kilyon kemudian meninggal dunia. Dengan demikian tinggallah Naomi bersama kedua menantunya Orpa dan Ruth.
Ketika didengar bahwa Tuhan telah membebaskan umatNya Israel dari kelaparan, pulanglah Naomi ke Betlehem, Yehuda bersama kedua menantunya. Di sana Ruth bertemu dan menikah dengan Boaz, saudara Elimelekh. Perkawinan Levirat ini adalah sah menurut hukum Israel demi melanjutkan keturunan Naomi. Ruth dan Boaz memperanakkan Obed, ayah dari Yesse, yang menjadi ayah dari Daud, Raja terbesar Israel. Dengan demikian Ruth dikenal sebagai leluhur Raja Daud dan Yesus Kristus yang lahir dari keturunan Daud (Mat 1: 5).



http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi