Liturgia Verbi 2019-07-28 Minggu.

Liturgia Verbi (C-I)
Hari Minggu Biasa XVII 

Minggu, 28 Juli 2019



Bacaan Pertama
Kej  18:20-33

"Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata."

Pembacaan dari Kitab Kejadian:

Sekali peristiwa
bersabdalah Tuhan kepada Abraham,
"Sesungguhnya, banyaklah keluh kesah orang
tentang Sodom dan Gomora,
dan sesungguhnya sangat beratlah dosanya.
Baiklah Aku turun untuk melihat,
apakah benar-benar mereka telah berkelakuan
seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak;
Aku hendak mengetahuinya."

Lalu berpalinglah orang-orang itu dan berjalan ke Sodom,
tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan Tuhan.
Abraham datang mendekat dan berkata,
"Apakah Engkau akan membinasakan orang benar
bersama dengan orang fasik?
Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu?
Apakah Engkau akan membinasakan tempat itu?
Tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu?
Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian,
membunuh orang benar bersama dengan orang fasik,
sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik!
Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu!
Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?"
Tuhan berfirman,
"Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom,
Aku akan mengampuni seluruh tempat itu demi mereka."
Abraham menyahut,
"Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan,
walaupun aku debu dan abu.
Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu,
apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?"
Tuhan bersabda,
"Aku takkan memusnahkannya,
jika Kudapati empat puluh lima di sana."

Lagi Abraham melanjutkan perkataannya,
"Sekiranya empat puluh didapati di sana?"
Sabda Tuhan,
Aku takkan berbuat demikian demi yang empat puluh itu."
Kata Abraham,
"Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata sekali lagi.
Sekiranya tiga puluh didapati di sana?"
Sabda Tuhan,
"Aku takkan berbuat demikian jika Kudapati tiga puluh di sana."

Kata Abraham lagi,
"Sesungguhnya aku telah memberanikan diri
berkata kepada Tuhan.
Sekiranya dua puluh didapati di sana?"
Sabda Tuhan,
"Aku tidak akan memusnahkannya demi yang dua puluh itu."
Kata Abraham,
"Janganlah kiranya Tuhan murka,
kalau aku berkata lagi sekali ini saja.
Sekiranya sepuluh didapati di sana?"
Jawab Tuhan,
"Aku takkan memusnahkannya demi yang sepuluh itu."

Lalu pergilah Tuhan,
setelah selesai bersabda kepada Abraham.
Dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm  138:1-2a.2bc-3.6-7ab.7c-8,R:3a

Refren: Pada hari aku berseru kepada-Mu,
jawablah aku, ya Tuhan.

*Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati,
sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku;
di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu.
Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus.

*Aku hendak memuji nama-Mu
oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu,
sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku.
Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.

*Tuhan itu tinggi, namun Ia memperhatikan orang yang hina,
dan mengenal orang yang sombong dari jauh.
Jika aku berada dalam kesesakan,
Engkau mempertahankan hidupku,
terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu.

*Tangan kanan-Mu menyelesaikan segalanya bagiku.
Tuhan akan menyelesaikan segalanya bagiku!
Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi,
janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!



Bacaan Kedua
Kol  2:12-14

"Kamu telah dihidupkan Allah bersama dengan Kristus,
sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran."

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose:

Saudara-saudara,
bersama Kristus kamu telah dikuburkan dalam pembaptisan,
dan bersama Dia kamu juga turut dibangkitkan
oleh kepercayaanmu akan karya kuasa Allah,
yang telah membangkitkan Kristus dari antara orang mati.
Dahulu kamu mati karena pelanggaranmu
dan karena tidak disunat secara lahiriah.
Tetapi kini Allah menghidupkan kamu bersama Kristus
sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita.
Surat hutang
yang oleh ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita,
telah dihapuskan-Nya dan ditiadakan-Nya
dengan memakukannya pada kayu salib.

Demikianlah sabda Tuhan.



Bait Pengantar Injil
Rom 8:15bc

Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah.
Oleh Roh itu kita berseru, "Abba, ya Bapa."



Bacaan Injil
Luk  11:1-13

"Mintalah, maka kamu akan diberi."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada waktu itu
Yesus sedang berdoa di salah satu tempat.
Ketika Ia berhenti berdoa,
berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya,
"Tuhan, ajarlah kami berdoa,
sebagaimana Yohanes telah mengajar murid-muridnya."
Maka Yesus berkata kepada mereka,
"Apabila kamu berdoa, katakanlah:
  Bapa, dikuduskanlah nama-Mu;
  datanglah Kerajaan-Mu.
  Berilah kami setiap hari makanan yang secukupnya
  dan ampunilah dosa kami,
  sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
  dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."

Lalu kata-Nya kepada mereka,
"Jika di antara kamu
ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat
dan berkata kepadanya, 'Saudara, pinjami aku tiga buah roti,
sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan
singgah ke rumahku,
dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya',
masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab,
'Jangan mengganggu aku;
pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur.
Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu.

Aku berkata kepadamu:
Sekalipun dia tidak mau bangun
dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya,
namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu,
pastilah ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan.

Oleh karena itu Aku berkata kepadamu:
Mintalah, maka kamu akan diberi;
carilah, maka kamu akan mendapat;
ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta akan menerima,
setiap orang yang mencari akan mendapat,
dan setiap orang yang mengetuk akan dibukakan pintu.
Bapa manakah di antara kamu,
yang memberi anaknya sebuah batu kalau anak itu minta roti?
Atau seekor ular, jika anaknya minta ikan?
Atau kalajengking, kalau yang diminta telur?
Jadi kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu,
apalagi Bapamu yang di surga!
Ia akan memberikan Roh Kudus
kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya."

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Pada Pekan Biasa ke-17 minggu ini, kita akan merenungkan perihal pembangunan iman kita:  Untuk apa sih iman itu?  Bagaimana caranya membangun iman?  Apa yang akan terjadi jika kita tidak beriman atau kurang iman?

Hari ini kita awali dengan renungan Daily Fresh Juice yang dibawakan oleh istri saya, Erna Kusuma, perihal berdoa sebagai wujud iman kita:

Para Pendengar setia Daily Fresh Juice yang dikasihi Tuhan,
Pada awalnya saya merasa agak aneh setelah mendengarkan ayat awal dari Bacaan Injil hari ini, "Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat."
Yesus berdoa?
Bukankah Yesus adalah Tuhan, mengapa mesti berdoa?
Bukankah sepatutnya manusialah yang berdoa kepada Yesus?

Dari Injil kita mengetahui kalau Yesus selalu berdoa.
Yesus selalu menyempatkan diri untuk berdoa kepada Bapa-Nya yang di Surga.
Terutama pada peristiwa-peristiwa penting,
Yesus selalu berdoa kepada Bapa-Nya.
Misalnya, ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes, Yesus berdoa,
dan doa-Nya langsung dijawab, terdengar suara dari langit,
"Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." [Luk 3:21]

Begitu pula ketika Yesus hendak memilih kedua belas rasul-Nya,
Yesus pergi ke bukit untuk berdoa,
dan bahkan di situ Yesus berdoa semalam-malaman. [Luk 6:12]

Yesus juga berdoa kepada Bapa-Nya, ketika Yesus dimuliakan di atas gunung.
Dan ketika berdoa di taman Getsemani, menjelang peristiwa yang sangat penting yang akan dihadapi-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."
Hanya Petrus dan kedua anak Zebedeus saja yang mendengarkan sendiri apa yang didoakan oleh Yesus, sementara murid lainnya tertidur.
Maka Yesus pun menegur mereka,
"Mengapa kamu tidur?
Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."

Dan di banyak kesempatan lain, ditulis di dalam Injil kalau Yesus selalu berdoa.
Dari semua kisah tentang Yesus berdoa tadi,
Yesus berdoa sendiri, memilih untuk menyendiri ketika berdoa,
sehingga para murid tidak mengetahui apa sesungguhnya yang didoakan oleh Yesus.
Karena para murid tidak mengetahui apa yang didoakan oleh Yesus,
maka seorang murid memberanikan diri berkata kepada Yesus,
"Tuhan, ajarlah kami berdoa,
sebagaimana Yohanes telah mengajar murid-muridnya."
Yesus merespon permintaan itu, dan langsung memberikan contoh doa,
yaitu doa yang sekarang ini kita kenal sebagai "Doa Bapa Kami".

Para Pendengar Daily Fresh Juice yang dikasihi Allah,
Yesus melakukan ritual berdoa tentu dengan harapan
agar kita pun melakukan yang sama,
menjadikan berdoa sebagai ritual yang kita lakukan dengan tekun.

Kalau kita cermati Injil,
Sebenarnya telah beberapa kali Yesus mengajarkan tentang berdoa.
Yang pertama dan terpenting di dalam berdoa,
bahwa kita mesti percaya kepada Allah, mendaraskan doa dengan iman,
serta percaya bahwa Allah mendengarkan doa-doa kita.
Yesus telah menyampaikan mengenai hal ini dengan cukup jelas,
 "Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan,
percayalah bahwa kamu telah menerimanya,
maka hal itu akan diberikan kepadamu."  [Markus 11 Ayat 24].
Di dalam doa Bapa Kami,
ungkapan iman ini kita dahulukan,
"Bapa kami yang ada di Surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu."

Selanjutnya,
Allah Bapa mengetahui apa yang baik untuk kita.
Allah adalah Bapa kita.
"Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya,
jika ia meminta roti?
atau memberi ular jika ia meminta ikan?
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga!
Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Yesus saja berpasrah kepada kehendak Bapa-Nya,
seperti yang dipanjatkan di dalam doa-Nya,
"Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku;
tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."

Bukan kehendak kitalah yang mesti dituruti oleh Allah Bapa,
melainkan kitalah yang mesti menuruti kehendak Allah Bapa,
dan itu kita ungkapkan di dalam doa,
"Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam Surga."

Kemudian tentang berbagai kebutuhan hidup kita di dunia ini,
Yesus telah mengajarkan,
"Janganlah kamu mempersoalkan
apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum
dan janganlah cemas hatimu.
Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah.
Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu."
Kita perlu memintanya di dalam doa,
"Berilah kami rejeki pada hari ini."
Artinya kita perlu memohonnya setiap hari.
Doa Bapa Kami mesti kita daraskan setiap hari.
Hari ini untuk hari ini, esok untuk esok, dan seterusnya.
Dengan kata lain, kita mesti bertekun di dalam doa.
Yesus meminta agar kita harus selalu berdoa dengan tak jemu-jemu.

Kita memang rentan terhadap kesalahan dan dosa.
Yesus memahami hal ini, seperti yang dikatakan-Nya,
"Roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Oleh sebab itulah kita juga mesti memohonkan pengampunan dari Allah Bapa
terhadap kesalahan dan dosa yang telah kita perbuat,
sebagaimana kita juga mesti mengampuni orang lain
karena mereka juga sama seperti kita, rentan terhadap kesalahan dan dosa.

Dan yang terakhir,
seperti yang terjadi di Taman Getsemani,
saat menjelang Yesus akan menyerahkan nyawa-Nya,
Yesus mendapati para murid-Nya tertidur, lalu berkata,
"Mengapa kamu tidur?
Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."
Iblis memang selalu berusaha agar kita terjatuh ke dalam pencobaan.
Maka dari itu kita juga memohon kepada Allah Bapa,
"Janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat."



Peringatan Orang Kudus
Santo Nasarius dan Selsus, Martir; Santo Viktor dan Innosensius, Paus dan Martir
Nasarius adalah anak seorang Yahudi bernama Afrikanus. Ibunya, Perpetua yang sudah beragama Kristen dengan giat mendidik dia secara Kristen semenjak kecilnya. Karena itu Nasarius berkembang dewasa menjadi seorang Kristen yang saleh. Oleh Paus Linus, yang menggantikan Santo Petrus Rasul, Nasarius diutus untuk mewartakan Injil di Gallia (kini: Prancis).
Selsus adalah pemuda pertama yang berhasil ditobatkan oleh Nasarius sejak ia berkarya di Gallia. Selsus menemani Nasarius dalam perjalanan-perjalanan tugasnya. Pada suatu ketika mereka ditangkap oleh penduduk kafir setempat dan dibuang ke laut. Tetapi berkat perlindungan Tuhan, mereka tidak mati tenggelam. Mereka berhasil menyelamatkan diri lalu mengembara hingga sampai ke Milano, Italia. Di sana mereka mewartakan Injil dan membesarkan hati orang-orang Kristen yang ada di sana. Di Milano mereka sekali lagi ditangkap dan dijatuhi hukuman mati karena imannya akan Yesus Kristus.
Viktor lahir di Afrika Utara dan memimpin Gereja sebagai Paus pada tahun 189. Paus Viktor adalah paus yang secara resmi menetapkan bahwa permandian suci dalam keadaan bahaya maut dapat dilakukan dengan memakai air biasa apabila tidak ada persediaan air permandian di tempat itu. Ia mati sebagai martir pada tahun 189, sewaktu pemerintahan Kaisar Septimus Severus.
Innosensius lahir di Albano, dekat kota Roma. la terpilih menjadi Paus dengan suara bulat pada tahun 402. Ia sungguh-sungguh sadar akan bahaya-bahaya yang mengancam Gereja dan umat pada masa itu. Tak henti-hentinya ia berdoa memohon kebijaksanaan dan kekuatan Tuhan agar mampu mengemudikan bahtera Gereja Kristus dengan selamat. Bahaya-bahaya itu terutama disebabkan oleh adanya perpindahan besar-besaran bangsa-bangsa lain ke dunia Barat. Bangsa Goth menyerang kota Roma sebanyak dua kali di bawah pimpinan panglima Alarik dan berhasil menjarahi segala sesuatu yang mereka temui.
Dalam menghadapi ancaman-ancaman itu, Paus Innocentius senantiasa menguatkan hati umatnya dan meringankan beban penderitaan mereka. Sementara itu, Paus Innocentius menghadapi lagi masalah baru yang muncul di dalam Gereja oleh lahirnya ajaran sesat Pelagianisme yang menyangkal adanya rahmat untuk mencapai keselamatan kekal. Dua kali ia mengadakan konsili untuk menghukum ajaran sesat itu. Belum lagi selesai masalah itu terdengar berita bahwa Santo Yohanes Krisostomus dibuang dari takhta keuskupannya sebagai tawanan oleh keluarga Kaisar Konstantinopel. Innosensius tidak segan-segan mengutuk tindakan itu. Kaisar Arkadius bersama permaisurinya Eudoxia dikucilkan dari Gereja, meskipun ia tahu bahwa hal itu akan mendatangkan bahaya atas dirinya sendiri. Setelah memimpin Gereja selama 15 tahun, Innosensius meninggal dunia pada tahun 417.



http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi