Liturgia Verbi 2019-01-27 Minggu.

Liturgia Verbi (C-I)
Hari Minggu Biasa III

Minggu, 27 Januari 2019

PF S. Angela Merici, Perawan



Bacaan Pertama
Neh 8:3-5a.6-7.9-11

"Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas,
dengan diberi keterangan-keterangan sehingga pembacaan dimengerti."

Pembacaan dari Kitab Nehemia:

Sesudah umat Israel kembali dari pembuangan,
pada hari pertama bulan ketujuh,
imam Ezra membawa kitab Taurat ke depan jemaat,
pria, wanita dan semua yang dapat mendengar dan mengerti.
Ia membacakan beberapa bagian dari kitab itu
di halaman di depan Gerbang Air
dari pagi sampai tengah hari
di hadapan pria, wanita dan semua orang yang dapat mengerti.
Dengan penuh perhatian
seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu.

Adapun Ezra, ahli kitab itu, berdiri di atas mimbar kayu
yang dibuat khusus untuk peristiwa itu.
Ezra membuka kitab itu di depan mata seluruh umat,
karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang.
Pada waktu ia membuka kitab itu, semua orang bangkit berdiri.
Lalu Ezra memuji Tuhan, Allah yang mahaagung,
dan semua orang menyahut, "Amin! Amin!"
sambil mengangkat tangan.
Kemudian mereka berlutut
dan sujud menyembah kepada Tuhan dengan muka sampai ke tanah.

Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas,
dengan diberi keterangan-keterangan,
sehingga pembacaan dimengerti.

Lalu Nehemia, kepala daerah, dan imam Ezra, ahli kitab itu,
serta orang-orang Lewi yang mengajar jemaat,
berkata kepada seluruh hadirin,
"Hari ini adalah kudus bagi Tuhan Allahmu.
Jangan kamu berdukacita dan menangis!"
karena semua orang itu menangis
ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat.

Lalu berkatalah Imam Ezra kepada mereka,
"Pergilah, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis;
dan berikanlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa!
Sebab hari ini kudus bagi Tuhan kita!
Jangan bersusah hati,
sebab sukacita karena Tuhanlah perlindunganmu!"

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 19:8.9.10.15,R:Yoh 6:63c

Refren: Sabda-Mu, ya Tuhan,
adalah roh dan kehidupan.

*Taurat Tuhan itu sempurna,
menyegarkan jiwa;
peraturan Tuhan itu teguh,
memberikan hikmat kepada orang bersahaja.

*Titah Tuhan itu tepat,
menyukakan hati;
perintah Tuhan itu murni,
membuat mata berseri.

*Takut akan Tuhan itu suci,
tetap untuk selama-lamanya;
hukum-hukum Tuhan itu benar,
adil selalu.

*Mudah-mudahan Engkau sudi
mendengarkan ucapan mulutku,
dan berkenan akan renungan hatiku,
ya Tuhan, gunung batu dan penebusku!



Bacaan Kedua
1Kor 12:12-30

"Kamu semua adalah tubuh Kristus,
dan masing-masing adalah anggotanya."

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:

Saudara-saudara,
seperti halnya tubuh itu satu dan anggotanya banyak,
dan semua anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh saja,
demikian pula Kristus.
Sebab kita semua,
baik orang Yahudi maupun orang Yunani,
baik budak maupun orang merdeka,
telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh,
dan juga diberi minum dari satu Roh.

Karena tubuh pun tidak terdiri atas satu anggota saja,
tetapi atas banyak anggota.
Andaikata kaki berkata,
"Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh",
benarkah ia tidak termasuk tubuh?
Dan andaikata telinga berkata,
"Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh",
benarkah ia tidak termasuk tubuh?
Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata,
di manakah pendengaran?
Andaikata seluruhnya telinga,
di manakah penciuman?
Tetapi Allah telah memberikan kepada semua anggota,
masing-masing secara khusus,
suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.
Andaikata semuanya adalah satu anggota,
di manakah tubuh?
Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.

Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan,
"Aku tidak membutuhkan engkau!"
Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki,
"Aku tidak membutuhkan engkau!"
Justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah,
malah paling dibutuhkan.
Kepada anggota-anggota tubuh
yang menurut pandangan kita kurang terhormat,
kita berikan penghormatan khusus.
Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok,
kita berikan perhatian khusus;
hal ini tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok.
Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa,
sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia
diberikan penghormatan khusus,
supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh,
tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.
Karena itu jika satu anggota menderita,
semua anggota turut menderita;
jika satu anggota dihormati,
semua anggota turut bersukacita.

Kamu semua adalah tubuh Kristus,
dan masing-masing adalah anggotanya.
Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat:
Pertama sebagai rasul,
kedua sebagai nabi,
ketiga sebagai pengajar.
Selanjutnya Ia menetapkan juga:
mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,
untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin,
dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar?
Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat?
atau untuk menyembuhkan,
atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh,
atau untuk menafsirkan bahasa roh?

Demikianlah sabda Tuhan.



Bait Pengantar Injil
Luk 4:18-19

Tuhan Allah telah mengutus Aku
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin,
dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.



Bacaan Injil
Luk 1:1-4;4:14-21

"Pada hari ini genaplah nas Kitab Suci."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita
tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita,
seperti yang disampaikan kepada kita oleh saudara-saudara
yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman.
Karena itu,
setelah menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama
dari awal mulanya,
aku mengambil keputusan
untuk membukukannya dengan teratur bagimu.
Dengan demikian engkau dapat mengetahui,
bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.

Sesudah dicobai Iblis di padang gurun,
dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea.
Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu.
Selama di situ Ia mengajar di rumah-rumah ibadat
dan semua orang memuji Dia.
Lalu Yesus datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan.
Dan menurut kebiasaan-Nya,
pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat,
lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya,
dan setelah membukanya,
Ia menemukan nas di mana ada tertulis:
   Roh Tuhan ada pada-Ku,
   oleh sebab Ia telah mengurapi Aku,
   untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin;
   dan Ia telah mengutus Aku
   untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan,
   dan penglihatan bagi orang-orang buta;
   untuk membebaskan orang-orang yang tertindas,
   untuk memberitakan bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang.
Kemudian Yesus menutup kitab itu,
mengembalikannya kepada pejabat, lalu duduk;
dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.
Lalu Yesus memulai mengajar mereka, kata-Nya,
"Pada hari ini genaplah nas tadi
sewaktu kamu mendengarnya."

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Yes… Lukas mengawali Injilnya dengan sangat baik, sangat meneguhkan saya, tekad hendak membukukan dengan teratur perihal kedatangan Anak Manusia, agar dapat difahami dengan lebih baik tentang kebenarannya.
Tekad atau Iktikad memang diperlukan untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan.
Tekad yang bulat maksudnya tak ada keragu-raguan lagi.
Mari kita ikuti jejak Lukas ini, bertekad untuk turut serta mewartakan Injil, jika mungkin, dengan teratur.
Teratur artinya ada aturan-aturannya, bukan berantakan, bukan sesempatnya, bukan sambil lalu.
Perlu ada konsistensi dan kesinambungan.

Nas Kitab Suci telah digenapi oleh kedatangan Anak Manusia, artinya tidak lagi berupa nubuat melainkan telah menjadi fakta.
Semestinya hal ini dapat memupus keragu-raguan kita, jika masih ada.
Kita masih memiliki "hidup" yang mirip nubuat karena kita belum tahu apa yang akan terjadi nanti, tapi hidup tetap mesti dijalankan.
Tinggal masalahnya, bagaimana kita akan menjalaninya.
Apakah kita jalankan dengan teratur atau berantakan?
Apakah kita jalankan dengan tekad yang bulat atau dengan keragu-raguan?

Tahun rahmat Tuhan telah datang, dan bahkan telah lama datang.
Hal ini sesungguhnya telah terang menderang, tetapi mengapa kita masih saja "ngumpet" di dalam kegelapan? Masih saja ngumpet di balik bayang-bayang?
Mari kita bangkit, rahmat Tuhan bukan bayang-bayang.



Peringatan Orang Kudus
Santa Angela Merici, Perawan
Angela Merici lahir di Desenzano del Garda, Lombardia, Italia Utara pada tanggal 21 Maret 1474.  Sepeninggal ibunya, Angela bersama kakaknya dipelihara oleh pamannya.  Ketika itu Angela berumur 10 tahun.  Bimbingan pamannya berhasil membentuk Angela dan kakaknya menjadi orang-orang yang patuh dan taat agama.
Sepeninggal kakaknya, Angela masuk Ordo Ketiga Santo Fransiskus.  Kemudian ia kembali ke Desenzano setelah pamannya meninggal dunia pada tahun 1495.  Di Desenzano ia mengalami suatu penglihatan di mana ia sedang mengajar agama kepada pemudi-pemudi.  Penglihatan ini memberi semangat baginya untuk mendirikan sebuah perkumpulan untuk para pemudi.  Untuk maksud itu, ia mengumpulkan beberapa kawannya untuk mengajar anak-anak gadis.  Pada tahun 1516, Angela pindah ke Brescia dan mendirikan sebuah sekolah.  Karya pendidikannya berkembang pesat dan disenangi banyak orang.
Banyak kaum wanita diajaknya untuk membantu dia dalam karya pendidikan itu.  Bersama wanita-wanita ini, Angela mendirikan sebuah perkumpulan di bawah perlindungan Santa Ursula.  Wanita-wanita yang menjadi anggota perkumpulannya dibiarkan tetap tinggal dengan keluarganya, agar supaya mereka tetap berhubungan dengan dunia luar.  Hal yang dituntut dari mereka ialah kesediaan melaksanakan tugas-tugas dengan penuh semangat.
Pengesahan dari Takhta Suci atas perkumpulan yang didirikan Angela tidak cepat diberi.  Sambil menanti pengesahan Sri Paus, Angela berziarah ke Tanah Suci Yerusalem.  Dalam perjalanannya itu, ia mengalami kejadian pahit ini: kedua matanya tiba-tiba menjadi buta.  Namun peristiwa ini tidak mengendurkan semangatnya untuk mengunjungi Tanah Suci.  Ia melanjutkan perjalanannya sambil meyerahkan diri sepenuhnya pada penyelenggaraan ilahi.  Imannya dibalas Tuhan dengan suatu mujizat.  Penglihatannya pulih kembali ketika kembali dari ziarah itu, tepat di tempat mana dia mengalami kebutaan.
Kira-kira pada tahun 1533, datang lagi 12 orang wanita untuk membantu Angela dalam usaha pendidikan anak-anak miskin dan buta huruf.  Mereka berpindah ke sebuah rumah dekat gereja Santa Afra di Brescia.  Di sini ia mulai membentuk sebuah Ordo baru, yang disebutnya Ordo Ursulin.
Sri Paus Paulus III (1534-1549) mengesahkan ordo ini pada tanggal 25 November 1535.  Angela sendiri diangkat menjadi pemimpin ordo hingga hari kematiannya pada tanggal 27 Januari 1540 di Brescia, dekat Desenzano.  Pada tanggal 30 April 1768, Sri Paus Klemens XIII (1758-1769) menggelari dia 'Beata' (=Yang Bahagia) dan kemudian digelari 'Santa' pada tanggal 31 Mei 1807 oleh Sri Paus Pius VII (1800-1823).



http://liturgia-verbi.blogspot.co.id/
https://www.facebook.com/groups/liturgiaverbi