Liturgia Verbi (C-I)
Hari Biasa Pekan Prapaskah IV
Rabu, 2 April 2025
PF S. Fransiskus dari Paola, Pertapa
Bacaan Pertama
Yes 49:8-15
"Aku telah membentuk dan memberi engkau menjadi perjanjian
bagi umat manusia
untuk membangun bumi kembali."
Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Beginilah firman Tuhan,
"Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau,
dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.
Aku telah membentuk dan membuat engkau
menjadi perjanjian bagi umat manusia,
untuk membangunkan bumi kembali
dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi,
untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung 'Keluarlah!'
dan kepada orang-orang yang ada di dalam gelap 'Tampillah!'
Di sepanjang jalan
mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput,
dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka.
Mereka tidak menjadi lapar atau haus.
Angin panas dan terik matahari tidak akan menimpa mereka,
sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka
dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air.
Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan
dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan.
Lihat, ada orang yang datang dari jauh,
ada yang dari utara, dari barat dan ada yang dari tanah Sinim.
Bersorak-sorailah, hai langit,
bersorak-soraklah, hai bumi,
dan bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung!
Sebab Tuhan menghibur umat-Nya
dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas.
Sion berkata,
"Tuhan telah meninggalkan aku,
dan Tuhanku telah melupakan aku."
Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya,
sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya?
Sekalipun dia melupakan, Aku tidak akan melupakan engkau."
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 145:8-9.13cd-14.17-18,R:8a
Refren: Tuhan itu pengasih dan penyayang,.
*Tuhan itu pengasih dan penyayang,
panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
Tuhan itu baik kepada semua orang,
dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
*Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya
dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh
dan penegak bagi semua yang tertunduk.
*Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya
dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya,
pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Bait Pengantar Injil
Yoh 11:25a.26
Akulah kebangkitan dan hidup, sabda Tuhan.
Setiap orang yang percaya kepada-Ku, akan hidup,
sekalipun ia sudah mati.
Bacaan Injil
Yoh 5:17-30
"Seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati,
dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya."
Inilah Injil Suci menurut Yohanes:
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi,
"Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga."
Karena perkataan itu,
orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh Yesus,
bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat,
tetapi juga karena Ia mengatakan
bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri,
dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.
Maka Yesus menjawab mereka, "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu
dari diri-Nya sendiri,
jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya;
sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
Sebab Bapa mengasihi Anak,
dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu
yang dikerjakan-Nya sendiri,
bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya
pekerjaan yang lebih besar lagi daripada pekerjaan-pekerjaan itu,
sehingga kamu menjadi heran.
Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati
dan menghidupkannya,
demikian juga Anak menghidupkan siapa saja
yang dikehendaki-Nya.
Bapa tidak menghakimi siapa pun,
melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya
kepada Anak,
supaya semua orang menghormati Anak
sama seperti mereka menghormati Bapa.
Barangsiapa tidak menghormati Anak,
ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.
Aku berkata kepadamu:
Sungguh, barangsiapa mendengar perkataan-Ku
dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku,
ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum,
sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Aku berkata kepadamu:
Sungguh, saatnya akan tiba dan sudah tiba,
bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah,
dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.
Sebab sama seperti Bapak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri,
demikian juga diberikan-Nya
Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.
Dan Bapa telah memberikan kuasa kepada Anak untuk menghakimi,
karena Ia adalah Anak Manusia.
Janganlah kamu heran akan hal itu,
sebab saatnya akan tiba,
bahwa semua orang yang di dalam kubur
akan mendengar suara Anak,
dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar
dan bangkit untuk hidup yang kekal,
tetapi mereka yang telah berbuat jahat
akan bangkit untuk dihukum.
Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri.
Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar,
dan penghakiman-Ku adil,
sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri,
melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku."
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan Injil
Pada Bacaan Injil hari ini, Yesus menyampaikan kesaksian tentang diri-Nya, serta menjelaskan relasi-Nya dengan Bapa-Nya yang adalah Allah.
Apa yang dikerjakan oleh Bapa, itu pula yang dikerjakan oleh Anak. Anak tidak menuruti kehendak-Nya sendiri, melainkan kehendak Bapa yang mengutus Anak.
Bapa telah menugaskan Anak, dan sekaligus memberi kewenangan penuh, untuk membangkitkan orang mati dan menghidupkannya, siapa pun yang dikehendaki-Nya; semacam hak prerogatif yang tidak dapat disangkal oleh siapa pun.
Atas kehendak dan perkenan dari Allah Bapa, Allah Putera diutus-Nya untuk datang ke dunia, menjadi Anak Manusia. Kepada-Nya telah diberikan kuasa untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati, kekuasaan terbesar dari segala kuasa yang pernah ada.
Jika seperti itu kesaksian yang telah disampaikan-Nya, masih adakah hak kita untuk mengatai Dia telah melanggar hukum Sabat, atau menuduh-Nya menggunakan kuasa Beelzebul untuk mengusir setan? Atau bahkan menuduh Dia telah menghujat Allah karena menyamakan diri-Nya dengan Allah?
Anak Manusia yang tak lain adalah Allah Putera, memang adalah Tuhan bagi semua manusia dan segala makhluk hidup.
Lalu, mengapa hal ini perlu diingatkan kembali? Bukankah itu adalah peristiwa masa lalu? Bukankah sekarang ini Anak Manusia sudah kembali ke asal-Nya, telah duduk di sisi kanan Bapa-Nya?
Tidak benar demikian. Kerajaan-Nya takkan berakhir.
Akan tiba saatnya ketika Anak Manusia datang kembali, dan pada kedatangan-Nya yang kedua nanti itulah penghakiman dan penghukuman akan dijatuhkan bagi setiap orang.
Rumput ilalang akan dipisahkan dari bulir gandum, lalu diikat dan dimasukkan ke dalam api, sementara bulir gandum dibawa dan disimpan di dalam lumbung sebagai kepunyaan-Nya.
Oleh karena itu, marilah kita menjalani hidup ini sesuai dengan kehendak-Nya, menjadi bulir gandum yang berbuah.
Sekalipun kita hidup berhimpitan di antara rumput ilalang, janganlah hendaknya kita berubah menjadi rumput ilalang. Kita adalah milik kepunyaan-Nya.
Pada saat yang sama, Bacaan dari *Kitab Yesaya 49:8-15* menyingkapkan kasih Tuhan yang luar biasa bagi kita. Firman Tuhan berbunyi: "Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakan, Aku tidak akan melupakan engkau."
Inilah bentuk kesetiaan Tuhan yang sempurna, kesetiaan yang nyaris mustahil untuk kita perbuat.
Ketika orang mengingkari janji, kita mudah menjadi kecewa, bahkan mungkin mengingkari janji kita sendiri sebagai balasannya.
Lebih buruk lagi, kita bisa menjadi marah dan mengata-ngatai orang tersebut.
Namun, ingkar janji tidak pernah ada dalam kamus Tuhan.
Sekalipun kita berulang kali mengkhianati-Nya, mengingkari janji-janji yang telah kita buat, entah saat pembaptisan, perkawinan, imamat, atau kaul, Tuhan tetap mengasihi kita.
Dia terus mengharapkan kita berbalik kepada-Nya, mengakui dan menyesali kesalahan kita, lalu berdamai dengan-Nya.
Tuhan konsisten terhadap tujuan-Nya dan terhadap setiap firman yang telah diucapkan-Nya.
Dia senantiasa mengupayakan agar kita keluar dari kegelapan, merdeka dari kurungan, menjadi serupa dengan-Nya, dan setia sampai selama-lamanya.
Seandainya kita dapat meniru, meskipun hanya sebagian kecil dari kesetiaan Tuhan, itu akan menjadi berkat bagi sanak saudara kita, bagi orang-orang di sekitar kita.
Mereka akan merasakan kehadiran Tuhan dalam diri kita yang memancarkan kesetiaan-Nya.
Mari kita mengupayakan diri agar menjadi representasi Tuhan di lingkungan kita.
Kesetiaan yang berasal dari Tuhan itu hendaknya memancar dari diri kita, menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita.
Bukankah kita memang berniat memberi sesuatu yang baik bagi mereka?
Peringatan Orang Kudus
Santo Fransiskus dari Paula, Pertapa
Fransiskus lahir di Paula, Italia Selatan pada tahun 1416. Pada waktu itu kedua orangtuanya sudah lanjut umur. Tepatlah bila dikata bahwa Fransiskus adalah "karunia Tuhan yang istimewa" bagi kedua orangtuanya yang sudah bertahun-tahun hidup bersama tanpa kehadiran seorang anak. Hasrat menimang seorang anak mendorong kedua orangtuanya berdoa tak kunjung henti kepada Tuhan dengan perantaraan Santo Fransiskus Asisi. Kehamilan sang ibu pada usianya yang sudah lanjut itu menunjukkan bahwa Tuhan sungguh menaruh telinga pada keluh kesah mereka. Maka tatkala ibunya melahirkan, bayi itu diberi nama Fransiskus mengikuti nama Santo Fransiskus Asisi, perantara doa mereka.
Ketika Fransiskus berusia 13 tahun, ia disekolahkan di Sekolah Santo Markus, milik imam-imam Fransiskan. Dalam usia sebegitu muda, Fransiskus sudah menjalani suatu cara hidup yang keras dengan disiplin diri yang tinggi. la rajin berziarah terutama ke Asisi dan Roma. Sekembalinya ke Paula, daerah asalnya, ia menjadi seorang pertapa di sebuah gua dekat pantai Laut Tengah. Tak lama kemudian datang lagi dua orang laki-laki bergabung bersamanya bertapa di gua itu.
Karena tertarik pada cara hidup mereka itu, maka orang-orang yang tinggal di situ mendirikan bagi mereka sebuah rumah tinggal sederhana dan sebuah kapela sebagai tempat mereka berdoa dan bersemadi. Bersama dua orang rekannya itu, Fransiskus mendirikan Ordo Rahib Miskin pada tahun 1436. Ordo itu berkembang pesat dan sangat aktif. Tujuhbelas tahun kemudian setelah Paus Paulus II (1464-1471) merestui pendirian ordo itu, Fransiskus membangun sebuah biara di sekitar gua itu, lalu dua buah biara lagi masing-masing di Calabria dan Sisilia. Kesalehan hidup Fransiskus dibalas Tuhan dengan menganugerahkan kepadanya kemampuan membuat mujizat dan kemampuan meramal. Banyak orang mengenal dia sebagai pertapa yang saleh, dan sering datang kepadanya meminta bimbingan dan doanya. Sewaktu dia datang ke istana raja Prancis, Louis XI (1461-1483) di Plessis-les Tours, ia berkata kepada raja: "Janganlah mengharapkan mujizat dari padaku. Mintalah itu pada Tuhan dan bertobatlah atas segala dosamu. Setelah itu siapkanlah dirimu untuk masuk ke dalam kehidupan abadi bersama Allah".
Sekali peristiwa, raja Ferdinand I dari Napoli, Italia ingin menyumbangkan sejumlah besar uang kepadanya untuk keperluan biara dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Tetapi sumbangan uang itu dengan halus ditolaknya. Kepada para pesuruh raja, ia berkata: "Lebih baiklah kalau uang itu dikembalikan saja kepada orang-orang yang miskin dan tertindas karena keserakahan raja ". Mendengar kata-kata Fransiskus itu, Ferdinand marah dan segera menyuruh orang untuk membunuh Fransiskus. Tetapi hal ini tidak sampai terlaksana karena para pesuruh raja itu segan membunuh Fransiskus yang saleh itu.
Fransiskus kemudian menjadi penasihat dan pembimbing rohani raja Karel VIII atas permintaan raja. Sebagai balas jasa, Karel VIII, pengganti Louis XI, mendirikan sebuah biara bagi Fransiskus di Plessis. Di biara inilah Fransiskus meninggal dunia pada tanggal 2 April1 507.
Santa Teodosia, Perawan dan Martir
Teodosia lahir di Tyre, Phoenicia, bagian timur kekaisaran Romawi pada tahun 288. Menurut Eusebius, sejarawan Gereja (206?-340?), Teodosia lahir di Kaesarea, dekat Tyre di Palestina sekitar tahun 306.
Pembunuhan atas dirinya terjadi tatkala ia sedang menghibur orang- orang Kristen yang dipenjarakan pada masa penganiayaan.
Santa Maria dari Mesir, Pengaku Iman
Maria lahir kira-kira pada abad kelima. la dikenal sebagai seorang pegawai istana dan seorang aktris istana yang terkenal. la juga dikenal luas sebagai seorang wanita penghibur di istana.
Awal kehidupannya sebagai manusia baru terjadi sewaktu ia berziarah ke Yerusalem untuk menyaksikan Salib Suci Yesus yang ditemukan oleh Santa Helena, ibu Kaisar Konstantinus Agung. la bertobat dan percaya kepada Yesus. Selanjutnya ia bertapa selama 47 tahun di gurun pasir, tepi sungai Yordan.