Liturgia Verbi 2025-03-13 Kamis.

Liturgia Verbi (C-I)
Hari Biasa Pekan Prapaskah I

Kamis, 13 Maret 2025



Bacaan Pertama
T.Est 4:10a.10c-12.17-19

"Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, ya Tuhan."

Pembacaan dari Kitab Ester:

Di kala bahaya maut menyerang,
Ratu Ester pun berlindung pada Tuhan.
Ia mohon kepada Tuhan, Allah Israel, katanya,
"Tuhanku, Raja kami, Engkaulah yang tunggal.
Tolonglah aku yang seorang diri ini.
Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau,
sebab bahaya maut mendekati diriku.
Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku,
bahwa Engkau, ya Tuhan,
telah memilih Israel dari antara sekalian bangsa,
dan nenek moyang kami telah Kaupilih dari antara sekalian
leluhurnya, supaya mereka menjadi milik abadi bagi-Mu;
dan telah Kaulaksanakan bagi mereka apa yang telah Kaujanjikan.
Ingatlah, ya Tuhan,
dan sudilah menampakkan diri-Mu di waktu kesesakan kami.
Berikanlah kepadaku keberanian,
ya Raja para allah dan Penguasa sekalian kuasa!
Taruhlah perkataan sedap di dalam mulutku terhadap singa itu,
dan ubahkanlah hatinya
sehingga menjadi benci kepada orang-orang yang memerangi kami,
supaya orang itu serta semua yang sehaluan dengannya
menemui ajalnya.
Tetapi selamatkanlah kami ini dengan tangan-Mu,
dan tolonglah aku yang seorang diri ini,
yang tidak mempunyai seorangpun selain dari Engkau, ya Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 138:1-2a.2bc-3.7c-8,R:3a

Refren: Pada hari aku berseru, Engkau menjawab aku, ya Tuhan.

*Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati,
di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu.
Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus.

*Aku memuji nama-Mu,
oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu,
sebab Kaubuat nama-Mu, dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku,
Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.

*Tuhan, tangan kanan-Mu menyelamatkan daku,
Engkau akan menyelesaikannya segalanya bagiku!
Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi,
janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!



Bait Pengantar Injil
Mzm 51:12a.14a

Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah,
berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.



Bacaan Injil
Mat 7:7-12

"Setiap orang yang meminta akan menerima."

Inilah Injil Suci menurut Matius:

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Mintalah, maka kamu akan diberikan;
carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta akan menerima,
setiap orang yang mencari akan mendapat,
dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu akan dibukakan.

Adakah seorang dari padamu
yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
Jadi jika kamu yang jahat
tahu memberi yang baik kepada anak-anakmu,
apalagi Bapamu yang di sorga!
Ia akan memberikan yang baik
kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
perbuatlah demikian juga kepada mereka.
Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Orang beriman adalah orang yang percaya kepada Tuhan. Ia menyadari dirinya memiliki banyak kelemahan dan kekurangan, sehingga ia mengandalkan kuasa Tuhan untuk menolongnya menutupi kelemahan dan kekurangan itu, baik yang bersifat duniawi maupun yang bersifat surgawi. Orang beriman menginginkan dirinya menjadi pribadi yang baik, di hadapan Tuhan dan sesama.

Bagi orang yang beriman Katolik, ada tambahan yang mendalam: ia mengandalkan Kasih dan Damai Sejahtera Kristus dalam semua sikap dan perbuatannya. Kasih Kristus yang sempurna itu dapat membuat imannya menjadi lebih sempurna, karena ia ingin menjadi seperti Kristus.

Orang beriman selalu berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa, entah untuk memuji dan memuliakan Tuhan, maupun untuk memohon pertolongan-Nya. Ia bertekun dalam doa sebagai aktivitas yang dilakukan terus-menerus sepanjang hidupnya. Tuhan yang bertahta di Surga adalah pemilik segala sesuatu, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, maka orang beriman hanya meminta pertolongan kepada-Nya saja dan tidak tergoda oleh tuhan-tuhan lain.

Yesus mengajarkan bahwa tidak ada salahnya bagi kita yang beriman untuk meminta kepada Allah Bapa, sebagaimana seorang anak meminta sesuatu kepada bapanya. Namun, janganlah kita keliru dengan memperlakukan doa seperti layanan pesan-antar online, di mana kita hanya perlu memesan melalui mobile-phone dan kemudian barang akan diantarkan ke rumah. Emangnya malaikat Tuhan itu driver online?

Selain meminta—atau lebih tepatnya memohon—Yesus menghendaki agar kita juga mencari. "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." [Mat 6:33] Yang kita cari bukanlah barang yang kita inginkan, melainkan Kerajaan tempat di mana Tuhan berada. Yesus telah memaparkan dengan jelas "peta petunjuk jalan" menuju ke situ. Cukup dengan mematuhi petunjuk-Nya itu, dipastikan kita akan sampai.

Sudah jelas juga bahwa jalan yang dipandu oleh Yesus itu adalah melalui pertobatan. "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" [Mat 3:2] Ajaran ini dikonfirmasi kembali dalam Injil Markus: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" [Mrk 1:15]

Dahulu, Kerajaan Allah tampak seperti sesuatu yang jauh, berada di negeri antah-berantah, dan tidak jelas pula jalan menuju ke situ. Namun sekarang, dengan mengandalkan petunjuk jalan yang diberikan oleh Yesus, Kerajaan Allah terasa begitu dekat, bahkan sangat dekat. Cukup dengan ayunan beberapa langkah saja—melalui pertobatan dan pengampunan—maka kita akan sampai.

Namun, setelah sampai, ternyata pintunya tertutup. Kunci pintu itu telah diserahkan kepada Petrus, dan kita tidak memiliki duplikatnya. Apakah itu berarti kita tidak bisa masuk? Salah. Yesus menghendaki agar kita mengetuk pintu itu.

Mengetuk pintu Surga berarti memanggil-manggil Roh Kudus agar membukakan pintu bagi kita, supaya kita dapat hidup dalam Kasih-Nya dan berbuat kebaikan bagi sesama. Sebagaimana Yesus bersabda, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka." [Mat 7:12]

Berdoa adalah mengetuk pintu Surga. Percaya kepada Injil dan menjalankannya adalah ketukan yang kencang, yang membuat seisi rumah mendengar dan membukakan pintu. Itu seperti bel pintu yang cukup dipencet untuk memberitahukan bahwa kita telah datang dan ingin masuk.

Maka, tunggu apa lagi? Mari kita kerjakan seperti yang diperintahkan oleh Yesus ini, agar iman kita menjadi sempurna di dalam Dia.



Peringatan Orang Kudus
Santa Eufrasia/Eupraxia, Pengaku Iman
Eufrasia hidup antara tahun 382-412. Di lingkungan masyarakat Konstantinopel, keluarganya tergolong kaya raya. la dikenal sebagai puteri bangsawan yang murah hati kepada kaum fakir miskin dengan harta bendanya. Karena bercita-cita menjadi seorang pertapa, ia memutuskan hubungan pertunangannya dengan anak seorang senator, lalu menjalani pertapaan di padang gurun Mesir. la mengalami banyak godaan di biara itu untuk kembali ke dunia ramai. Namun berkat ketekunannya dalam doa dan matiraga dengan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kasar dan hina dalam biara, ia berhasil mengatasi godaan-godaan itu. Eufrasia kadangkala berpuasa seminggu lamanya, sehingga menimbulkan irihati di kalangan rekan-rekannya. Namun ia bisa menenangkan rekan-rekannya itu dengan sikapnya dan budi bahasanya yang halus dan sopan.



https://liturgia-verbi.blogspot.com/