Liturgia Verbi 2023-04-01 Sabtu.

Liturgia Verbi (A-I)
Hari Biasa Pekan Prapaskah V

Sabtu, 1 April 2023

Hari Sabtu Imam.
Marilah berdoa bagi para imam, agar Bapa Di Surga memberkati segala pelayanan mereka, serta dikuatkan dalam menghadapi godaan, cobaan dan marabahaya.

Ujud Gereja Universal: Budaya perdamaian dan tindak non-kekerasan.
Kita berdoa, semoga semakin sukses dan berkembanglah perdamaian dan budaya nirkekerasan, yang dibarengi upaya pengurangan penggunaan senjata baik oleh negara-negara maupun warganya.

Ujud Gereja Indonesia: Kepercayaan diri kaum muda.
Kita berdoa, semoga kaum muda sadar bahwa keasyikannya dengan dunia digital dan fasilitas online bisa membuat mereka bercerita dalam dunianya sendiri: semoga mereka menghargai keberanian untuk menemukan kembali rasa percaya diri dan kemauan untuk memperluas relasi dan pergaulannya juga di dunia offline.



Bacaan Pertama
Yeh 37:21-28

"Aku akan menjadikan mereka satu bangsa."

Pembacaan dari Nubuat Yehezkiel:

Beginilah firman Tuhan Allah,
"Sungguh, Aku menjemput orang Israel
dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi;
Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru
dan akan membawa mereka ke tanah mereka.

Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka,
di atas gunung-gunung Israel,
dan satu orang raja memerintah mereka seluruhnya;
mereka tidak lagi menjadi dua bangsa,
dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan.

Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhala,
atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan,
atau dengan semua pelanggaran mereka.
Tetapi Aku akan melepaskan mereka,
dari segala penyelewengan mereka,
dengan mana mereka berbuat dosa.
Aku akan mentahirkan mereka,
sehingga mereka akan menjadi umat-Ku
dan Aku akan menjadi Allahnya.

Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya,
dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala.
Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku
dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia.
Mereka akan tinggal
di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub,
di mana nenek moyang mereka tinggal;
Sungguh, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka
akan tinggal di sana untuk selama-lamanya,
dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya.

Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka,
dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka.
Aku akan memberkati mereka dan melipat gandakan mereka,
dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka
untuk selama-lamanya.
Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka;
Aku akan menjadi Allah mereka
dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Maka bangsa-bangsa akan mengetahui,
bahwa Aku, Tuhan, menguduskan Israel,
pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka
untuk selama-lamanya."

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Yer 31:10.11-12b.13,R:10d

Refren: Tuhan Allah menjaga kita
seperti gembala menjaga kawanan dombanya.

*Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa,
beritahukanlah itu di tanah-tanah pesisir yang jauh,
katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel
akan mengumpulkannya kembali,
dan menjaganya seperti gembala terhadap kawanan dombanya!

*Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub,
telah menebusnya
dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya.
Mereka akan datang bersorak-sorak di atas bukit Sion,
muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan Tuhan.

*Pada waktu itu
anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai,
orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira.
Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan,
akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.



Bait Pengantar Injil
Yeh 18:31

Buanglah dari padamu
segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku
dan perbaharuilah hati serta rohmu.



Bacaan Injil
Yoh 11:45-56

"Yesus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan
anak-anak Allah yang tercerai berai."

Inilah Injil Suci menurut Yohanes:

Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria,
dan yang menyaksikan sendiri
apa yang telah dibuat Yesus terhadap Lazarus
percaya kepada-Nya.
Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi,
dan menceriterakan kepada mereka,
apa yang telah dibuat Yesus itu.

Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi
memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul.
Mereka berkata, "Apakah yang harus kita buat?
Sebab orang itu membuat banyak mujizat.
Apabila kita biarkan Dia,
maka semua orang akan percaya kepada-Nya,
lalu orang-orang Roma akan datang,
dan merampas tempat suci kita serta bangsa kita."

Tetapi seorang di antara mereka,
yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu,
berkata kepada mereka, "Kamu tidak tahu apa-apa!
Kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu,
jika satu orang mati untuk bangsa kita
dari pada seluruh bangsa kita ini binasa."

Hal itu dikatakan Kayafas bukan dari dirinya sendiri.
Tetapi, sebagai Imam Besar pada tahun itu, ia bernubuat
bahwa Yesus akan mati untuk seluruh bangsa;
bukan untuk bangsa itu saja,
tetapi juga untuk mengumpulkan dan
mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.
Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia.

Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum
di antara orang-orang Yahudi.
Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun,
ke sebuah kota yang bernama Efraim.
Di situ Ia tinggal bersama murid-murid-Nya.

Waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat,
dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem
untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu.
Mereka mencari Yesus, dan sambil berdiri di dalam Bait Allah,
mereka berkata seorang kepada yang lain,
"Bagaimana pendapatmu?
Akan datang jugakah Ia ke pesta?"

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Nubuat Yehezkiel pada Bacaan Pertama ditulis sekitar tahun 590-570SM, di tahun-tahun awal orang Israel dibuang ke Babel sebagai tawanan Nebukadnezar.
Yeheskiel yang artinya "Allah Menguatkan" memang dibutuhkan oleh orang-orang Israel untuk menguatkan mereka, bahwa Allah berjanji akan menjemput mereka dan membawa mereka pulang ke negeri mereka.
Begini yang disampaikan oleh Tuhan melalui Yehezkiel, "Bahwa Aku, Tuhan, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya."
 Janji Tuhan ini memang kemudian dipenuhi, Tuhan tidak ingkar janji.
Bahwa Putera Tunggal-Nya diutus untuk datang dan menjadi manusia.
Ya, Yesus menyerahkan nyawa-Nya demi mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.
Setelah kebangkitan-Nya dan kembali ke rumah Bapa-Nya, Yesus berjanji, "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran."  [Yoh 14:16]
Roh yang dijanjikan ini memang tidak kasat mata, tak nampak wujud-Nya, tetapi kita dapat mengenali kehadiran-Nya, "Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu."  [Yoh 14:17]
Lebih jauh, Yesus juga menyampaikan, "Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." [Yoh 14:26]
Lebih jelas lagi tersurat dalam doa Yesus, "Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat." [Yoh 17:15]

Lalu bagaimana kita dapat mengenali kehadiran-Nya dalam hidup kita?
Jika kita masih belum memenuhi permintaan Yesus, kita memang tak dapat mengenali-Nya, memang tak nampak, yakni permintaan supaya kita tinggal di dalam Yesus dan Yesus di dalam kita, "Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku."
Pada Bacaan Pertama hari ini ditulis, kita diminta agar tidak menajiskan diri dengan menyembah berhala, menyembah allah lain, serta mematuhi segala perintah-perintah-Nya, supaya kita pun ditahirkan, diberkati dan dilimpahi dami sejahtera Kristus.
Yesus telah menyerahkan nyawa-Nya demi kita, agar kita berkumpul dan bersatu di dalam Dia.
Dan jika kita menjawab ajakan Yesus ini, yakni tinggal di dalam Kristus, maka dengan mudah kita akan dapat mengenali kehadiran Roh Allah, roh penolong dan roh penghibur itu.
Barangkali kita tidak dapat melihat wujud-Nya.
Seperti angin, kita juga tak dapat melihat angin yang datang berhembus kepada kita, tetapi dapat mengenali kehadirannya.
Begitu pula Roh Allah, tak nampak tapi kita dapat mengenali kehadiran-Nya.



Peringatan Orang Kudus
Santo Hugo, Uskup dan Pujangga
Hugo lahir pada tahun 1053. Dalam usia yang masih sangat muda ia diangkat menjadi Uskup Grenoble, Prancis pada tahun 1080. Semula ia tidak bersedia menerima tugas yang mulia itu mengingat usianya masih sangat muda dan masih sering tertarik pada hal-hal duniawi. Tetapi ia akhirnya menerima juga jabatan itu karena pilihan atas dirinya didukung oleh banyak orang.
Dalam pelaksanaan tugas kegembalaannya, ia dengan tegas menentang praktek simonia (pembelian jabatan gerejani dengan uang) dan praktek pernikahan imam-imam serta menghukum para pegawai tinggi yang menyita harta kekayaan Gereja. la juga giat membantu sahabatnya Santo Bruno dalam pembangunan biara Kartus pertama. Hugo meninggal dunia pada tahun 1132.




https://liturgia-verbi.blogspot.co.id/


Liturgia Verbi 2023-03-31 Jumat.

Liturgia Verbi (A-I)
Hari Biasa Pekan Prapaskah V

Jumat, 31 Maret 2023



Bacaan Pertama
Yer 20:10-13

"Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah."

Pembacaan dari Kitab Yeremia:

Aku telah mendengar bisikan banyak orang,
"Kegentaran datang dari segala jurusan!
Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!"
Semua sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh.
Kata mereka, "Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk,
sehingga kita dapat mengalahkan dia
dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!"

Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah,
sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh,
dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa.
Mereka akan menjadi malu sekali,
sebab mereka tidak berhasil;
suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan!
Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar,
yang melihat batin dan hati,
biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka,
sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.

Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia!
Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin
dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 18:2-3a.3b-4.5-6.7,R:7

Refren: Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan,
dan Ia mendengar suaraku.

*Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku!
Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.

*Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung,
perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!
Terpujilah Tuhan, seruku;
maka aku pun selamat daripada musuhku.

*Tali-tali maut telah meliliti aku,
dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku,
tali-tali dunia orang mati telah membelit aku,
perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.

*Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan,
kepada Allahku aku berteriak minta tolong.
Ia mendengar suaraku dari bait-Nya,
teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.



Bait Pengantar Injil
Yoh 6:64b.69b

Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.
Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.



Bacaan Injil
Yoh 10:31-42

"Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus,
tetapi Ia luput dari tangan mereka."

Inilah Injil Suci menurut Yonahes:

Sekali peristiwa
orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu.
Tetapi kata Yesus kepada mereka,
"Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku
Kuperlihatkan kepadamu;
manakah di antaranya
yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu?
Jawab orang-orang Yahudi itu,
"Bukan karena suatu pekerjaan baik
maka kami mau melempari Engkau,
melainkan karena Engkau menghujat Allah,
dan karena Engkau menyamakan diri-Mu dengan Allah,
meskipun Engkau hanya seorang manusia."

Kata Yesus kepada mereka,
"Tidakkah ada tertulis dalam kitab Tauratmu
'Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?'
Padahal Kitab Suci tidak dapat dibatalkan!
Maka, Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan,
disebut allah,
masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa
dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia
'Engkau menghujat Allah!'
Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku,
janganlah kamu percaya kepada-Ku.
Tetapi jikalau Aku melakukannya
dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku,
percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu,
supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti,
bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa."
Sekali lagi mereka mencoba menangkap Yesus,
tetapi Ia luput dari tangan mereka.
Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan,
ke tempat Yohanes dulu membaptis orang,
lalu Ia tinggal di situ.

Banyak orang datang kepada-Nya dan berkata,
"Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun,
tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar."
Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Dari Kitab Yeremia pada Bacaan Pertama hari ini, kita mengetahui tentang keyakinan Yeremia bahwa Tuhan menyertai dia seperti pahlawan yang gagah.
Saat itu Yeremia memang sedang mengalami kesusahan yang sangat berat, sampai-sampai ia memohon kepada Tuhan untuk membantu dia melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang memusuhi dia.
Yesus juga mengalami yang serupa, orang-orang ingin membunuh Dia, melempari Yesus dengan batu karena mereka menganggap Yesus telah menghujat Allah.

Yeremia berusaha melawan, ingin membalas perbuatan orang-orang yang jahat itu.
Tetapi belakangan Tuhan membimbing Yeremia, apa-apa yang mesti dilakukannya, maka ia pun menyerukan seruan dari nabi-nabi pendahulunya, "Bertobatlah masing-masing kamu dari tingkah langkahmu yang jahat dan dari perbuatan-perbuatanmu yang jahat."
Reaksi Yesus berbeda dengan Yeremia, padahal kalau Yesus mau, mudah baginya untuk mengalahkan musuh-musuh-Nya itu, karena saat itu jauh lebih banyak jumlahnya orang yang mendengarkan dan mengikuti Yesus, dibandingkan segelintir orang Farisi dan ahli Taurat.
Yesus tidak melawan, melainkan berusaha menjelaskan agar penyesatan mereda dan mereka mau berbalik kepada Allah.
Tetapi karena kedegilan hati mereka, Yesus akhirnya memilih menghindar, menyeberangi sungai Yordan dan tinggal di situ.

Saat ini kita juga sedang mengalami kesusahan yang serupa, suhu politik meningkat tajam se iring dengan perhelatan bangsa di awal tahun depan.
Polarisasi nampak semakin jelas, berpeluang memecah-belah bangsa Indonesia.
Dan selalu saja terjadi, seperti yang sudah-sudah, yang minoritas lebih banyak mengelus dada, mengalah, dan menekan batin sendiri.
Bagaimana pun situasinya, tentu kita tidak mengikuti jejak Yeremia yang ingin melawan dan membalas perbuatan orang-orang fasik itu, sebab itu sama artinya kita juga berbuat yang tidak benar.

Bukankah Yesus telah mengajari kita, agar kita menghidar, seperti yang dilakukan oleh Yesus, menyeberangi sungai Yordan?
Tidaklah perlu melakukan hal-hal yang justru akan semakin meningkatkan suhu politik yang sudah panas itu, tetapi hendaknya kita ingat bahwa pada saatnya nanti kita akan memberikan suara kita di bilik tertutup, tak ada yang tahu kepada siapa suara kita berikan.



Peringatan Orang Kudus
Santo Benyamin, Martir
Dalam Kisah Para Rasul, kita membaca kisah Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada Dewan Sanhendrin karena mereka mewartakan Injil Yesus Kristus dan menyembuhkan seorang lumpuh. Kedua rasul itu dilarang keras mengajar lagi atas nama Yesus. Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab: "Silahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.  Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar" (Kis 4:19-20).
Kata-kata inilah yang mendorong Benyamin untuk mengorbankan hidupnya bagi Kristus dan Injil. Benyamin adalah seorang diakon, berkebangsaan Persia. la hidup kurang lebih pada permulaan abad kelima. Oleh karena kesalahan seorang Uskup bernama Abdas, penganiayaan terhadap umat Kristen mulai berkecamuk lagi. Uskup Abdas membakar kuil dewa utama orang-orang Persia. Perbuatan ini menimbulkan reaksi hebat di antara orang-orang Persia yang masih kafir itu. Mereka menangkap orang-orang Kristen dan menyiksa mereka hingga mati. Di antara orang-orang Kristen yang ditangkap itu ada diakon Benyamin yang sama sekali tidak terlibat di dalam tindakan pembakaran kuil kafir itu. Diakon Benyamin dianiaya dengan kejam.
Kebetulan ada seorang Romawi yang mengenal baik Benyamin. la memohon kepada raja Persia agar membebaskan Benyamin. Permohonan ini dikabulkan raja Persia, tetapi dengan syarat: Benyamin tidak boleh lagi mewartakan Injil atau menyebarkan agama Kristen di kalangan orang Persia.
Mendengar syarat pelepasan itu, Benyamin dengan gagah berani menolak persyaratan itu.  Seperti Santo Petrus dan Yohanes, Benyamin menjawab: "Tidak mungkin saya tidak mewartakan Kristus dan InjilNya". Karena jawaban ini, Benyamin dihukum mati pada tahun 424.




https://liturgia-verbi.blogspot.co.id/