Liturgia Verbi 2025-03-01 Sabtu.

Liturgia Verbi (C-I)
Hari Biasa, Pekan Biasa VII

Sabtu, 1 Maret 2025

Hari Sabtu Imam.
Marilah berdoa bagi para imam, agar Bapa Di Surga memberkati segala pelayanan mereka, serta dikuatkan dalam menghadapi godaan, cobaan dan marabahaya.

Ujud Gereja Universal: Keluarga dalam krisis.
Semoga keluarga yang mengalami krisis mampu menemukan pemulihan luka melalui pengampunan dan menemukan kembali karunia setiap anggota keluarga mereka.

Ujud Gereja Indonesia: Perempuan yang mengalami kehamilan yang tidak direncanakan.
Semoga para perempuan yang belum siap mengandung diberi keberanian oleh Allah Sang Sumber Kehidupan serta didukung oleh keluarga, sehingga mampu menerima janin yang hadir dalam rahimnya.



Bacaan Pertama
Sir 17:1-15

"Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya."

Pembacaan dari Kitab Putera Sirakh:

Manusia diciptakan Tuhan dari tanah,
dan ke sana pula ia akan dikembalikan.
Manusia dianugerahi Tuhan sejumlah hari dan jangka waktu,
dan diberi-Nya kuasa atas segala sesuatu di bumi.
Ia dilengkapi kekuatan
yang serupa dengan kekuatan Allah sendiri,
dan dijadikan Allah menurut gambar-Nya sendiri.
Di dalam segala makhluk yang hidup
Tuhan menanam rasa takut terhadap manusia,
agar manusia merajai binatang dan unggas.

Lidah, mata dan telinga dibentuk-Nya,
dan manusia diberi-Nya hati untuk berpikir.
Tuhan memenuhi manusia dengan pengetahuan yang arif,
dan menunjukkan kepadanya apa yang baik dan apa yang jahat.
Ia memasukkan mata-Nya sendiri di dalam hati manusia
untuk menyatakan kepadanya keagungan karya Tuhan.
Maka manusia harus memuji nama Tuhan yang kudus
untuk mewartakan karya-Nya yang agung.

Tuhan masih menambahkan pengetahuan lagi
dengan memberi manusia hukum kehidupan menjadi milik pusaka.
Perjanjian kekal diikat-Nya dengan mereka,
dan segala hukum-Nya dipermaklumkan kepada mereka.

Mata mereka telah melihat kemuliaan Tuhan yang agung,
dan suara-Nya yang dahsyat telah didengar telinga mereka.
Tuhan berkata kepada mereka, "Jauhilah setiap kelaliman."
Dan masing-masing diberi-Nya perintah mengenai sesamanya.
Langkah laku manusia selalu terbentang di hadapan Tuhan,
dan tak tersembunyi bagi mata-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Mzm 103:13-14.15-16.17-18a,R:17

Refren: Kekal abadilah kasih setia Tuhan
atas orang yang takwa kepada-Nya.

*Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya,
demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa.
Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat,
Dia sadar bahwa kita ini debu.

*Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput,
seperti bunga di padang demikianlah ia berkembang.
Apabila angin melintasinya, maka lenyaplah ia,
dan tempatnya pun tidak diketahui lagi.

*Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan
atas orang-orang yang takwa kepada-Nya;
sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya
atas anak cucu mereka,
asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.



Bait Pengantar Injil
Mat 11:25

Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi,
sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.



Bacaan Injil
Mrk 10:13-16

"Barangsiapa tidak menerima kerajaan Allah seperti anak-anak ini, tidak akan masuk ke dalamnya."

Inilah Injil Suci menurut Markus:

Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus
supaya Ia menjamah mereka.
Tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
Melihat itu, Yesus marah dan berkata kepada mereka,
"Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku!
Jangan menghalang-halangi mereka!
Sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
Aku berkata kepadamu,
"Sungguh, barangsiapa tidak menerima Kerajaan Allah
seperti seorang anak kecil,
ia tidak akan masuk ke dalamnya."

Kemudian Yesus memeluk anak-anak itu,
meletakkan tangan ke atas mereka dan memberkati mereka.

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Hari ini, renungan khusus ditujukan bagi para orangtua yang memiliki anak-anak.

Dalam Bacaan Injil, para orangtua membawa anak-anak mereka kepada Yesus. Menariknya, anak-anak itu tidak sedang sakit atau kerasukan roh jahat.
Mereka datang bukan untuk disembuhkan, melainkan agar Yesus menjamah dan memberkati mereka.

Ini adalah contoh baik yang patut diteladani oleh para orangtua, yaitu membawa anak-anak mereka datang kepada Yesus. Sebab, anak-anak belum mampu datang sendiri, maka orangtualah yang mesti menghantar mereka.
Kita membawa anak-anak kepada Yesus agar mereka menerima berkat dan tuntunan-Nya.

Namun, sering kali ada hambatan dalam perjalanan iman ini, seperti yang diceritakan dalam Bacaan Injil.
Para murid Yesus memarahi orangtua yang membawa anak-anak mereka.
Mungkin mereka berpikir, "Anak-anak ini sehat-sehat saja, untuk apa dibawa ke Yesus?" atau "Mereka belum bisa mendengarkan kotbah Yesus, pasti tidak akan mengerti."
Pemikiran ini keliru!
Sebaliknya, orangtua memiliki kewajiban untuk mengenalkan Yesus kepada anak-anak mereka sedini mungkin, bahkan sejak mereka masih dalam kandungan.

Membawa anak-anak kepada Yesus bukan berarti memaksa mereka ikut ke gereja dengan paksaan yang kaku.
Sesuatu yang dipaksakan sering kali tidak membuahkan hasil yang baik.
Yang lebih penting adalah memberikan teladan.
Jika orangtua hidup dalam iman yang kuat dan mengandalkan Kristus dalam keseharian, anak-anak akan melihat dan meniru.
Buah dari keteladanan ini akan nampak jelas ketika mereka dewasa.

Oleh karena itu, marilah kita, para orangtua, menjadi guru utama bagi anak-anak kita—guru yang lebih berharga daripada guru terbaik di sekolah, dan yang tidak bisa digantikan oleh siapa pun, termasuk baby sitter atau pengasuh lainnya.
Mungkin ada orangtua yang merasa kurang berpengetahuan dalam hal agama.
Namun, tetaplah ingat bahwa orangtua adalah guru pertama dan utama bagi anak-anak mereka.
Peran ini tidak bisa digantikan oleh siapa pun.

Semoga kita senantiasa diberi hikmat dan kekuatan untuk membawa anak-anak kita semakin dekat kepada Kristus.



Peringatan Orang Kudus
Santo Felix III (II), Paus
Felix berasal dari sebuah keluarga berdarah Romawi. la menjadi paus menggantikan Paus Santo Simplisius pada tahun 483. la dinamakan Felix III (II) karena kira-kira pada tahun 365 ada seorang paus tandingan yang menamakan dirinya Felix lI.
Selama masa kepausannya, Felix menghadapi bidaah Monophysitisme yang menolak ajaran iman tentang kedwitunggalan kodrat Yesus Kristus: Ilahi sekaligus Manusiawi. Untuk memecahkan masalah itu, Kaisar Zeno mengeluarkan suatu rumusan kesatuan yang bermakna ganda, yang disebut Henotikon. Rumusan ini tidak disetujui baik oleh Sri Paus maupun oleh pengikut aliran bidaah Monophisitisme.
Demi pemecahan selanjutnya, Sri Paus Felix memanggil Acacius, Patriark Konstantinopel, penyusun rumusan itu. Acacius menolak datang ke Roma. Maka dia diekskomunikasikan oleh Felix III. Sejak berlakunya ekskomunikasi ini, skisma Acacian mulai tersebar dan terus berkembang hingga kematian Felix III pada tanggal 1 Maret 492.

Santo David, Pengaku Iman
David mungkin lahir di Cardigan, Wales, Inggris pada tahun 520 dari sebuah keluarga bangsawan. la terkenal sebagai seorang biarawan yang aktif mendirikan biara-biara: kurang lebih ada 12 biara yang didirikannya. Dari antara biara-biara itu, biara Menevia di bagian baratdaya Wales adalah biara pusat sekaligus menjadi tempat tinggalnya sebagai pimpinan tertinggi.
Dalam kedudukannya itu David memainkan peranan besar dalam perkembangan Gereja Keltik. Banyak perintis Gereja Irlandia dididik di Menevia; antara lain Santo Finnianus dari Clonard, yang dijuluki sebagai Bapa Monastik Irlandia. Ketenaran namanya pada zaman itu dapat dilihat dari begitu banyak gereja kuno - lebih dari 50 buah gereja - di bagian selatan Wales yang memilih dia sebagai pelindungnya. David meninggal dunia pada tahun 601 di Menevia. la digelari kudus pada tahun 1120 pada masa kepemimpinan Sri Paus Kalistus II (1119-1124), dan diangkat sebagai pelindung suci Wales.



https://liturgia-verbi.blogspot.com/