Liturgia Verbi 2024-10-10 Kamis.

Liturgia Verbi (B-II)
Hari Biasa, Pekan Biasa XXVII

Kamis, 10 Oktober 2024



Bacaan Pertama
Gal 3:1-5

"Adakah kalian menerima Roh karena melakukan hukum
atau karena percaya akan pewartaan Injil?"

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia:

Hai orang-orang Galatia yang bodoh,
siapakah yang telah mempesona kalian?
Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu
telah dilukiskan dengan jelas di depanmu?
Hanya ini yang ingin kuketahui daripadamu:
Adakah kalian menerima Roh karena melakukan hukum Taurat?
atau karena percaya kepada pewartaan Injil?
Adakah kalian sebodoh itu?
Kalian telah mulai dengan Roh,
maukah sekarang kalian mengakhirinya dalam daging?
Sia-siakah semua yang telah kalian alami sebanyak itu?
Masakan sia-sia!
Jadi bagaimana sekarang?
Tuhan telah menganugerahi kalian  Roh dengan berlimpah-limpah
dan Ia telah melakukan mujizat di antara kalian;
apakah Ia berbuat demikian karena kalian melakukan hukum Taurat,
atau karena kalian percaya kepada pewartaan Injil?

Demikianlah sabda Tuhan.



Mazmur Tanggapan
Luk 1:69-70.71-72.73-75,R:68

Refren: Terpujilah Tuhan Allah Israel,
sebab Ia mengunjungi umat-Nya.

*Tuhan menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita
di dalam keturunan Daud, hamba-Nya;
seperti yang difirmankan-Nya sejak purbakala
oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus.

*Ia melepaskan kita dari musuh-musuh kita
dan dari tangan semua lawan yang membenci kita,
untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita
dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus.

*Sumpah telah diucapkan-Nya kepada Abraham bapa leluhur kita,
bahwa Ia mengaruniai kita
supaya kita, telepas dari tangan musuh,
dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut,
dalam kekudusan dan kebenaran
di hadapan-Nya seumur hidup kita.



Bait Pengantar Injil
Kis 16:14b

Tuhan, bukalah hati kami,
supaya kami memperhatikan sabda Anak-Mu.



Bacaan Injil
Luk 11:5-13

"Mintalah, maka kalian akan diberi."

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

Pada waktu itu, sesudah mengajar para murid berdoa,
Yesus bersabda kepada mereka,
"Jika di antara kalian
ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat
dan berkata kepadanya, 'Saudara, pinjamkanlah aku tiga buah roti,
sebab seorang sahabatku dalam perjalanan singgah di rumahku,
dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;'
masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab,
'Jangan mengganggu aku;
pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur.
Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu.'

Aku berkata kepadamu:
Sekalipun dia tidak mau bangun
dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya,
namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu,
pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia diperlukan.

Oleh karena itu Aku berkata kepadamu,
mintalah, maka kamu akan diberi;
carilah, maka kamu akan mendapat;
ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta, akan menerima;
dan setiap orang yang mencari, akan mendapat,
dan setiap orang yang mengetuk, akan dibukakan pintu.
Bapa manakah di antara kalian,
yang memberi anaknya sebuah batu, kalau anak itu minta roti?
Atau seekor ular, kalau anaknya minta ikan?
Atau kalajengking, kalau yang diminta telur?
Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu,
betapa pula Bapamu yang di surga!
Ia akan memberikan Roh Kudus
kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya."

Demikianlah sabda Tuhan.




Renungan Injil
Barangkali murah hati dapat mewakili bagaimana sikap dan pandangan Tuhan terhadap doa dan permohonan kita.
Mari kita tela'ah lebih jauh mengenai kemurahan hati ini.
Katakanlah kita ini bukan orang yang murah hati; anggap saja kita ini pelitnya minta ampun.
Tetapi ketika ada sanak saudara, atau tetangga, atau anak-anak kita, yang terus saja merengek-rengek meminta sesuatu dari kita, bisa jadi saja kita "terpaksa" memenuhi sebagian atau seluruh permintaan itu.
Bisa jadi saja sesungguhnya kita tidak ikhlas memberi, tapi daripada terganggu, lebih baik berikan saja, toh yang kita berikan itu bukan sesuatu yang sangat berharga bagi kita.
Inilah yang dimaksud dalam perkataan Yesus itu, orang jahat saja bisa bermurah hati kepada anaknya, apalagi kita yang bukan orang jahat.

Tuhan itu memiliki segala-galanya, dan bahkan bisa menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi ada.
Tuhan juga berkuasa untuk menentukan, apakah akan memberi atau tidak memberi, siapa sanggup menentang-Nya?
Tetapi Tuhan itu murah hati, terlebih kepada kita, manusia yang dikasihi-Nya.
Kemurahan hati Tuhan inilah yang mendorong kita untuk memiliki harapan akan pertolongan-Nya.

Menjadi lebih istimewa lagi, Tuhan meminta kita untuk memberi dengan ikhlas tanpa mengharapkan pamrih, masak iya Tuhan sendiri tidak melakukannya?
Tentulah Tuhan melakukan lebih dari apa yang sanggup kita lakukan.

Ada banyak sekali cara ataupun jalan yang bisa kita tempuh untuk meminta, untuk mencari atau pun untuk mengetuk.
Kita boleh memilih salah satu cara atau pun menjalankan beberapa cara secara simultan.
Jangan pernah berpikiran Tuhan akan terganggu lalu terpaksa memenuhi permohonan kita, sebab Tuhan itu murah hati, dan tak seorang pun dapat memaksa-maksa Tuhan.



Peringatan Orang Kudus
Santo Daniel dkk, Martir
Penyebaran iman Kristen tidak terlepas dari pengejaran dan penganiayaan terhadap para penyebarnya. Moroko adalah negeri yang banyak juga menumpahkan darah para martir. Pada tahun 1220 tercatat lima orang misionaris dari Ordo Fransiskan - martir-martir perintis pewartaan Injil di Moroko - dibunuh oleh orang-orang Islam Moroko. Tujuh tahun kemudian 6 orang misionaris Fransiskan diutus lagi ke sana untuk mewartakan Injil. Mereka itu ialah Samuel, Angelo, Leo, Domnus, Nicholas dan Hugolino. Mereka berangkat ke Moroko melalui Spanyol. Di Spanyol keenam misionaris itu bergabung dengan Daniel, seorang bruder yang diutus mewakili provinsi Gerejawi Calabria.
Di bawah pimpinan bruder Daniel, keenam misionaris Fransiskan itu tiba di Moroko pada tanggal 20 September 1227. Mereka melanjutkan perjalanan ke Ceuta, sebuah kota perdagangan yang dihuni oleh orang-orang Eropa. Di Ceuta mereka mulai mewartakan Injil di jalan-jalan, terutama di tempat-tempat di mana banyak orang berkumpul. Mereka berhasil mempertobatkan sejumlah besar orang. Timbullah kekacauan di kota itu sehubungan dengan kegiatan mereka. Orang-orang Islam yang tidak puas dengan kegiatan itu, menangkap dan menghadapkan mereka ke depan Kadi (Pembesar kota). Kadi menganggap mereka orang-orang gila karena pakaian mereka sangat kotor dan kepala mereka tidak bertudung. Mereka disiksa dan dihina di muka umum lalu dipenjarakan.
Di dalam penjara Daniel menulis surat kepada orang-orang yang telah menjadi Kristen untuk menguatkan hati mereka sambil menceritakan apa yang sedang terjadi atas diri mereka di dalam penjara. Ia menasehati mereka agar tetap berpegang teguh pada iman Kristen yang telah mereka terima dalam situasi sulit apapun. Sementara itu penyelidikan atas mereka terus dilakukan. Akhirnya diketahui bahwa mereka itu bukanlah orang-orang gila melainkan misionaris-misionaris Kristen yang mau mengkristenkan orang-orang Islam. Karena itu mereka sekali lagi disiksa dan dipaksa supaya mengingkari imannya. Tetapi pendirian mereka tak dapat dilumpuhkan dengan siksaan apa pun. Mereka tetap memaklumkan Kristus dan menyangkal Nabi Muhamad SAW. Akhirnya mereka mati dipenggal. Jenazah mereka dimakamkan di sana oleh umat Kristen setempat. Beberapa lama kemudian jenazah para martir itu dipindahkan ke Spanyol. Mereka dinyatakan sebagai martir oleh Sri Paua Leo X (1513­1521) pada tahun 1516.

Santo Paulinus dari York, Uskup dan Pengaku Iman
Paulinus lahir di Roma sekitar tahun 584. Pada tahun 601, ia bersama beberapa orang rekannya diutus oleh Sri Paus Gregorius I untuk mewartakan Injil di Inggris, di kalangan suku bangsa Anglo Saxon, warga Kerajaan Northumbria. Setelah tiba di Inggris, Paulinus bekerja di Kerajaan Kent sampai tahun 625. Pada tahun itu diselenggarakan perkawinan antara Edwin, raja Northumbria yang masih kafir, dengan Ethelburga, saudari raja Kent yang sudah memeluk agama Kristen. Sehubungan dengan perkawinan itu Paulinus mengajukan kepada Edwin syarat berikut ini: Perkawinan itu tidak boleh membatasi kebebasan Ethelburga, dalam melaksanakan kewajiban agamanya dan Edwin harus melindungi Ethelburga dalam menghayati imannya. Edwin benar-benar tulus dan menerima syarat itu. Paulinus, yang sudah ditahbiskan menjadi Uskup bersedia pindah ke Northumbria untuk mendampingi Ethelburga sebagai penasehat dan pembimbing rohaninya.
Pada awal karyanya di Northumbria, Paulinus perlahan-lahan menanamkan iman Kristen dalam hati orang-orang Northumbria termasuk Edwin sendiri. Edwin kemudian bertobat dan dipermandikan pada tahun 627. Peristiwa ini berdampak besar pada seluruh rakyat Northumbria. Banyak orang yang menjadi Kristen mengikuti contoh Edwin. Tetapi enam tahun kemudian, ketika Kerajaan Northumbria diserang oleh orang-orang kafir dari Kerajaan Mercia, keberhasilan Paulinus dalam mengkristenkan orang-orang Northumbria hancur berantakan. Situasi semakin menjadi kacau setelah Edwin sendiri dibunuh di benteng Hatfield pada tahun 633. Semua karya misioner dihentikan. Paulinus bersama Ethelburga dan dua orang anaknya kembali ke kerajaan Kent yang aman dari segala gangguan. Selanjutnya Paulinus tidak kembali lagi ke Northumbria. Ia kemudian dikirim ke Rochester untuk menduduki takhta keuskupan itu. Di sana pula ia meninggal dunia pada tanggal 10 Oktober 644.

Santo Gregorios Penerang
Gregorios dikenal sebagai rasul Armenia dan pendiri Gereja Armenia. Tempat kelahirannya tidak diketahui jelas tetapi beliau lahir kira-kira pada tahun 257. Ia dijuluki 'Penerang' karena membawa terang Injil kepada bangsa Armenia. Gereja menghormatinya sebagai santo pelindung Gereja Armenia.
Menurut tradisi, Gregorios beristeri dan menjadi salah seorang anggota Dewan Pengadilan Raja Tiridates (259-314) di Armenia. Ketika diketahui bahwa Gregorios adalah misionaris Kristen yang giat mewartakan Injil bagi orang-orang Armenia, Tiridates menyiksa dan memenjarakan dia. Tetapi kemudian Tiridates sendiri bertobat dan dipermandikan.
Gregorios kemudian diangkat menjadi uskup di kota tua Ashtishat, yang berdekatan dengan kota Erzincan, Turki. Sebagai pemimpin Gereja Armenia, Gregorius mengutus banyak misionaris ke seluruh negeri dan mendidik putera-putera Armenia untuk menjadi imam. Pada tahun 303 Raja Tiridates menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi di Armenia. Dengan begitu Armenia menjadi negara Kristen pertama di kawasan itu.
Pada hari tuanya, Gergorius menyerahkan keuskupannya kepada anaknya, lalu mengundurkan diri ke dalam biara. Ia meninggal dunia di propinai Taron, Armenia pada tahun 330.



https://liturgia-verbi.blogspot.com/